nusabali

Disperpa Ambil Sampel Darah Sapi Diduga PMK

Sampel Dibawa ke Balai Besar Veteriner Denpasar untuk Diuji

  • www.nusabali.com-disperpa-ambil-sampel-darah-sapi-diduga-pmk

Tim vaksinasi telah dikerahkan menyasar populasi sapi di Kelurahan Sempidi, yang berdekatan dengan ditemukannya dugaan kasus PMK.

MANGUPURA, NusaBali
Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kabupaten Badung melakukan observasi dan mengambil sampel darah dan swab lepuh/saliva dari sapi yang diduga terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Senin (18/7). Sapi yang diduga terjangkit PMK berasal dari lingkungan Kwanji, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi.

“Untuk memastikan penyakitnya sudah dilakukan pengambilan sampel tadi pagi (kemarin),” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana, saat dikonfirmasi.

Sampel yang diambil di antaranya sampal darah dan swab lepuh/saliva, masing-masing empat sampel. Kemudian sampel dibawa ke Balai Besar Veteriner Denpasar untuk diuji di laboratorium. “Hasilnya seperti apa, kita tunggu saja, karena pengujian sampel membutuhkan waktu,” kata mantan Kabag Organisasi dan Tata Laksana Setda Badung ini.

Sembari menunggu hasil laboratorium, lanjut Wijana, terus memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama peternak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah PMK. Pihaknya juga telah menerjunkan tim vaksinasi untuk menyasar populasi sapi, khusus di Kelurahan Sempidi, yang berdekatan dengan ditemukannya dugaan kasus PMK.

“Selain itu kami juga sosialisasi terkait vaksinasi yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan sapi. Kami juga memberikan edukasi penerapan bio security dan melakukan spraying disfektan secara rutin,” kata Wijana.

Sebelumnya diberitakan, sapi milik warga di lingkungan Kwanji, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung diduga terkena virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Untuk memastikan apakah benar terkena virus atau tidak, Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Badung akan melakukan uji laboratorium.

Total ada empat sapi di lingkungan Kwanji yang terindikasi terjangkir PMK. Perinciannya 2 ekor sapi betina umur tujuh tahun dalam kondisi hamil. Kemudian 1 ekor sapi betina umur lima tahun dalam kondisi hamil dan 1 ekor sapi betina umur dua tahun.

Menurut informasi, sapi warga dengan ciri-ciri PMK diketahui pada Sabtu (16/7). Bahkan, kabarnya aparat terkait sudah turun ke lokasi mengecek langsung kondisi sapi tersebut.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disperpa Badung I Gde Asrama, saat dikonfirmasi membenarkan adanya sapi milik warga yang terindikasi terjangkit PMK. Meski begitu, saat ini belum bisa memastikan apakah benar ternak warga tersebut terkena virus PMK. Namun, melihat ciri-cirinya memang mengarah ke MPM, hanya tidak kronis.

“Kami belum bisa pastikan PMK atau bukan. Apalagi ini kasus baru di Bali, sehingga perlu dilakukan uji laboratorium. Mungkin Senin (hari ini) akan diambil sampelnya,” kata Gde Asrama, Minggu (17/7).

Menurutnya, ada lebih dari satu sapi warga yang memiliki ciri-ciri PMK, sehingga sapi milik warga tersebut diminta untuk tidak dibawa ke mana-mana untuk sementara waktu. “Sementara kita sarankan agar sapi diam di tempat,” ucap Gde Asrama. *ind

Komentar