nusabali

Golkar Bali Rapat Darurat Bahas SGB

  • www.nusabali.com-golkar-bali-rapat-darurat-bahas-sgb

DPD I Golkar Bali desak DPP segera terbitkan rekomendasi Cagub untuk Sudikerta, agar kader di bawah punya kepastian

Gerindra Tegaskan Dukung Wacana Paket Mantra-Sulinggih


DENPASAR, NusaBali
Munculnya wacana pasangan IB Rai Dharmawijaya Mantra-Gede Sumarjaya Linggih alias Demer (Paket Mantra-Sulinggih) yang disebut-sebut sebagai representasi NasDem-Golkar untuk tarung Pilgub Bali 2018, membuat DPD I Golkar Bali tersentak. DPD I Golkar Bali pun langsung menggelar rapat darurat, Senin (3/4), untuk bahas masalah rekomendasi SGB (Sudikerta Gubernur Bali).

Rapat darurat DPD I Golkar Bali, Senin kemarin, digelar di Rumah Jabatan Wakil Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar. Rapat tersebut dipimpin langsung Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta, yang sejak awal disebut-sebut telah ditetapkan DPP Golkar sebagai Calon Gubernur (Cagub) Bali ke Pilgub 2018 mendatang.

Bocoran yang diperoleh NusaBali, rapat DPD I Golkar Bali menginginkan DPP Golkar segera keluarkan pasangan Cagub-Cawagub yang akan diusung partainya ke Pilgub Bali 2018. Terpenting, segera terbitkan rekomendasi Cagub Bali buat Sudikerta. Ini penting, supaya ada kepastian. "Intinya, DPD I Golkar Bali ingin supaya diterbitkan rekomendasi resmi buat SGB, supaya ada kejelasan," ujar salah satu kader elite Golkar, Senin kemarin.

Rencananya, lanjut sumber tadi, DPD I Golkar Bali akan mempertanyakan secara resmi kepada DPP Golkar kapan rekomendasi buat Sudikerta yang berjuluk SGB akan diterbitkan. Masalahnya, ketidakpastian rekomendasi Cagub Bali 2018 telah membuat galau kader Golkar di akar rumput.

"Masih simpang-siur informasinya. Yang jelas, DPD I Golkar Bali ingin sebelum akhir April 2017 nanti, sudah diterbitkan rekomendasi Cagub buat SGB," tegas kader militan Golkar ini seraya menyebutkan, rapat darurat di Rumah Dinas Wagub Sudikerta kemarin sangat rahasia dan tidak boleh bocor ke media.

Sayangnya, belum satu pun ada petinggi DPD I Golkar Bali yang bisa dimintai konfirmasinya terkait rapat darurat kemarin. Ketut Sudikerta selaku Ketua DPD I Golkar Bali, tidak mengangkat ponselnya saat dihubungi konfirmasi per telepon. WhatsApp yang dikirimkan NusaBali juga tidak dijawab.

Sedangkan Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, mengatakan dirinya tidak mengikuti rapat. "Kebetulan saya izin karena sedang di kampung untuk kegiatan hari raya," ujar politisi senior Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga Wakil Ketua DPRD Bali 2014-2019 ini.

Wacana Paket Mantra-Sulinggih sendiri, sebagaimana diberitakan, muncul pasca pertemuan Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto dan Ketua Umum DPP NasDem, Surya Paloh, di Pasific Place Jakarta, beberapa hari lalu. Bocoran yang diperoleh NusaBali dari salah satu kader Golkar Bali, pertemuan Novanto-Paloh membahas masalah Pilgub Bali 2018.

"Sudah A 1 itu, Setya Novanto dan Surya Paloh telah bertemu. Untuk Pilgub Bali 2018, Rai Mantra akan berpaket dengan Demer. Pasangan ini diberi tajuk Paket Mantra-Sulinggih," ujar kader senior Golkar yang wanti-wanti namanya tidak dikorankan kepada NusaBali melalui SMS, Minggu (2/4) lalu. Dia menyebutkan, dalam Paket Mantra-Sulinggih ini, Rai Mantra menjadi representasi NasDem, sementara Demer representasi dari Golkar.

Sementara itu, munculnya wacana Paket Mantra-Sulinggih mendapat dukungan dari Fraksi Gerindra DPRD Bali. Paket ini dianggap ideal sebagai pemetaan wilayah Bali Selatan-Bali Utara. Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Bali, I Wayan Tagel Arjana, menyatakan Rai Mantra yang diskanariokan menduduki posisi Cagub Bali, sudah mendapatkan dukungan dari partainya.

