Donat Candu yang Bikin 'Nyandu', Tak Lebih dari 2 Jam 1.200 Piscies Ludes
DENPASAR,NusaBali
Toko kue donat di komplek pertokoan Kertawijaya, Jalan Diponegoro Denpasar viral, karena setiap hari pembelinya membeludak.
Demi bisa membeli kue kekinian itu, pembeli rela mengambil nomor antrean untuk menunggu giliran dilayani. Donat ‘Candu Kertawijaya’ demikian nama usaha penjualan kue tersebut. Sejak viral beberapa waktu lalu, pembeli benar-benar diuji kesabarannya untuk mendapatkan pelayanan. Saking larisnya, tidak lebih dari 2 jam sejak toko dibuka, 1.200 pcs donat laku terjual.
Penjualan setiap hari buka pukul 16.00 wita. Namun sebelumnya ada waktu bagi customer untuk mengambil nomor antrean mulai pukul 15.30 wita.
Josh Novendra, owner Donat Candu mengatakan penggunaan nomor antrean tersebut dimaksudkan agar customer bisa dilayani dengan tertib.
“Ya, memang demikian tujuannya,” ujar dia mengiayakan hal tersebut seperti antrean orang ke dokter. “Ya bisa dikatakan seperti itulah,” Rabu (20/7).
Untuk sekali sesi disiapkan nomor antrean mulai nomor 01 sampai 96. Apabila sudah sampai pada nomor 96, diulang lagi mulai nomor 01. Dengan catatan kalau persediaan donat masih tersedia. Karena tak jarang, nomor antrean masih jauh dari 96 tapi donat sudah ludes terjual hanya dalam waktu dua jam.
Dikatakan, pemakaian nomor antrean itu diberlakukan setelah penjual benar-benar kewalahan melayani pembeli usai ada customer yang memviralkan usaha penjualan donatnya di Tiktok.
“Sampai di share ribuan kali,” ungkapnya. Karena ingin adil untuk semuanya, maka diterapkan lah nomor antrean. Sejak itulah pengunjung makin ramai dan membeludak, sehingga akhirnya diterapkan nomor antrean.
Dikatakan sebanyak 1.200 piscies donat diproduksi setiap hari. Untuk penjualan online juga dibatasi 15 sampai 20 kotak saja. Per box nya denga nisi 7 donat dibandrol Rp 28.000. Sebetulnya per biji donat harganya Rp 5.000, namun untuk konsumen yang membeli per box hanya bayar Rp 28.000.
Donat Candu yang rasanya bikin ‘nyandu’ menyediakan sejumlah varian rasa. Mulai dari rasa vanila, coklat, strawberi, mocca, green tea. “Pokoknya macam-macam. Belum topingnya ada oreo, seres, pukis, megenep,” tambah dia.
Karena membeludaknya konsumen di lokasi jualan di komplek pertokoan Kertawijaya, penjualan secara online dia batasi hanya 15 sampai 20 kotak setiap hari. Sementara untuk penjualan di Kereneng, ditunda karena stok terbatas. “Fokus di sini dulu,” ucap dia.
Dari pantauan sore kemarin, customer terlihat menunggu giliran sesuai dengan nomer antrean. “Ya karena memang viral, tertarik datang ke sini, “ ucap Rizki, seorang remaja yang ikut antre. Kata Rizki yang mengaku penasaran dan ingin menikmati donat Candu yang viral.
Pengunjung lain, Edi Kurniawan lain lagi. Warga yang mengaku asal Sanur ini sudah beberapa kali membeli donat. “Sudah sering,” ujar dia yang mengaku gemar dengan donat Candu tersebut. Selain cita rasanya, kata Edi Kurniawan juga karena alasan harga. *K17
1
Komentar