Pelaku Penganiayaan ABK Diburu ke Jawa
"Keterangan dari korban, pada saat kejadian mereka pesta Miras berempat. Pada saat sudah mabuk terjadi salah paham. Akibatnya korban dikeroyok,"
DENPASAR, NusaBali
Kasus penganiayaan terhadap ABK KM Perintis 01, Aldi Prastiyo, 21 yang terjadi areal taman Pelindo III tepatnya di depan Kantor Navigasi Pelabuhan Benoa, Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan belum terungkap. Aparat Polsek Kawasan Pelabuhan Beno masih melakukan penyelidikan. Kini aparat kepolisian melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku ke Pulau Jawa.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Benoa Kompol Nyoman Wiranata dikonfirmasi, Jumat (15/7) mengatakan peristiwa penganiayaan yang dialami oleh korban akibat mabuk minuman keras (miras). Pada saat minum dan sudah mabuk terjadi salah paham. Korban dikeroyok hingga babak belur.
Pengakuan dari korban, pelaku pengeroyokan dalam peristiwa sadis itu merupakan teman dari korban sendiri. Mereka (para pelaku) juga merupakan teman korban yang bekerja sebagai ABK. Kapolsek belum bisa mengambil kesimpulan peristiwa tersebut, sebab pihak pelaku belum diperiksa.
"Keterangan dari korban, pada saat kejadian mereka pesta Miras berempat. Pada saat sudah mabuk terjadi salah paham. Akibatnya korban dikeroyok. Setelah korban tak berdaya dalam kondisi bersimbah darah para pelaku kabur dari lokasi TKP," ungkap Kapolsek.
Pada saat terjadi keributan, tidak ada warga yang mengetahui. Peristiwa itu diketahui setelah seorang petugas bersih taman di kawasan tersebut menemukan korban dalam kondisi lemas bersimbah darah. Akhirnya kejadian itu diketahui oleh aparat Polsek Kawasan Pelabuhan Benoa.
Menerima laporan itu, polisi langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP sayangnya polisi tidak mudah mengungkap kasus tersebut, karena tidak ada saksi yang melihat langsung kejadian itu. Polisi butuh waktu beberapa hari untuk memeriksa korban karena sedang dalam perawatan dokter.
"Setelah berhasil memeriksa korban barulah diketahui secara persis kalau pelaku pengeroyokan terhadap korban adalah temannya sendiri sesama ABK. Anggota kami masih melakukan penyelidikan di Pulau Jawa, karena pelaku diduga kabur ke sana," tandasnya.
Peristiwa dugaan penganiayaan itu sempat gegerkan warga di kawasan Pelabuhan Benoa. Pada saat ditemukan kondisi korban sangat mengerikan. Badannya bermandikan darah. Pada sekujur tubuhnya ditemukan luka-luka, seperti pada bagian kepala dan wajah. Petugas mengevakuasi korban asal Dusun Krajan RT/RW 002/013, Desa Karangsono, Kecamatan Bangsal Sari, Kabupaten Jember, Jawa Timur ke RSUP Sanglah, Denpasar.
Polisi yang datang ke lokasi TKP saat itu menyita barang bukti berupa pecahan botol bir, 1 botol arak, 1 botol anggur merah, 1 buah kotak kosong berlabelkan KOMIK, dan pecahan botol bir. Berdasarkan barang bukti tersebut, pada saat itu polisi menduga peristiwa itu akibat mabuk Miras. *pol
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Benoa Kompol Nyoman Wiranata dikonfirmasi, Jumat (15/7) mengatakan peristiwa penganiayaan yang dialami oleh korban akibat mabuk minuman keras (miras). Pada saat minum dan sudah mabuk terjadi salah paham. Korban dikeroyok hingga babak belur.
Pengakuan dari korban, pelaku pengeroyokan dalam peristiwa sadis itu merupakan teman dari korban sendiri. Mereka (para pelaku) juga merupakan teman korban yang bekerja sebagai ABK. Kapolsek belum bisa mengambil kesimpulan peristiwa tersebut, sebab pihak pelaku belum diperiksa.
"Keterangan dari korban, pada saat kejadian mereka pesta Miras berempat. Pada saat sudah mabuk terjadi salah paham. Akibatnya korban dikeroyok. Setelah korban tak berdaya dalam kondisi bersimbah darah para pelaku kabur dari lokasi TKP," ungkap Kapolsek.
Pada saat terjadi keributan, tidak ada warga yang mengetahui. Peristiwa itu diketahui setelah seorang petugas bersih taman di kawasan tersebut menemukan korban dalam kondisi lemas bersimbah darah. Akhirnya kejadian itu diketahui oleh aparat Polsek Kawasan Pelabuhan Benoa.
Menerima laporan itu, polisi langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP sayangnya polisi tidak mudah mengungkap kasus tersebut, karena tidak ada saksi yang melihat langsung kejadian itu. Polisi butuh waktu beberapa hari untuk memeriksa korban karena sedang dalam perawatan dokter.
"Setelah berhasil memeriksa korban barulah diketahui secara persis kalau pelaku pengeroyokan terhadap korban adalah temannya sendiri sesama ABK. Anggota kami masih melakukan penyelidikan di Pulau Jawa, karena pelaku diduga kabur ke sana," tandasnya.
Peristiwa dugaan penganiayaan itu sempat gegerkan warga di kawasan Pelabuhan Benoa. Pada saat ditemukan kondisi korban sangat mengerikan. Badannya bermandikan darah. Pada sekujur tubuhnya ditemukan luka-luka, seperti pada bagian kepala dan wajah. Petugas mengevakuasi korban asal Dusun Krajan RT/RW 002/013, Desa Karangsono, Kecamatan Bangsal Sari, Kabupaten Jember, Jawa Timur ke RSUP Sanglah, Denpasar.
Polisi yang datang ke lokasi TKP saat itu menyita barang bukti berupa pecahan botol bir, 1 botol arak, 1 botol anggur merah, 1 buah kotak kosong berlabelkan KOMIK, dan pecahan botol bir. Berdasarkan barang bukti tersebut, pada saat itu polisi menduga peristiwa itu akibat mabuk Miras. *pol
1
Komentar