Startup Expo 2022: Mahasiswa STMIK Primakara Pamerkan Inovasi 33 Startup
DENPASAR, NusaBali.com - Startup besutan mahasiswa STMIK Primakara unjuk gigi dalam event Bali Startup Expo VII Tahun 2022 yang mengusung tagline ‘Bali Level Up With Startup’ di Colony Creative Hub, Plaza Renon Denpasar, 16-17 Juli 2022.
Sebanyak 33 tim startup yang terdiri atas 150 mahasiswa yang mengambil mata kuliah Technopreneurship memamerkan hasil inovasi produk dan layanan startupnya ke publik dan pengunjung yang datang ke Plaza Renon.
Bali Startup Expo ini juga diisi sesi diskusi dan sharing atau berbagi pengalaman membangun startup dari para startup founder dan prakitisi ekonomi kreatif digital. Beberapa diantaranya yakni Founder Miracle Gates Orlando Nandito Nehemia, Founder Institute Bali Titasya Anugraheni, Head of erringeering eFishery Puja Pramudya, Ketua Pelaksana Harian Bkraf Denpasar I Putu Yuliartha. Hadir pula Imam Gunawan selaku Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora RI yang dalam pembukaan Bali Startup Expo juga memberikan motivasi seputar kewirausahaan pemuda.
Ketua Panitia Dewa Made Aditya Purnama menyampaikan, Bali Startup Expo yang mengusung tema ‘New Innovations From Future Generation’, diharapkan Bali Startup Expo dapat menjadi wadah bagi para generasi muda atau digitalpreneur masa depan untuk mengekspos inovasinya.
“Dengan Tagline Bali Level Up With Startup, Bali Startup Expo merupakan ajang pameran startup atau tempat untuk menampilkan inovasi - inovasi dan produk para penggiat startup yang bertujuan agar produk yang dimiliki dikenal oleh masyarakat luas,” harapnya.
Sementara itu, Founder dan Ketua STMIK Primakara, I Made Artana mengungkapkan terkait tagline ‘Bali Level Up With Startup’, yang merupakan ide dari mahasiswanya. “Jadi Bali yang saat ini konsen dengan ekonomi kreatif digital, peran anak-anak bermain di dunia digital ini semakin meningkat,” jelas Artana yang pernah menyabet Juara I Penggerak Wirausaha Muda Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2017 dan peraih CYEA (Creative Young Entrepeneur Award) dari Junior Chamber International ini.
Semangat dari tagline ini, lanjut dia, mengajak anak-anak untuk naik semakin tinggi dari kontribusi menjadi startup. “Startup sebanyak 33 tim ini sebenarnya merupakan output dari perkuliahan project techno produksi. Kita bawa keluar untuk memvalidasi idenya. Jadi ada interaksi dengan para pengunjung, sehingga mendapat feedback, baik yang positif maupun negatif,” terang pria yang pernah menyabet penghargaan The Most Outstanding Development Officer dan The Best Development Officer dari JCI Asia Pasific Development Council itu.
Selain itu, lanjut Artana yang juga fonuder kampus Alfa Primakara ini Bali Startup Expo di gelar di tempat publik dan di luar kampus juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat. Karena banyak yang ingin tahu tentang startup, namun bingung bertanya kemana. “Nah melalui event ini, mudah-mudahan terjadi interaksi dan juga edukasi,” harapnya.
Terkait kolaborasi baik itu dengan Kemenpora, Pemkot Denpasar, dan menghadirkan startup yang telah sukses, Artana menegaskan bahwa STMIK Primakara ingin menciptakan ekosistem yang saling mendukung.
“Pemerintah adalah satu komponen ekosistem yang paling penting. Nah pemerintah selalu hadir mendukung program-program STMIK Primakara, salah satunya dari Kemenpora yang memiliki program keciptaan kewirausahaan dikalangan generasi muda. Ekosistem ini harus kita bangun, sehingga menjadi ladang yang bagi anak-anak kita,” pungkas Artana.
Pujian dan apresiasi mendalam juga disampaikan Imam Gunawan selaku Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora RI yang hadir dalam pembukaan Bali Startup Expo ini. Pihaknya mengapresiasi Bali Startup Expo yang diprakarsai STMIK Primakara dalam pengembangan dan penguatan ekosistem startup di Indonesia khususnya di Bali. “Kami sangat mendukung itu,” ujarnya.
Diungkapkan, Kemenpora memiliki beberapa program untuk mendukung pengembangan startup di Tanah Air. “Kemenpora dengan STMIK Primakara sudah ada MoU dengan ruang lingkup dan jangka waktu yang panjang. Harapannya mulai dari startup, champion, hingga menjadi unicorn. Kita optimalkan itu,” jelasnya.
Dirinya yang sempat berkeliling melihat pameran, mengaku takjub dengan inovasi para startup ini. Dia menilai para startup ini memiliki prospek cemerlang. “Sepertinya, adik-adik yang memamerkan prototype ini sudah melakukan riset, kemudian ketemu persoalan yang mendasar, kemudian mereka mencoba menjawab itu dengan teknologi digital. Dan itu menurut saya sangat prospektif, tinggal STMIK Primakara ini mengawal mereka sehingga menjadi startup yang betul-betul nyata,” pungkasnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Adhi Merta menambahkan, kolaborasi antara kampus dengan Pemerintah Kota Denpasar sangat diperlukan dalam menumbuhkan para startup di ibukota Bali ini.
“Sekarang ini, saya pikir persaingan antar startup semakin kompetitif. Ke depan saya harap, STMIK Primakara mempersiapkan alumni yang sudah sangat siap bersaing. Khususnya sektor-sektor yang pernah tersentuh dan belum pernah terbayangkan,” ungkapnya.
Dia menambahkan, dukungan Pemerintah Kota Denpasar terhadap para startup muda. Yakni sudah terbentuk Badan Kreatif, dan menyediakan kreatif hub di Gedung Dharma Negara Alaya (NDA) yang merupakan tempat berkumpul para startup. “Kami sebenarnya sudah bekerjasama sebenarnya dengan STMIK Primakara. Saling support,” pungkasnya. *isu
Komentar