Mobil Terjun ke Sungai, Sopir Luka-luka
Usai Menghaturkan Canang di Jembatan Tukad Yeh Sipuh
Naas saat naik, tiba-tiba mobil Jimmy warna biru ini mundur dan tidak bisa dikendalikan hingga terjun ke Sungai Yeh Sipuh sedalam 30 meter.
TABANAN, NusaBali
Kecelakaan tunggal terjadi di Jembatan Penghubung Biaung-Pumahan Banjar Dinas Pumahan, Desa Biauang, Kecamatan Penebel Tabanan pada Rabu (13/7) sekitar pukul 19.00 wita. Mobil Suzuki Jimmy nopol DK 1294 HP yang dikemudikan I Made Ekayasa, 65, terjun ke Tukad Yeh Sipuh sedalam 30 meter. Akibat kejadian tersebut pengemudi mengalami luka-luka dan menjalani perawatan di RSUD Tabanan.
Dari data yang dihimpun, sebelum kecelakaan ini terjadi sopir Ekayasa bersama istrinya Ni Made Mariani Rabu sore sekitar pukul 17.00 wita datang dari Denpasar hendak pulang ke rumahnya di Banjar Pumahan. Sesampainya di jembatan, mereka turun dengan tujuan menghaturkan canang di pelinggih ujung jembatan tersebut.
Usai sembahyang, pasutri ini pun naik di kendaraan mereka, namun tiba-tiba ban mobil sebelah kiri terperosok ke badan jalan yang tanahnya gembur yang menyebabkan mobil tidak bisa jalan. Korban Ekayasa ini pun meminta bantuan kepada warga dilokasi. Warga pun membantu korban menurunkan barang bawaan dan berhasil mengangkat mobilnya ke jalan.
Setelah mobil dalam posisi dijalan kemudian ban mobilnya diganjal kayu. Saat itu pengemudi naik ke mobil sedangkan istrinya masih berada di pinggir jalan. Naas saat naik tersebut, tiba-tiba mobil Jimmy warna biru ini mundur dan tidak bisa dikendalikan hingga terjun ke Sungai Yeh Sipuh sedalam 30 meter.
Kapolsek Penebel AKP I Nyoman Artadana seijin Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra mengatakan, setelah mendapatkan informasi itu dia bersama anggota langsung turun ke lokasi kejadian. Warga serta personil ramai-ramai menolong korban untuk dibawa ke Puskesmas Penebel 1. “Korban dievakuasi memakan waktu 15 menit. Namun karena mengeluhkan nyeri punggung, bahu, yang diduga patah tulang pada bagian rusuk, akhirnya dirujuk ke RSUD Tabanan,” ungkapnya, Kamis (14/7).
Dikatakan karena sudah malam hari evakuasi kendaraan tidak bisa dilakukan. Evakuasi baru dilakukan Kamis (14/7) sekitar pukul 10.00 wita menggunakan satu derek. “Evakuasi berlangsung sekiar 8 jam, ini karena medan sulit sangat terjal dan kondisi tanah licin dan pada bagian tebing ada bongkahan kayu,” jelasnya.
Menurutnya penyebab dari kecelakaa ini dikarena sopir Jimmy tak bisa menguasai kendaraan dengan baik. Disamping itu kendaraan kondisinya kurang terawatt sehingga waktu mobil mundur rem tidak berfungsi dengan baik. “Sopir saat ini sedang dirawat di RSUD Tabanan,” imbuhnya.
Sementara kendaraan saat ini sudah diamankan di Polsek Penebel, dan kondisinya sudah ringsek. “Kendaraan kita sudah amankan di Polsek,” jelasnya.
Menurut AKP Artadana korban pulang ke Pumahan tujuanya memang pulang kampung karena keseharianya tinggal di Denpasar. “Sopir sama istrinya pulang kampung, berhenti di jembatan karena untuk ngaturang canang (sembahyang). Sopir sebenarnya sudah tidak bekerja, tandas AKP Nyoman Artadana. *des
Dari data yang dihimpun, sebelum kecelakaan ini terjadi sopir Ekayasa bersama istrinya Ni Made Mariani Rabu sore sekitar pukul 17.00 wita datang dari Denpasar hendak pulang ke rumahnya di Banjar Pumahan. Sesampainya di jembatan, mereka turun dengan tujuan menghaturkan canang di pelinggih ujung jembatan tersebut.
Usai sembahyang, pasutri ini pun naik di kendaraan mereka, namun tiba-tiba ban mobil sebelah kiri terperosok ke badan jalan yang tanahnya gembur yang menyebabkan mobil tidak bisa jalan. Korban Ekayasa ini pun meminta bantuan kepada warga dilokasi. Warga pun membantu korban menurunkan barang bawaan dan berhasil mengangkat mobilnya ke jalan.
Setelah mobil dalam posisi dijalan kemudian ban mobilnya diganjal kayu. Saat itu pengemudi naik ke mobil sedangkan istrinya masih berada di pinggir jalan. Naas saat naik tersebut, tiba-tiba mobil Jimmy warna biru ini mundur dan tidak bisa dikendalikan hingga terjun ke Sungai Yeh Sipuh sedalam 30 meter.
Kapolsek Penebel AKP I Nyoman Artadana seijin Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra mengatakan, setelah mendapatkan informasi itu dia bersama anggota langsung turun ke lokasi kejadian. Warga serta personil ramai-ramai menolong korban untuk dibawa ke Puskesmas Penebel 1. “Korban dievakuasi memakan waktu 15 menit. Namun karena mengeluhkan nyeri punggung, bahu, yang diduga patah tulang pada bagian rusuk, akhirnya dirujuk ke RSUD Tabanan,” ungkapnya, Kamis (14/7).
Dikatakan karena sudah malam hari evakuasi kendaraan tidak bisa dilakukan. Evakuasi baru dilakukan Kamis (14/7) sekitar pukul 10.00 wita menggunakan satu derek. “Evakuasi berlangsung sekiar 8 jam, ini karena medan sulit sangat terjal dan kondisi tanah licin dan pada bagian tebing ada bongkahan kayu,” jelasnya.
Menurutnya penyebab dari kecelakaa ini dikarena sopir Jimmy tak bisa menguasai kendaraan dengan baik. Disamping itu kendaraan kondisinya kurang terawatt sehingga waktu mobil mundur rem tidak berfungsi dengan baik. “Sopir saat ini sedang dirawat di RSUD Tabanan,” imbuhnya.
Sementara kendaraan saat ini sudah diamankan di Polsek Penebel, dan kondisinya sudah ringsek. “Kendaraan kita sudah amankan di Polsek,” jelasnya.
Menurut AKP Artadana korban pulang ke Pumahan tujuanya memang pulang kampung karena keseharianya tinggal di Denpasar. “Sopir sama istrinya pulang kampung, berhenti di jembatan karena untuk ngaturang canang (sembahyang). Sopir sebenarnya sudah tidak bekerja, tandas AKP Nyoman Artadana. *des
1
Komentar