Ambil Penumpang di Hotel, Sopir Taksi Online Dianiaya
Seorang sopir taksi berbasis aplikasi online, I Kadek Anom,30 babak belur dihajar oleh sejumlah orang saat hendak menjemput tamu di Ramada Encore Hotel, Jalan Saraswati III, Kuta, Badung, Minggu (2/4) sore pukul 18.30 Wita.
DENPASAR, NusaBali
Akibatnya, korban mengalami luka lecet di beberapa bagian tubuh dan luka lebam di wajah. Tidak hanya itu, mobil korban juga dipukul hingga ringsek.
Insiden pengeroyokan yang disertai dengan perusakan mobil taksi online ini bermula ketika korban Kadek Anom, warga yang tinggal di Jalan Tukad Balian, Gang Cobra, Renon, Denpasar Selatan ini hendak menjemput penumpang yang mengordernya di Ramada Encore Hotel, Jalan Saraswati III, Kuta, Badung. Korban yang mengendarai mobil jenis Avanza warna putih bernopol DK 708 AE itu tiba-tiba dihadang oleh petugas security hotel dan beberapa orang yang diduga sopir taksi konvensional. Kala itu, korban sudah menaikkan penumpang yang kebetulan sudah berada di dalam mobil. “Penumpang tersebut disuruh turun oleh beberapa orang ini. Bahkan ada beberapa sopir yang ikut menahannya,” jelas sumber di kepolisian, Senin (3/4) siang.
Bahkan, untuk memuluskan aksi mereka, beberapa orang ini meminta korban untuk membayar uang sebesar Rp 500.000 baru diperbolehkan mengangkut penumpang itu. Namun, karena tidak memegang uang cash, korban Kadek Anom selanjutnya menghubungi sang pemilik mobil untuk memberitahu perihal biaya ‘retribusi’ yang diminta beberapa oknum itu.
“Sang pemilik mobil menyarankan Kadek Anom untuk pulang mengambil uang di rumahnya terlebih dahulu,” urai sumber yang meminta namanya tidak dikorankan ini.
Nah, melihat korban yang bergerak dan menuju jalan besar, tiba-tiba ada teriakan oleh beberapa orang bahwa korban akan melapor kepada teman-temannya. Walhasil, teriakan tersebut memancing sejumlah sopiruntuk mengejar korban.
Mobil Avanza korban yang melaju pelan ini dilempari dengan batu dan kayu. Bahkan, ada berapa oknum diduga sopir taksi konvensional menghentikan mobil korban. “Selanjutnya, korban dikeroyok beramai-ramai. Mobilnyapun dirusaki oleh orang-orang ini,” jelas sumber ini lagi.
Untungnya, aksi pengeroyokan tersebut berhasil diredam oleh beberapa warga yang berada di seputaran lokasi. Selanjutnya, korban dilarikan ke RS Sanglah untuk mendapatkan penanganan medis lantaran mengalami lebam di wajah dan luka di anggota gerak. Tidak hanya itu, korban juga mengalami nyeri pada bagian dada. “Dari RS Sanglah, korban minta dipindahkan ke RS Siloam untuk perawatan lebih intensif,” urainya lagi.
Sebaliknya, rekan korban melalui Dewa Putu Putra Wiryawan, 35 melaporkan kasus itu ke Mapolsek Kuta. Laporan dengan nomor : STPL/58/IV/2017/Bali/Rsta DPS/Kuta, masuk pada Senin (3/4) sekitar pukul 02.00 Wita. Sejauh ini, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait laporan tersebut. Kapolsek Kuta, I Wayan Sumara membenarkan terkait masalah tersebut. Ia pun belum bisa pastikan masalah tersebut melibatkan oknum taksi online dan taksi konvensional. “Kita masih dalami pelaporan ini,” ungkap mantan Kapolsek Ubud, Gianyar ini. * dar
Insiden pengeroyokan yang disertai dengan perusakan mobil taksi online ini bermula ketika korban Kadek Anom, warga yang tinggal di Jalan Tukad Balian, Gang Cobra, Renon, Denpasar Selatan ini hendak menjemput penumpang yang mengordernya di Ramada Encore Hotel, Jalan Saraswati III, Kuta, Badung. Korban yang mengendarai mobil jenis Avanza warna putih bernopol DK 708 AE itu tiba-tiba dihadang oleh petugas security hotel dan beberapa orang yang diduga sopir taksi konvensional. Kala itu, korban sudah menaikkan penumpang yang kebetulan sudah berada di dalam mobil. “Penumpang tersebut disuruh turun oleh beberapa orang ini. Bahkan ada beberapa sopir yang ikut menahannya,” jelas sumber di kepolisian, Senin (3/4) siang.
Bahkan, untuk memuluskan aksi mereka, beberapa orang ini meminta korban untuk membayar uang sebesar Rp 500.000 baru diperbolehkan mengangkut penumpang itu. Namun, karena tidak memegang uang cash, korban Kadek Anom selanjutnya menghubungi sang pemilik mobil untuk memberitahu perihal biaya ‘retribusi’ yang diminta beberapa oknum itu.
“Sang pemilik mobil menyarankan Kadek Anom untuk pulang mengambil uang di rumahnya terlebih dahulu,” urai sumber yang meminta namanya tidak dikorankan ini.
Nah, melihat korban yang bergerak dan menuju jalan besar, tiba-tiba ada teriakan oleh beberapa orang bahwa korban akan melapor kepada teman-temannya. Walhasil, teriakan tersebut memancing sejumlah sopiruntuk mengejar korban.
Mobil Avanza korban yang melaju pelan ini dilempari dengan batu dan kayu. Bahkan, ada berapa oknum diduga sopir taksi konvensional menghentikan mobil korban. “Selanjutnya, korban dikeroyok beramai-ramai. Mobilnyapun dirusaki oleh orang-orang ini,” jelas sumber ini lagi.
Untungnya, aksi pengeroyokan tersebut berhasil diredam oleh beberapa warga yang berada di seputaran lokasi. Selanjutnya, korban dilarikan ke RS Sanglah untuk mendapatkan penanganan medis lantaran mengalami lebam di wajah dan luka di anggota gerak. Tidak hanya itu, korban juga mengalami nyeri pada bagian dada. “Dari RS Sanglah, korban minta dipindahkan ke RS Siloam untuk perawatan lebih intensif,” urainya lagi.
Sebaliknya, rekan korban melalui Dewa Putu Putra Wiryawan, 35 melaporkan kasus itu ke Mapolsek Kuta. Laporan dengan nomor : STPL/58/IV/2017/Bali/Rsta DPS/Kuta, masuk pada Senin (3/4) sekitar pukul 02.00 Wita. Sejauh ini, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait laporan tersebut. Kapolsek Kuta, I Wayan Sumara membenarkan terkait masalah tersebut. Ia pun belum bisa pastikan masalah tersebut melibatkan oknum taksi online dan taksi konvensional. “Kita masih dalami pelaporan ini,” ungkap mantan Kapolsek Ubud, Gianyar ini. * dar
1
Komentar