Relokasi Pedagang Tunggu Hari Baik
Setiap Pedagang Dikenakan Iuran Rp 5.000 Per Hari
MANGUPURA, NusaBali
Desa Adat Kuta mulai memasang tenda secara bertahap di tempat relokasi pedagang Pasar Seni Kuta.
Pemasangan tenda dilakukan setelah pemasangan paving rampung dikerjakan oleh pemenang tender, dalam hal ini PT Tunas Jaya Sanur - Bianglala KSO. Rencananya relokasi para pedagang menunggu hari baik. Project Manager Tunas Jaya Sanur - Bianglala KSO, Nyoman Agus Sandika, Kamis (14/7), mengatakan pemasangan tenda ini sepenuhnya dilakukan Desa Adat Kuta, setelah penataan lahan dan pemasangan paving selesai. “Luas tempat relokasi yang disiapkan sekitar 1.300 meter persegi,” katanya.
Sandika menjelaskan, area yang sudah dibangun tenda berada pada sisi luar kawasan. Sedangkan area tengah masih kosong. Kemungkinan area tengah itu nantinya juga akan disesuaikan oleh desa adat, apakah diperuntukan untuk pedagang atau dijadikan area parkir. Saat ini pihaknya tinggal membuatkan akses jalan di sisi utara, yang nantinya dipergunakan untuk aktivitas desa adat dan masyarakat. Nantinya area itu akan memiliki dua buah akses pada sisi utara dan sisi selatan. “Akses pada sisi selatan akan dipergunakan untuk kegiatan loading proyek, dan sisi utara untuk akses desa adat dan pengunjung,” katanya.
Sementara Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista, mengatakan sejak Rabu (13/7) telah memasang tenda yang nantinya akan ditempati oleh pedagang Pasar Seni Kuta. Tenda tersebut berjumlah 80 unit dengan ukuran 3 meter x 3 meter, yang berasal dari sumbangan pihak ketiga. Jumlah tenda tersebut diakui cukup untuk mengakomodir sekitar 150 pedagang yang akan direlokasi..
Rencana dalam satu tenda akan diperuntukan untuk dua pedagang. “Saat ini persiapan relokasi baru pada tahap pengundian nomor berjualan. Itu dilakukan dua hari, yaitu hari ini (kemarin) dan besok (hari ini). Kita lakukan pengundian menjadi dua tahap, karena jumlah pedagang yang mendaftar cukup banyak sekitar 150 orang,” kata Wasista.
Pemberian nomor tersebut untuk menentukan lokasi atau posisi dari pedagang, karena posisi pedagang diatur berderet memanjang dari kiri ke kanan, dengan jumlah tenda sebanyak 20-30 unit. Lokasi mereka nantinya akan berada di sebelah utara dan sebelah selatan. Kendati demikian, area bagian tengah juga akan dibuatkan tenda untuk mengantisipasi kekurangan tempat.
“Jadi bentuknya nanti semacam loss memanjang. Kami yang membuatkan tenda dan mengatur dengan pemberian nomor. Tapi untuk properti seperti meja dan sebagainya disiapkan oleh masing-masing pedagang. Ukuran mejanya sudah disepakati 2 meter x 1 meter,” jelas Wasista.
Lantaran berupa loss, maka barang dagangan tidak ditempatkan di lokasi. Melainkan harus dibawa pulang atau ke tempat penyimpanan masing-masing. Namun meja ataupun fasilitas lainnya tetap ditempatkan di lokasi.
Terkait rencana relokasi akan dilakukan segera, sambil menunggu hari baik, sehingga nantinya pedagang tinggal melakukan upacara prayascita, untuk kemudian memindahkan barang dagangannya secara bertahap, sambil menunggu finalisasi penataan area secara keseluruhan.
“Nanti akan ada semacam iuran untuk pemasukan desa adat. Jumlahnya tidak besar, cuma Rp 5.000 per hari. Untuk biaya pemakaian listrik nanti kami mohon bantuan juga kepada para pedagang, karena listrik itu toh dipergunakan oleh mereka. Paling itu cuma Rp 5.000 per bulan,” kata Wasista. *dar
1
Komentar