Kasus Harian Covid-19 Badung Tertinggi Di Bali
MANGUPURA, NusaBali
Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Badung cukup tinggi dalam seminggu terakhir. Bahkan dari data yang dirilis Satgas Covid-19 Provinsi Bali, kasus positif dari Badung paling banyak dibandingkan kabupaten/kota lainnya.
Tercatat, pada Jumat (15/7) 55 kasus, Sabtu (16/7) 64 kasus, Minggu (17/7) 42 kasus, Senin (18/7) 45 kasus, Selasa (19/7) 57 kasus, Rabu (20/7) kasus, Kamis (21/7) 56 kasus, dan Jumat (22/7) 61 kasus. Masih dari data Satgas Covid-19 Provinsi Bali, penambahan kasus Covid-19 di Gumi Keris jika dirata-ratakan dalam seminggu terakhir didominasi oleh WNA, disusul kasus Luar Bali, kemudian WNI ber-KTP Bali, dan terakhir WNI ber-KTP luar Bali. Ini artinya kasus Covid-19 di Badung didominasi oleh warga luar Badung.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Badung dr I Wayan Darta, mengatakan ada beberapa penyebab naiknya kasus Covid-19 di Kabupaten Badung. Salah satunya, karena Badung menjadi centre of tourism di Bali, sehingga banyak screening yang dilakukan di pintu masuk Bali. “Betul (kasus Covid-19 di Badung paling tinggi, Red), badung ini centre of tourism, jadi arus masuk dan keluar Pulau Bali lebih banyak di Badung. Kebanyakan yang positif itu yang kena screening. Karena screeningnya di Badung, jadi kesannya kasus Badung paling tinggi kasusnya dibanding daerah lain,” kata dr Darta, Jumat (22/7).
Selain banyaknya secreening, peningkatan kasus disinyalir juga karena longgarnya kebijakan protokol kesehatan (prokes). Di samping juga faktor cuaca saat ini yang menyebabkan batuk, pilek, dan demam. “Menurut saya, ada karena faktor cuaca juga. Banyak orang yang batuk, pilek, dan demam. Ternyata setelah dicek, positif Covid-19. Kemudian mulai longgarnya penerapan prokes dan pengawasan yang tidak terlalu ketat juga menyebabkan kasus positif,” kata mantan Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Badung ini.
Namun demikian, dr Darta mengakui bahwa gejala berat hingga resiko kematian sangat minim untuk kasus Covid-19 di Badung. Menurut dr Darta, hanya dua orang saja pasien Covid-19 yang sampai dirawat di RSD Mangusada saat ini. “Kemarin ada dua orang yang dirawar, tapi sudah pulang. Kebanyakan isolasi mandiri, karena gejalanya ringan,” imbuhnya.
Sementara dari sisi vaksinasi booster, kata dr Darta, saat ini terus digenjot. Pihaknya mengakui, untuk mencapai target vaksinasi booster yang ditetapkan masih terkendala pengerahan masyarakat. Dari data, kekurangan yang harus dicapai vaksinasi booster setiap kecamatan di Badung di antaranya, Kecamatan Petang 5.164 orang, Abiansemal 16.580 orang, Mengwi 9.942 orang, Kuta 8.687 orang, Kuta Utara 14.317 orang, Kuta Selatan 14.875 orang. Secara keseluruhan total kekurangan capaian vaksinasi booster di Kabupaten Badung mencapai 69.565 orang.
Untuk mencapai target, Pemerintah Kabupaten Badung berencana akan kembali mengaktifkan vaksinasi berbasis desa dalam rangka menggencarkan vaksinasi booster. Vaksinasi yang akan langsung menyasar masyarakat di masing-masing desa, dijadwalkan akan dimulai pada Sabtu (23/7) hari ini.
Pelaksanaan vaksinasi booster ini akan berlangsung selama 14 hari berturut-turut. Target per harinya mencapai 200 orang bahkan lebih. *ind
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Badung dr I Wayan Darta, mengatakan ada beberapa penyebab naiknya kasus Covid-19 di Kabupaten Badung. Salah satunya, karena Badung menjadi centre of tourism di Bali, sehingga banyak screening yang dilakukan di pintu masuk Bali. “Betul (kasus Covid-19 di Badung paling tinggi, Red), badung ini centre of tourism, jadi arus masuk dan keluar Pulau Bali lebih banyak di Badung. Kebanyakan yang positif itu yang kena screening. Karena screeningnya di Badung, jadi kesannya kasus Badung paling tinggi kasusnya dibanding daerah lain,” kata dr Darta, Jumat (22/7).
Selain banyaknya secreening, peningkatan kasus disinyalir juga karena longgarnya kebijakan protokol kesehatan (prokes). Di samping juga faktor cuaca saat ini yang menyebabkan batuk, pilek, dan demam. “Menurut saya, ada karena faktor cuaca juga. Banyak orang yang batuk, pilek, dan demam. Ternyata setelah dicek, positif Covid-19. Kemudian mulai longgarnya penerapan prokes dan pengawasan yang tidak terlalu ketat juga menyebabkan kasus positif,” kata mantan Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Badung ini.
Namun demikian, dr Darta mengakui bahwa gejala berat hingga resiko kematian sangat minim untuk kasus Covid-19 di Badung. Menurut dr Darta, hanya dua orang saja pasien Covid-19 yang sampai dirawat di RSD Mangusada saat ini. “Kemarin ada dua orang yang dirawar, tapi sudah pulang. Kebanyakan isolasi mandiri, karena gejalanya ringan,” imbuhnya.
Sementara dari sisi vaksinasi booster, kata dr Darta, saat ini terus digenjot. Pihaknya mengakui, untuk mencapai target vaksinasi booster yang ditetapkan masih terkendala pengerahan masyarakat. Dari data, kekurangan yang harus dicapai vaksinasi booster setiap kecamatan di Badung di antaranya, Kecamatan Petang 5.164 orang, Abiansemal 16.580 orang, Mengwi 9.942 orang, Kuta 8.687 orang, Kuta Utara 14.317 orang, Kuta Selatan 14.875 orang. Secara keseluruhan total kekurangan capaian vaksinasi booster di Kabupaten Badung mencapai 69.565 orang.
Untuk mencapai target, Pemerintah Kabupaten Badung berencana akan kembali mengaktifkan vaksinasi berbasis desa dalam rangka menggencarkan vaksinasi booster. Vaksinasi yang akan langsung menyasar masyarakat di masing-masing desa, dijadwalkan akan dimulai pada Sabtu (23/7) hari ini.
Pelaksanaan vaksinasi booster ini akan berlangsung selama 14 hari berturut-turut. Target per harinya mencapai 200 orang bahkan lebih. *ind
Komentar