Swasembada Pangan Terancam
Target swasembada pangan di Buleleng tahun ini kembali terancam, menyusul cuaca yang tidak mendukung.
Padi Siap Panen Rebah Akibat Hujan
SINGARAJA, NusaBali
Di beberapa subak, padi yang sudah menguning dan sudah siap panen dalam beberapa pekan ke depan terlihat rebah. Penyebabnya masih tingginya curah hujan yang menguyur wilayah Buleleng belakangan ini.
Terkadang curah hujan di beberapa tempat cukup lebat disertai angin kecang, hingga batang padi tidak mampu menopang bulir padi. Situasi itu diperkirakan berdampak pada hasil gabah ketika dipanen. “Sedeng luunge buah padi jani luung, tapi jeg gebug hujan. Be liu padi anake bah mem yeh. Adep keweh, sing ade nak meli. (Sekarang buah padi sangat bagus, tetapi kena guyuran hujan. Sudah banyak padi orang yang rebah direndam air. Mau jual susah tidak ada yang mau beli),” keluh Nyoman Sridana, petani yang ditemui di Subak Keloncing, Kecamatan Sawan, Kamis (6/4).
Data pada Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Buleleng menyebut, untuk mencapai swasembada pangan di Buleleng, produksi gabah kering tahun ini ditarget mencapai 139 ribu ton lebih dengan luas areal tanam mencapai 10 ribu hektar lebih. Target itu akan tercapai dengan intensitas tanam antara 2 sampai 3 kali dalam setahun.
Kadis Pertanian dan Peternakan Buleleng, I Nyoman Swatantra yang dikonfirmasi mengakui kondisi hujan yang kerap mengguyur hampir seluruh wilayah Buleleng dalam beberapa pecan terakhir, berpengaruh pada produksi gabah kering. Disebutkan, musim panen pertama tahun ini biasanya sudah berlangsung di bulan April ini. Itu artinya, hampir sebagian padi sudah menguning. Hanya saja, di tengah menunggu panen, intensitas hujan masih cukup tinggi sejak beberapa pecan terkahir. “Kalau berbicara cuaca, ya kita tidak bisa berbuat banyak. Memang ada padi yang sudah siap panen rebah. Tapi saya perkirakan itu hanya berpengaruh pada kualitas beras yang dihasilkan karena terendam air. Tapi dari sisi kuantitas saya rasa tidak akan berpengaruh,” katanya.
Swatantra menjelaskan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah penanganan dalam pencapaian target swasembada pangan tahun ini. Upaya itu ditempuh dengan pembangunan jaringan irigasi dan gerakan penerapan pengelolaan tanam terpadu.
Menurut Swatantra, dengan upaya yang dilakukan pemerintah pusat dan kabupaten, pihaknya merasa nyakin target swasembada pangan di Buleleng akan tercapai. Apalagi keterlibatan TNI sebagai pendampingan dalam pertanian saat ini, sangat mendukung pencapaian target tersebut. “Saya rasa dengan upaya yang telah dilakukan itu, tidak ada alasan bagi petani tidak ada peningkatan produksi. Tapi memang kalau masalah cuaca, ini yang memang bisa berpengaruh,” ujarnya. *k19
Komentar