Dilengkapi Ruang Museum Mini LPD, BKS LPD Bali Bangun Gedung Rp 5 Miliar
GIANYAR, NusaBali
Badan Kerja Sama (BKS) LPD Provinsi Bali kini mematangkan rencana pembangunan Kantor BKS LPD Provinsi Bali di Jalan Sedap Malam, Kota Denpasar.
Gedung bernilai sekitar Rp 5 miliar ini akan dilengkapi Museum Mini LPD, target kelar akhir tahun 2022. Hal itu terungkap dalam presentasi perencanaan teknis Gedung BKS LPD tersebut di Kantor BKS LPD Kabupaten Gianyar, Jalan Banteng, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Jumat (22/7). Presentasi disampaikan oleh arsitek perencana I Wayan Gde Ari Arsania, dihadiri Ketua BKS LPD Provinsi Bali Nyoman Cendikiawan, beserta jajaran pengurus.
Dalam pertemuan itu terungkap, gedung ini akan dibangun di atas lahan 10 are. Dari luas itu, minimal 60 persen akan dimanfaatkan untuk gedung dan 40 persen lahan parkir. Sebagaimana perencanaan awal, bangunan ini hanya berlantai dua. Ruang-ruang dalam bangunan ini akan diproyeksikan untuk fasilitas berupa aula diklat (pendidikan dan latihan) bidang LPD, sejumlah ruang dengan total 24 bed untuk peserta diklat, ruang kerja pengurus, ruang koperasi, ruang kerja staf, dapur, dan MCK. Tak kalah menarik, ada sebuah ruang yang cukup luas dirancang untuk Museum Mini LPD Bali. Di museum ini akan dipajang sejumlah data otentik baik berupa foto, grafik, dokumen sejarah pembentukan LPD, dan sejumlah artefak terkait proses rintisan dan perjalanan awal lembaga keuangan desa adat yang dirintis Gubernur Bali Ida Bagus Mantra ini. ‘’Museum ini tak hanya menjadi fakta sejarah bagi generasi Bali ke depan, namun juga sarana penting untuk pengkajian atau penelitian, dan edukasi, tentang sistem perekonomian desa adat di Bali kepada masyarakat umum,’’ jelas Ketua BKS LPD Provinsi Bali Nyoman Cendikiawan
Dalam sesi tanya jawab terkait presentasi gambar bangunan itu, areal parkir menjadi pembahasan cukup krusial. Sejumlah pengurus BKS LPD berpendapat, beberapa tahun ke depan areal parkir pada setiap gedung atau bangunan kantor, pasti akan menimbulkan masalah makin pelik. Terlebih kondisi perpakiran di Kota Denpasar yang sering krodit. Dari itu, muncul usulan agar gedung ini ditingkatkan dengan menambah ground atau basement untuk tambahan areal parkir.
Namun, arsitek perencana Ari Arsania dalam paparannya, menyebutkan perkiraan penambahan tiap lantai pada bangunan itu akan diikuti penambahan biaya sekitar Rp 2,250 miliar. ‘’Penambahan setiap lantai ini tentu dengan biaya relatif mahal. Kami tentu tergantung pada persetujuan BKS LPD,’’ ujar arsitek yang dikenal eksportir barang kerajinan asal Desa Mas, Kecamatan Ubud ini.
Dalam pertemuan juga terungkap gedung BKS LPD Provinsi Bali ini akan dibangun berdampingan dengan gedung BKS LPD Kota Denpasar pada lahan 2 are. Dua bangunan ini terpisah, namun dalam satu areal sehingga areal parkir akan lebih lebar.
Ketua BKS LPD Provinsi Bali Nyoman Cendikiawan menyambut positif segenap usulan para pengurus. Kata dia, sesuai rencana awal, gedung ini akan dibangun dua lantai. Namun karena pertimbangan jauh ke depan, bahwa areal parkir agar diperluas dengan konsekuensi membuat basement untuk parkir. ‘’Bagi kami, ini usulan bagus. Hanya saja, kami di BKS harus kaji ulang rencana anggaran dari sebelumnya maksimal Rp 5 miliar. Tambah anggaran karena ada tambahan basement inilah, perlu dipikirkan bersama,’’ jelas Ketua LPD Desa Adat Talepud, Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar ini. Kelanjutan dari pertemuan ini, lanjut dia, pihaknya meminta kepada perencana teknik bangunan untuk menyiapkan gambar bangunan alternatif yang berisi basement.*lsa
Komentar