Kedonganan Seriusi Produksi Kompos Berkualitas
MANGUPURA, NusaBali - Semangat Desa Adat Kedonganan dalam mengelola dan mengolah sampah patut diacungi jempol. Karena melalui program TPS3R Kedonganan Ngardi Resik, terus berupaya menjadikan sampah sebagai produk yang bermanfaat.
Bahkan belum lama ini Desa kedonganan mendapat pelatihan pembuatan Trichoderma sp yang berguna untuk memproduksi kompos.
Pelatihan diinisiasi oleh PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus DPPU Ngurah Rai dengan menggandeng Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Mahasaraswati Denpasar. Tak tanggung-tanggung, pelatihan awal Juli lalu diberikan langsung oleh Prof Dr Ir I Ketut Widnyana MSi, ahli ilmu penyakit tumbuhan dan pengelolaan sumber daya hayati pertanian.
Pelatihan pembuatan Trichoderma sp ini dilakukan agar TPS3R Kedonganan Ngardi Resik bisa memproduksi kompos lebih berkualitas. Pasalnya pengolahan yang dilakukan selama ini masih konvensional, kompos hanya sebagai penyubur tanaman. Oleh sebab itu, kelompok masyarakat ini diberikan pelatihan pembuatan dan pengembangan Trichoderma sp sebagai campuran kompos agar kompos yang dihasilkan lebih berkualitas.
“Keunggulan kompos dengan Trichoderma sp dibanding kompos biasa yaitu senyawa Trichoderma sp yang terkandung dalam pupuk kompos memiliki kemampuan untuk memperbaiki struktur tanah di sekitar perakaran tanaman, dapat menghambat pertumbuhan serta penyebaran racun jamur penyebab penyakit bagi tanaman sekaligus sebagai stimulator pertumbuhan tanaman,” kata Ketut Widnyana.
Harapannya, kualitas kompos meningkat dan dapat menambah nilai jual yang mampu memberikan tambahan penghasilan untuk kelompok TPS3R Kedonganan Ngardi Resik.
“Kami sangat senang bisa belajar membuat Trichoderma sp dan bahkan belajar langsung dari ahlinya. Biasanya kami di sini hanya melakukan pemilahan sampah, mencacah dan menunggu pembusukan sampah sampai menjadi kompos,” ujar Ni Nyoman Watiani, anggota kelompok TPS3R Kedonganan Ngardi Resik.
“Pelatihan ini sebagai bentuk dukungan kami terhadap pengembangan program pemberdayaan masyarakat di TPS3R Kedonganan Ngardi Resik dan juga sebagai aksi nyata kami dalam melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL),” terang Dicky Abdul Hakim, Operation Head PT Pertamina Patra Niaga DPPU Ngurah Rai.
Program pelatihan ini sendiri merupakan kelanjutan dukungan Pertamina terhadap pengelolaan dan pengolahan sampah di Desa Adat Kedonganan yang sudah memasuki tahun kedua pembinaan program CSR yang telah dimulai sejak 2021 dengan tujuan menghasilkan produk binaan pupuk organik TPS3R Desa Adat Kedonganan.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kelompok Kedonganan Ngardi Resik terkait peningkatan kualitas pupuk organik yang akan dihasilkan. Terima kasih kepada Pertamina atas supportnya kepada Desa Adat Kedonganan. Ke depan kami harap program ini terus berkelanjutan sampai tahap packaging pupuk dan pemasarannya,” kata Bendesa Adat Kedonganan, I Wayan Mertha.
Area Manager Comm Rel & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani menambahkan program CSR Pertamina sejalan dengan penerapan Environment, Social & Governance (ESG) dan Sustainability Development Goals (SDGs). “Selain lingkungan, Pertamina juga fokus kepada tiga pilar lainnya, mulai dari pendidikan, kesehatan dan program pemberdayaan. Harapan kami, semua pilar ini dapat bersatu padu dalam upaya meningkatkan taraf hidup orang banyak”, tutup Deden.7mao
1
Komentar