Bahkan, kata Tagel Adnyana, Rai Mantra sudah dibahas saat puncak peringatan HUT Partai Gerindra, 6 Februari 2017 lalu. "Hasil pembahasan kami di Gerindra, memang Rai Mantra sudah pasti kami dukung. Tinggal memastikan rekomendasi saja,” kata Tagel Arjana di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, kemarin.

Menurut Tagel Adnyana, Paket Mantra-Sulinggih dianggap tepat untuk diusung, sebagai pemetaan kawasan Bali Selatan-Bali Utara. Rai Mantra merupakan tokoh dari Bali Selatan, yang kini masih menjabat Walikota Denpasar (periode 2008-2010, 2010-2015, 2016-2021). Rai Mantra disebutkan punya basis dukungan di Denpasar dan Karangasem, daerah asal keluarganya.

Sedangkan Sumarjaya Linggih alias Demer adalah politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng (Bali Utara) yang kini anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali. Anggota Dewan Pakar DPP Golkar ini punya pendukung di seluruh Bali, selaku anggota DPR RI Dapil Bali tiga kali periode. "Jadi, Mantra-Sulinggih ini paket yang dahsyat," tegas Ketua DPC Gerindra Gianyar ini.

Rencananya, kata Tagel Adnyana, Paket Mantra-Sulinggih akan diusung Gerindra bersama  NasDem dan parpol lainnya. Gerindra belum bisa usung poaket calon secara mandiri, karena hanya memiliki 7 kursi di DPRD Bali atau masih kekurangan 4 kursi untuk memenuhi syarat minimal 20 persen suara parlemen.

"Kami sudah jajaki komunikasi dengan NasDem (yang 2 kursi DPRD Bali), serta Hanura, PKPI, dan PAN (yang masing-masing punya 1 kursi DPRD Bali). Jadi, kalau digabung sudah ada 12 kursi parlemen. Syukur-syukur kalau ada partai lain juga ikut gabung (usung Paket Mantra-Sulinggih, Red)," ujar politisi Gerindra asal Desa Ubud/Kecamatan Ubud, Gianyar ini.

Tagel Adnyana memprediksi tahung Pilgub Bali 2018 nanti berpeluang melibatkan 3 paket calon dari parpol maupun gabungan parpol. Satu pasangan calon sudah pasti akan diusung parpol terbesar PDIP, yang punya 24 klursi di DPRD Bali 2014-2019. Sedangkan satu pasangan calon lagi bisa diusung Golkar, yang punya 11 kursi DPRD Bali dan memenuhi syarat minimal 20 persen suara parlemen. Sementara Demokrat yang punya 8 kursi DPRD Bali, bisa koalisi ke mana-mana.

PDIP sejak awal disebut-sebut akan usung Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, sabagai Cagub Bali 2018. Wayan Koster yang juga anggota Komisi X DPR RI drai Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode, diwacanakan akan bertandem dengan Tjokorda Oka Artha Ardhan Sukawati alias Cok Ace (tokoh Puri Agung Ubud yang mantan Bupati Gianyar 2008-2012) di posisi Calon Wakil Gubernur. Sebaliknya, Golkar diwacanakan akan usung Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta, sebagai Cagub Bali 2018, sampai kemudian muncul wacana Paket Mantra-Sulinggih.

Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah terkait wacana Paket Mantra-Sulinggih, Senin kemarin, Demer menyatakan dirinya seperti air mengalir saja. "Namanya politik, apa pun bisa terjadi. Saya seperti air mengalir saja, karena komunikasi politik antara elite NaDem dan Golkar sangat cair. Banyak masih kemungkinan akan terjadi ke depan. Saya tak mau mendahului," tandas Demer.

Menurut Demer, Golkar bisa berkoalisi dengan siapa saja dalam Pilgub Bali 2018. Tahapan penjaringan calon di Golkar baru akan dimulai sekitar September 2017 mendatang. Masih ada waktu buat komunikasi politik. "Pokoknya kita ingin paket yang terbaik, sesuai dengan aspirasi rakyat. Yang memilih kan rakyat. Nanti akan diukur dengan metode survei untuk menentukan keinginan rakyat," kata Demer.

Soal pertemuan elite Golkar dan NaDem, menurut Demer, komunikasi politik antara pimpinan parpol tingkat pusat selalu berjalan. "Pertemuan para pimpinan partai di pusat sering terjadi untuk membahaa politik di daerah. Kalau bahas paket calon untuk Pilgub Bali 2018, saya nggak bisa sampaikan itu. Karena apa pun bisa terjadi," dalihnya. * nat

Komentar