Gubernur Koster Buka Bali Kite Festival ke-44
772 Layang-layang Mengudara di Langit Pantai Padang Galak
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster membuka Bali Kite Festival ke-44 Tahun 2022 di Pantai Padanggalak, Desa Adat Kesiman, Denpasar yang diselenggarakan Persatuan Layang-Layang Indonesia Pelangi Provinsi Bali, Minggu (17/7).
Festival layang-layang ini berlangsung pada 16-17 Juli 2022 dengan menghadirkan peserta 772 klub layangan tradisional dan kreasi, dan 47 peserta pindekan (baling-baling).
Pembukaan Bali Kite Festival ke-44 Tahun 2022 yang bertema Rahayu Baliku juga dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha dan Ketua Umum Pelangi Bali I Gusti Putu Rai Andayana. Dalam sambutannya, Gubernur Koster memberikan apresiasi kepada panitia dan peserta yang telah menggelar festival layang-layang dengan baik. Dia mengatakan layang-layang merupakan suatu karya budaya yang menjadi bagian dari kekayaan budaya di Bali yang wajib dijaga dengan sebaik-baiknya sebagai warisan adiluhung leluhur Bali.
Bali Kite Festival, lanjut Gubernur Koster, ternyata tidak saja bisa menumbuhkan para penggiat, peminat untuk termotivasi mengikuti festival layang–layang, tapi jauh lebih penting juga ikut berkontribusi di dalam memajukan kebudayaan Bali sesuai pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali. Sehingga menjadi wadah kreativitas seni budaya para generasi muda serta mampu menjadi daya tarik pariwisata Bali.
Karena Bali Kite Festival ini dirintis secara bersamaan dengan Pesta Kesenian Bali (PKB) pada Tahun 1978, maka dalam kesempatannya orang nomor satu di Pemprov Bali ini mengajak Pelangi Bali untuk melaksanakan event ini secara rutin setiap tahunnya atau berkelanjutan, dan kalau perlu dilaksanakan secara bersamaan dalam PKB atau dimasukkan ke dalam agenda Jantra Tradisi Bali.
"Sehingga ke depan para peserta festival layang-layang tidak perlu lagi membayar, karena nanti biayanya sudah ditanggung langsung dari Pemerintah Provinsi Bali yang menjadi satu kesatuan dengan PKB,” jelas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini yang disambut tepuk tangan.
“Saya dengar para peserta itu harus mengeluarkan uang pendaftaran sebesar Rp 150.000 yang dimanfaatkan untuk penyelenggaraan acara dan hadiah. Tadi saya ngobrol sama Ketua Umum Pelangi Bali, katanya hadiah lomba ini Rp 50 juta, maka untuk hadiah saya yang nyumbang sebesar Rp 50 juta dan nanti selesai acara hadiahnya diserahkan di Jayasabha sambil menikmati kopi arak tradisional lokal Bali,” ujar Gubernur Koster yang telah mengeluarkan Pergub Bali No 1 Tahun 2020 tentang Tata Cara Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali ini.
Mengakhiri sambutannya, Gubernur Bali yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini berharap kepada organisasi Pelangi betul-betul menjalankan sistem keorganisasiannya dengan baik bersama pengurus serta bekerjasama dengan semua pihak. "Saya siap mensupport-nya dan sesuai aspirasinya, saya sudah siapkan lahan 2 hektare untuk digunakan sebagai fasilitas festival layang-layang di kawasan Pusat Kebudayaan Bali, Klungkung, sehingga festival ini ke depan semakin bagus, semakin diminati, serta menjadi daya tarik pariwisata Bali,” tutup mantan Anggota DPR RI tiga periode dari Fraksi PDIP ini.
Ketua Panitia Bali Kite Festival ke-44 Tahun 2022 yang juga mewakili Pelangi Bali, Ida Bagus Sedawa melaporkan festival ini bisa terlaksana dengan baik berkat dukungan Gubernur Wayan Koster yang diterima saat audiensi di Gedung Jayasabha pada 13 April 2022 lalu.
“Kami ucapkan banyak terimakasih kepada Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster, karena festival ini Kami selenggarakan bertujuan untuk melestarikan layang–layang Bali sebagai salah satu potensi budaya masyarakat Bali yang memiliki ciri dan keunikan tersendiri sekaligus menjadi ajang kreativitas dan kreator anak muda Bali,” ujar Sedawa.
Lebih jauh diungkapkan, layang-layang yang dilombakan pada Bali Kite Festival ke-44 meliputi layangan tradisional Bebean, Janggan, Janggan Buntut, Pucukan dengan menggunakan warna dasar Bali yaitu, merah, kuning, hitam, dan putih, serta menghadirkan tim juri yang berasal dari undagi dengan memberikan penilaian terhadap keindahan struktur harmonisasi layang–layang Bali, suara guwang, agem gerak, hingga menilai tata cara mengudara dan menurunkan layang–layang. Pantauan di lokasi, antusiasme rare angon terlihat saat mereka menaikkan layangan hingga mengudara. Bahkan ada yang rela basah-basahan diterjang ombak demi menarik layang-layangnya. Peserta datang dari seluruh Bali.
Sementara untuk diketahui bahwa kawasan Pantai Padanggalak, Kesiman merupakan lokasi favorit perhelatan event layang-layang di Denpasar. Selain itu, para Rare Angon Bali juga sering melakukan uji coba layang-layang di sini.
Pada tahun 2022 ini, di kawasan ini digelar banyak event layang-layang. Bahkan event layangan di Pantai Padanggalak terus berlanjut dari bulan Juli hingga Oktober mendatang. Bendesa Adat Kesiman, I Ketut Wisna mengatakan Desa Adat Kesiman sangat mendukung event panjang selama tahun 2022 ini. "Mulai dari penataan pesisir Padanggalak. Kemudian upakaranya, kebersihan, pengamanan, pedagang dan lain sebagainya sudah kami persiapkan dari desa adat untuk menyukseskannya," kata Jro Wisna. *cr78, mis
Komentar