Minim Siswa, 3 SMP Swasta di Buleleng Tutup
SINGARAJA, NusaBali
Ada 11 Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di Kabupaten Buleleng.
Dari jumlah itu, tiga sekolah resmi tutup. Penutupan telah dilakukan sejak dua tahun belakangan, karena siswa yang mendaftar di sekolah tersebut minim.
Tiga sekolah tersebut yakni SMP Bhaktiyasa Singaraja, SMP Dwijendra Singaraja dan SMP Dharma Sastra Umejero. Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng Ida Bagus Surya Bharata mengatakan, beberapa faktor penyebab sekolah swasta ini tutup. Salah satunya, minimnya siswa yang mendaftar di sekolah tersebut. Bahkan, beberapa sekolah hanya mendapat siswa tak lebih dari 10 orang. Selain itu, minat masyarakat untuk memilih mendaftarkan anak di sekolah negeri sangat tinggi.
"Kondisi tersebut menyebabkan pengelola sekolah di bawah yayasan, terpaksa menutup sekolah," kata Bagus Surya Bharata, ditemui Selasa (19/7) siang di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Kota Singaraja.
Selain itu, ada satu sekolah swasta lainnya di Buleleng juga ditutup karena tidak mendapatkan siswa. Namun pihak sekolah memutuskan untuk beralih status menjadi sekolah negeri. Sekolah itu yakni SMP TP 45 Singaraja yang beralih menjadi SMP Satu Atap Negeri 3 Sukasada. Saat ini sekolah tersebut menerima 87 siswa baru.
Meski masyarakat lebih memilih menyekolahkan anaknya di sekolah negeri, SMP swasta lainnya masih memilih untuk bertahan. Di samping itu, masih ada orang tua yang mempercayakan pendidikan anak-anaknya di sekolah tersebut. "Kami tidak bisa memaksakan kehendak orangtua. Kembali lagi pilihan orangtua masing-masing," jelasnya.
Kata Bagus Surya Bharata, pendaftaran PPDB melalui sistem tidak bisa diotak-atik. Kalau misalnya orangtua didik mendaftarkan anaknya ke sekolah negeri yang dipilih dan lolos, akhirnya harus sekolah di sana. ‘’Namun terlepas dari statusnya, menurut kami sekolah sama saja. Pendidikan dan materi ajarnya sama," ujarnya.*mz
1
Komentar