Terkait Empat Ekor Sapi Diduga Terjangkit PMK, Disperpa Sarankan Pemotongan Bersyarat
Vaksinasi kini juga digencarkan mengantisipasi penularan PMK. Hingga saat ini sudah ada 1.542 ekor sapi yang divaksin.
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kabupaten Badung hingga saat ini belum menerima hasil uji laboratoriom terhadap empat sapi di lingkungan Kwanji, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi yang memiliki gejala mengarah pada Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kendati demikian, keempat ekor sapi tersebut akan dilakukan pemotongan bersyarat untuk memutus mata rantai penularan PMK di Kabupaten Badung.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana, mengatakan akan mengambil langkah cepat menyikapi dugaan empat ekor sapi di lingkungan Kwanji, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, yang terjangkit PMK. Langkah cepat dimaksud yakni menyarankan untuk dilakukan pemotongan bersyarat. “Kami harus mengambil tindakan untuk mengupayakan pemotongan bersyarat,” ujar Wijana, Selasa (19/7).
Mantan Kabag Organisasi Setda Badung ini melanjutkan, pemotongan bersyarat dilakukan dengan melakukan pendekatan kepada pemilik sapi. Dari hasil pendekatan, peternak sapi pun sudah menyetujui untuk dilakukan pemotongan. Sapi yang dipotong hanya dagingnya yang bisa diambil, sedangkan kulit, tulang dan ususnya harus dikubur. “Ada empat ekor sapi di kandang tersebut, dan pemilik sudah bersedia,” katanya.
Disinggung kapan hasil uji laboratorium dari sampel darah dan swab lepuh/saliva keempat ekor sapi yang diduga terjangkit PMK, Wijana tak bisa memastikan. Sebab pengujian sampel di Balai Besar Veteriner Denpasar memerlukan waktu. “Hasilnya kapan keluar, kami belum tahu,” ucap Wijana.
Selain melakukan pemotongan bersyarat, Disperpa juga gencarkan langkah pencegahan. Antisipasi penularan PMK salah satunya dengan cara vaksinasi secara menyeluruh. Hingga saat ini sudah ada 1.542 ekor sapi yang divaksin. Bahkan pihaknya akan menurunkan 10 tim di masing-masing desa yang memilik populasi sapi yang cukup padat. “Dari 6.000 dosis vaksin, saat ini sudah ada 1.542 ekor sapi yang tervaksin. Mulai besok (hari ini) 10 tim vaksinator akan terjun ke Desa Abiansemal, Ayunan, Blahkiuh, Dauh Yeh Cani,” tegas Wijana.
Seperti diketahui, munculnya kasus sapi terjangkit PMK pertama kali ditemukan di lingkungan Kwanji, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi pada Sabtu (16/7) pukul 18.00. Setelah menemukan gejala pada empat ekor sapi, dua hari setelahnya dilakukan pengambilan sampel yang kemudian dilakukan pengujian laboratorium. Namun hingga Selasa sore hasil uji laboratorium belum keluar.
Empat ekor sapi tersebut merupakan milik salah satu peternak, dengan rincian dua ekor sapi betina umur 7 tahun dalam kondisi hamil, satu ekor sapi betina umur 5 tahun yang juga dalam kondisi hamil, dan satu ekor sapi betina umur 2 tahun. *ind
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana, mengatakan akan mengambil langkah cepat menyikapi dugaan empat ekor sapi di lingkungan Kwanji, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, yang terjangkit PMK. Langkah cepat dimaksud yakni menyarankan untuk dilakukan pemotongan bersyarat. “Kami harus mengambil tindakan untuk mengupayakan pemotongan bersyarat,” ujar Wijana, Selasa (19/7).
Mantan Kabag Organisasi Setda Badung ini melanjutkan, pemotongan bersyarat dilakukan dengan melakukan pendekatan kepada pemilik sapi. Dari hasil pendekatan, peternak sapi pun sudah menyetujui untuk dilakukan pemotongan. Sapi yang dipotong hanya dagingnya yang bisa diambil, sedangkan kulit, tulang dan ususnya harus dikubur. “Ada empat ekor sapi di kandang tersebut, dan pemilik sudah bersedia,” katanya.
Disinggung kapan hasil uji laboratorium dari sampel darah dan swab lepuh/saliva keempat ekor sapi yang diduga terjangkit PMK, Wijana tak bisa memastikan. Sebab pengujian sampel di Balai Besar Veteriner Denpasar memerlukan waktu. “Hasilnya kapan keluar, kami belum tahu,” ucap Wijana.
Selain melakukan pemotongan bersyarat, Disperpa juga gencarkan langkah pencegahan. Antisipasi penularan PMK salah satunya dengan cara vaksinasi secara menyeluruh. Hingga saat ini sudah ada 1.542 ekor sapi yang divaksin. Bahkan pihaknya akan menurunkan 10 tim di masing-masing desa yang memilik populasi sapi yang cukup padat. “Dari 6.000 dosis vaksin, saat ini sudah ada 1.542 ekor sapi yang tervaksin. Mulai besok (hari ini) 10 tim vaksinator akan terjun ke Desa Abiansemal, Ayunan, Blahkiuh, Dauh Yeh Cani,” tegas Wijana.
Seperti diketahui, munculnya kasus sapi terjangkit PMK pertama kali ditemukan di lingkungan Kwanji, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi pada Sabtu (16/7) pukul 18.00. Setelah menemukan gejala pada empat ekor sapi, dua hari setelahnya dilakukan pengambilan sampel yang kemudian dilakukan pengujian laboratorium. Namun hingga Selasa sore hasil uji laboratorium belum keluar.
Empat ekor sapi tersebut merupakan milik salah satu peternak, dengan rincian dua ekor sapi betina umur 7 tahun dalam kondisi hamil, satu ekor sapi betina umur 5 tahun yang juga dalam kondisi hamil, dan satu ekor sapi betina umur 2 tahun. *ind
Komentar