nusabali

Perumda Pasar Suplai Cabai 200 Kg/Hari ke Pedagang

  • www.nusabali.com-perumda-pasar-suplai-cabai-200-kghari-ke-pedagang

SINGARAJA, NusaBali
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Argha Nayottama Buleleng mulai mendistribusikan Cabai Rawit Merah ke pedagang pasar.

Rata-rata sehari Perumda Pasar menyiapkan cabai ini 200 kg Upaya ini untuk menstabilkan harga Cabai Rawit yang menjadi salah satu penyebab inflasi tertinggi. Dirut Perumda Pasar Made Agus Yudi Arsana, Jumat (22/7), menjelaskan gerai distributor dibuka sejak Rabu (20/7). Sebelumnya, Perumda Pasar sudah menyurvey dan mengambil hasil petani Cabai di Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan Buleleng, untuk didistribusikan ke pasar.

“Cabai Rawit Merah ini kami siapkan dan langsung menyuplai sejumlah pedagang di Pasar Banyuasri dan Pasar Anyar. Memang kami belum bisa memenuhi permintaan semua pedagang, tetapi setelah tiga hari berjalan, harga cabai sudah mulai menurun,” ucap Yudi Arsana.

Harga Cabai sebelum dibukanya gerai distributor berkisar Rp 80.000 - Rp 85.000/kg. Kenaikan harga cabai di pasaran setelah ditelisik hingga ke petani, ditemukan ada permainan harga di pengepul. Menurutnya, pedagang pasar pun selama ini tidak mendapat untung banyak, melainkan mahalnya harga Cabai di pasaran bersumber dari pengepul. Namun sekarang harga Cabai Rawit di pasaran sudah berada di angka Rp 58.000/kg.

“Kami baru bisa siapkan 200-300 kg per hari, dan itu Cabai Rawit super. Masih terbatas, karena produksi Cabai petani Pakisan juga masih terbatas. Karena dari dua hari yang lalu pemerintah ada upaya stabilitas harga, akhirnya pengepul ikut harga kita,” imbuh Yudi Arsana.

Sejauh ini sebagai distributor, Perumda Pasar hanya menyiapkan satu komoditas penyebab inflasi saja. Yudi pun menyebut sejauh ini, timnya masih terkendala mengumpulkan hasil panen petani cabai. Terutama petani cabai yang ada di Buleleng barat di wilayah Kecamatan Gerokgak.

Perumda Pasar akan melihat kondisi pasar untuk penyediaan Cabai Rawit Keriting. Menurut Yudi perumda pasar belum berencana untuk melakukan perjanjian secara berkelanjutan dengan petani. “Kami akan lihat kondisi pasar dulu, analisis dulu untuk menentukan langkah kedepannya. Apakah nanti akan dilakukan terus menerus atau hanya saat harga tidak terkontrol,” jelasnya.

Selain menyuplai Cabai Rawit Merah kepada pedagang pasar, gerai distributor juga dibuka saat even-even pemerintah untuk masyarakat umum. Seperti saat puncak HUT Koperasi ke 75 di Gedung Kesenian Gde Manik Buleleng. 200 kg Cabai Rawit yang disiapkan ludes hanya dalam hitungan 3 jam.*k23

Komentar