Progres Tol Gilimanuk-Mengwi, Lahan Terdampak Mulai Dipatok
TABANAN, NusaBali
Mega Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi di wilayah Kabupaten Tabanan tampaknya terus berproses.
Progres terbaru sedang tahap pemasangan patok. Proses ini dilakukan setelah sebelumnya sudah dilakukan penetapan lokasi lahan yang terimbas. Pemasangan patok ini sudah dilakukan sejak sebulan lalu oleh pihak Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR.
Asisten I Setda Kabupaten Tabanan, Anak Agung Ngurah Tenaya mengatakan pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi yang melintasi wilayah Kabupaten Tabanan ini sudah pada tahap pemasangan patok antara sisi kanan dan kiri jalan. “Pemasangan sudah dilakukan kurang lebih sejak sebulan lalu,” ungkap Ngurah Tenaya, Rabu (20/7).
Kata dia, patok yang dipasang dari beton itu untuk menandakan bahwa lokasi tersebut ada lintasan tol. Selanjutnya setelah selesai pemasangan patok akan dibentuk Satgas A dan Satgas B di masing-masing kabupaten oleh pihak BPN (Badan Pertanahan Negara). Jelas Ngurah Tenaya, Satgas A ini akan bertugas mendata dan memverifikasi lahan yang dipatok, lalu Satgas B bertugas melakukan pengukuran lahan yang sudah dipatok tersebut.
“Jadi dalam proses ini satgas A dan satgas B akan mendata dan mengukur lahan warga yang terimbas. Siapa-siapa saja yang punya lahan tersebut dan lainnya,” terang Ngurah Tenaya. Dia pun menambahkan apabila proses verifikasi dan pengukuran sudah selesai baru dilakukan penetapan harga oleh Tim Appraisal (Penilai). “Penetapan harga akan dilakukan tahun ini, hanya saja bulannya saya tidak hapal. Ini kan Pusat dan Provinsi yang memilki proyek,” tandas Ngurah Tenaya.
Di sisi lain pemasangan patok ini sudah berlangsung di Kecamatan Penebel. Di Penebel lahan warga yang terimbas ada di Desa Riang Gede. Pemasangan patok di Riang Gede sudah dilakukan sejak, Sabtu (17/7) diawali pemasangan patok menggunakan bambu, kemudian pada Minggu (18/7) dilanjutkan pemasangan patok menggunakan beton. “Pemasangan patok di Desa Riang Gede sudah dimulai Sabtu saat saya berangkat ke Jogja,” ungkap Perbekel Riang Gede Dewa Putu Suraga.
Disebutkan lahan warga yang terimbas di Desa Riang Gede selain persawahan ada pula yang terimbas rumah, dan tanah kering. “Jumlah warga yang terimbas belum bisa saya pastikan. Karena kemarin ada perubahan. Setelah nanti pemasangan patok selesai baru bisa diketahui pasti jumlah berapa lahan warga yang terimbas,” kata Perbekel Suraga.
Seperti diberitakan sebelumnya Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi ini akan memiliki tiga jalur, yakni jalur mobil, sepeda motor dan jalur khusus sepeda yang merupakan jalan tol pertama di Indonesia dengan jalur seperti ini.
Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi akan diberi nama Tol Jagat Kerthi Bali yang memiliki makna memberi kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan krama Bali. *des
Komentar