BKIPM Denpasar Ekspor 497 Ton Ikan
Penuhi Kebutuhan Ikan 12 Negara, Amerika Tertinggi
MANGUPURA, NusaBali
Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Denpasar mengekspor 497 ton ikan ke 12 negara.
Proses ekspor ikan tersebut dilaksanakan secara bertahap sejak seminggu terakhir melalui gudang PT Angkasa Pura Logistik, Jalan Airport Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Senin (18/7). Dalam catatan BKIPM, negara dengan permintaan tertinggi yaitu Amerika Serikat, disusul Australia dan Jepang.
Kepala BKIPM Denpasar Ir Anwar MSi, mengatakan ekspor ikan dirangkaikan dengan puncak Bulan Mutu Karantina Ikan, di mana kegiatan ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, termasuk Bali. Dikatakan, dalam sepekan terakhir, yakni 10 Juli hingga 17 Juli 2022 total sudah mengekspor 497 ton ikan ke 12 negara.
Negara yang paling banyak permintaan yaitu Amerika Serikat, disusul Australia dan Jepang. Kemudian sisanya masing-masing Thailand, Filipina, Vietnam, Timor Leste, Taiwan, Kanada, Uni Emirat Arab, Hongkong dan Singapura. Dengan pengiriman ratusan ton ikan tersebut, transaksi tercatat mencapai Rp 64 miliar. “Ikan yang paling diminati ada 14 jenis, mulai dari tuna, marlin, kakap, cumi-cumi, kerapu, lemuru, todak, layur, kakatua, kurisi, pedang, meka, makarel, dan tengiri,” rinci Anwar.
Dia menyebutkan sektor perikanan merupakan suatu usaha yang tangguh meski dilanda pandemi Covid-19. Dikatakan Anwar saat Covid-19 melanda dunia, sejumlah komoditas mengalami pelemahan, namun sektor perikanan tetap bisa eksis, sehingga sektor perikanan sangat potensial untuk dikembangkan ke depannya. Bahkan sektor perikanan tetap stabil permintaannya kendati saat pandemi.
“Produksi dan permintaan tetap lancar, tapi tidak bisa distribusi dengan maksimal. Salah satu faktor karena alat angkut yang tidak memadai dan hanya melalui beberapa titik dari Jakarta. Ini lah kendalanya saat pandemi, semua penerbangan ke negara itu tidak ada,” kata Anwar.
Kondisi pandemi Covid-19 yang sudah berangsur membaik saat ini, Anwar berharap ke depannya proses ekspor semakin membaik. Hal ini juga ditambah faktor moda transportasi sudah berangsur normal dan membuka kembali rute penerbangan ke negara tujuan. Dengan demikian, pihaknya akan terus menggenjot ekspor untuk meningkatkan pemasukan negara. “Kondisi saat ini sudah membaik. Jadi ke depannya akan dimaksimalkan lagi ekspor kita,” tegas Anwar. *dar
Komentar