Ibu Pijat Pelanggan, Anak Dicabuli
Terduga pelaku pencabulan merupakan duda, ayah dari tiga anak.
TABANAN, NusaBali
Siswi kelas VI sekolah dasar, NPAS, 13, jadi korban dugaan pelecehan seksual oleh pemilik salon di kawasan Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Tabanan, Selasa (4/4). Kesucian gadis ini nyaris terenggut andai ibu kandungnya tak teriak-teriak panggil anaknya yang ditinggal massage pelanggan di salon. Pemilik salon yang diduga pelaku pencabulan gadis di bawah umur ini kini jadi buronan polisi.
Informasi di lapangan, pada Selasa (4/4) sekitar pukul 11.00 Wita, ibu kandung korban, NKAW, 32, mendapat telepon dari pemilik salon. Pemilik salon meminta NKAW datang karena ada pelanggan yang mau massage (pijat). Mendapat panggilan pekerjaan, NKAW pun datang ke salon dengan mengajak serta putri sulungnya. Begitu tiba di lokasi, NKAW langsung masuk salon sementara putrinya dititip di warung lalapan sebelah selatan tempatnya kerja.
Usai bekerja, NKAW mencari anaknya di warung. Namun putri sulungnya tidak ada di tempat. Merasa khawatir, ibu korban memanggil-manggil anaknya. Tak lama kemudian, putrinya dan pemilik salon datang dari belakang salon. Ibu korban cepat-cepat mengajak anaknya pulang. Sesampai di rumah korban diinterogasi oleh ibunya. Korban pun menjawab sempat diperlakukan tidak senonoh. Korban mengaku sempat diciumi.
Korban juga mengaku diminta mengisap ‘senjata’ pemilik salon itu. Celana yang dikenakan korban juga diakui sempat dilorotkan oleh pemilik salon. Beruntung ibunya segera memanggil sehingga pelecehan itu tak berlanjut. Tak terima dengan perlakuan majikannya, NKAW pun melaporkan dugaan pencabulan itu ke Mapolsek Kediri. Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Yana Jaya Widya seizin Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto saat dikonfirmasi, Kamis (6/4) membenarkan kejadian itu.
AKP Yana mengatakan, kasus ini baru dilimpahkan dari Polsek Kediri ke Polres Tabanan. “Pelaku masih lidik,” jelas AKP Yana. Dikatakan, terduga pencabulan merupakan pemilik salon. Terduga pencabulan merupakan duda dengan tiga anak dari Desa Pandak Gede. * d
Siswi kelas VI sekolah dasar, NPAS, 13, jadi korban dugaan pelecehan seksual oleh pemilik salon di kawasan Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Tabanan, Selasa (4/4). Kesucian gadis ini nyaris terenggut andai ibu kandungnya tak teriak-teriak panggil anaknya yang ditinggal massage pelanggan di salon. Pemilik salon yang diduga pelaku pencabulan gadis di bawah umur ini kini jadi buronan polisi.
Informasi di lapangan, pada Selasa (4/4) sekitar pukul 11.00 Wita, ibu kandung korban, NKAW, 32, mendapat telepon dari pemilik salon. Pemilik salon meminta NKAW datang karena ada pelanggan yang mau massage (pijat). Mendapat panggilan pekerjaan, NKAW pun datang ke salon dengan mengajak serta putri sulungnya. Begitu tiba di lokasi, NKAW langsung masuk salon sementara putrinya dititip di warung lalapan sebelah selatan tempatnya kerja.
Usai bekerja, NKAW mencari anaknya di warung. Namun putri sulungnya tidak ada di tempat. Merasa khawatir, ibu korban memanggil-manggil anaknya. Tak lama kemudian, putrinya dan pemilik salon datang dari belakang salon. Ibu korban cepat-cepat mengajak anaknya pulang. Sesampai di rumah korban diinterogasi oleh ibunya. Korban pun menjawab sempat diperlakukan tidak senonoh. Korban mengaku sempat diciumi.
Korban juga mengaku diminta mengisap ‘senjata’ pemilik salon itu. Celana yang dikenakan korban juga diakui sempat dilorotkan oleh pemilik salon. Beruntung ibunya segera memanggil sehingga pelecehan itu tak berlanjut. Tak terima dengan perlakuan majikannya, NKAW pun melaporkan dugaan pencabulan itu ke Mapolsek Kediri. Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Yana Jaya Widya seizin Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto saat dikonfirmasi, Kamis (6/4) membenarkan kejadian itu.
AKP Yana mengatakan, kasus ini baru dilimpahkan dari Polsek Kediri ke Polres Tabanan. “Pelaku masih lidik,” jelas AKP Yana. Dikatakan, terduga pencabulan merupakan pemilik salon. Terduga pencabulan merupakan duda dengan tiga anak dari Desa Pandak Gede. * d
Komentar