nusabali

Gde Agung Kumpulkan 38 Bendesa Adat

Belum Pastikan Bertarung di Pemilu 2024

  • www.nusabali.com-gde-agung-kumpulkan-38-bendesa-adat

MANGUPURA,NusaBali
Pemilu dan Pemilihan 2024 yang semakin dekat tidak membuat para incumbent grasa-grusu.

Salah satunya anggota DPD RI Dapil (daerah pemilihan) Bali Anak Agung Gde Agung belum memastikan akan berlaga lagi di Pileg 2024 mendatang. Panglingsir Puri Mengwi ini belum berpikiran maju sebagai Calon DPD RI, DPR RI apalagi Calon Gubernur Bali.

“Yang menentukan hidup kita ini Ida Sesuhunan, Ida Sanghyang Widhi Wasa. Saya tidak bisa menentukan sekarang ini, karena harus merasakan dulu sampai 2024 nanti. Sudah saatnya saya berpikir panjang tentang langkah terjun di kancah perpolitikan, saya di Pemilu 2024 sudah berusia 75 tahun,” ujar Gde Agung, saat bertemu dengan 38 Bendesa Adat/Perwakilan se-Kecamatan Mengwi, di Wantilan Pura Taman Ayun, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Senin (18/7) pagi.

Panglingsir Puri Mengwi ini menyebutkan Pemilu 2024 tidak harus disikapi ambisius. Tetapi justru harus mendorong generasi muda untuk maju berkiprah. “Mudah- mudahan ada muncul generasi muda, para kandidat baru. Ibarat daun, saya sudah daun kering, nanti harapannya muncul daun-daun muda. Mudah- mudahan daun muda itu tidak dimakan ulat. Kalau daun muda kita dimakan ulat, bahaya, regenerasi bisa gagal,” tegas Gde Agung.

Gde Agung menyebutkan banyak generasi muda potensial yang muncul bisa bertarung di kancah politik Pemilu 2024. Baik maju ke DPD RI, DPR RI maupu Calon Gubernur Bali. “Namun demikian ada yang harus dipikirkan, boleh muda, tetapi harus mulatsarira (instrospeksi diri), mengukur diri dan kemampuan. Selain itu, jadi pemimpin itu harus mengikuti filosofi Bali, Tri Kaya Parisudha (berpikir, berbicara dan berperilaku yang baik),” ujar Bupati Badung periode 2005-2010 dan 2010-2015 ini.

“Kita berpikir yang baik, bicara menyejukkan masyarakat, berbuat bermanfaat untuk masyarakat. Jangan pikirannya lain, perkataan lain dan perbuatannya lain lagi,” tegasnya.

Gde Agung yang didampingi Ketua Mangu Kerta Mandala (Ketua dari 38 Bendesa Adat se Kecamatan Mengwi) I Made Widiada mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi), bahwa anak muda itu tidak boleh grasa-grusu. “Mohon maaf, saya kutif pernyataan Pak Presiden Jokowi yang mengatakan generasi muda jangan grasa-grusu, jangan mengandalkan fasilitas orang tua,” tegas anggota Komite III DPD RI yang salah satunya membidangi kesehatan dan tenaga kerja ini.

Sementara dalam pertemuan dengan Bendesa Adat se- Kecamatan Mengwi kemarin, Gde Agung menyerahkan 1.900 paket sembako untuk disalurkan kepada krama adat yang lansia (lanjut usia), cacad dan yatim piatu. “Saya menyerahkan bantuan sembako ini bukan karena mau dekat Pileg 2024 atau mau maju lagi, bukan itu tujuan saya. Ini tresna asih (tali kasih) saya kepada krama di Mengwi, terutama mereka yang lansia, cacad tidak bisa bekerja,” ujar Gde Agung di hadapan para Bendesa Adat.*nat

Komentar