Puluhan Sekolah Masih Ujian dengan Kertas
Pendistribusian soal Ujian Nasional di jenjang SMA/SMK sudah sampai di Buleleng pada H-3 pelaksanaan.
Distribusi Soal UN SMA/SMK
SINGARAJA, NusaBali
Jumat (7/4) sekitar pukul 11.30, seluruh soal ujian diturunkan di SMKN 2 Singaraja dengan menggunakan mobil boks milik Pos Indonesia. Pendistribusian soal itu pun dikawal oleh seorang personel kepolisian bersenjata laras panjang.
Seluruh soal kemudian disimpan di sekolah tersebut. Soal untuk SMA/MA ditempatkan pada ruang yang berbeda dengan soal bagi siswa SMK. Selama proses penyimpanan, masing-masing sekolah sepakat urunan menerjunkan satpam untuk mengawal keamanan soal. Rencananya ujian nasional akan dilangsungkan 10-13 April pekan depan. Sementara ujian nasional susulan akan dilangsungkan pada 18-19 April mendatang.
Sekretaris Disdikpora Buleleng, I Made Ngadeg mengatakan, soal-soal itu akan dijaga oleh satpam yang disiapkan oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) di Kabupaten Buleleng. Pengamanan dari kepolisian memang tidak diwajibkan, karena prosedur operasional standar yang diterima Disdikpora Buleleng tak mewajibkan keterlibatan aparat kepolisian.
Dari 65 SMA/SMK yang ada di Kabupaten Buleleng yang masih mengikuti ujian kertas atau disebut dengan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNPK) sebanyak 33 sekolah. 29 sekolah di antaranya adalah SMA/MA dengan total peserta ujian 3.582 orang. Sedangkan sisanya adalah empat SMK meliputi SMKN 1 Seririt, SMK Puri Wisata Pancasari, SMK Nurun Najah Gerokgak, dan SMKN 1 Kubutambahan dengan total 565 orang peserta.
Sedangkan 32 sekolah lainnya menyatakan siap untuk mengikuti Ujian Basional Berbasis Komputer (UNBK). Khusus kelompok SMA/MA diikuti oleh sepuluh sekolah dengan jumlah peserta sebanyak 1.388 orang. Untuk kelompok SMK, diikuti 22 sekolah dengan 2.932 orang peserta. Sehingga total peserta ujian, dari jenjang SMA/MA/SMK dari 65 sekolah berjumlah siswa 8.467 orang.
Sementara itu khusus untuk pelaksanaan UNBK, Ngadeg pun mengaku sudah melaksanakan sejumlah koordinasi dengan pihak terkait seperti PLN, untuk antisipasi potensi gangguan dan hambatan saat pelaksanaan UNBK. Ia pun juga sudah membicarakan khusus terkait pasokan listrik yang akan digunakan saat itu, jangan sampai terjadi pemadaman listrik. “Selain itu sekolah yang punya genset kami minta untuk menyiapkan saja untuk jaga-jaga jika ada gangguan listrik,” kata dia. *k23
SINGARAJA, NusaBali
Jumat (7/4) sekitar pukul 11.30, seluruh soal ujian diturunkan di SMKN 2 Singaraja dengan menggunakan mobil boks milik Pos Indonesia. Pendistribusian soal itu pun dikawal oleh seorang personel kepolisian bersenjata laras panjang.
Seluruh soal kemudian disimpan di sekolah tersebut. Soal untuk SMA/MA ditempatkan pada ruang yang berbeda dengan soal bagi siswa SMK. Selama proses penyimpanan, masing-masing sekolah sepakat urunan menerjunkan satpam untuk mengawal keamanan soal. Rencananya ujian nasional akan dilangsungkan 10-13 April pekan depan. Sementara ujian nasional susulan akan dilangsungkan pada 18-19 April mendatang.
Sekretaris Disdikpora Buleleng, I Made Ngadeg mengatakan, soal-soal itu akan dijaga oleh satpam yang disiapkan oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) di Kabupaten Buleleng. Pengamanan dari kepolisian memang tidak diwajibkan, karena prosedur operasional standar yang diterima Disdikpora Buleleng tak mewajibkan keterlibatan aparat kepolisian.
Dari 65 SMA/SMK yang ada di Kabupaten Buleleng yang masih mengikuti ujian kertas atau disebut dengan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNPK) sebanyak 33 sekolah. 29 sekolah di antaranya adalah SMA/MA dengan total peserta ujian 3.582 orang. Sedangkan sisanya adalah empat SMK meliputi SMKN 1 Seririt, SMK Puri Wisata Pancasari, SMK Nurun Najah Gerokgak, dan SMKN 1 Kubutambahan dengan total 565 orang peserta.
Sedangkan 32 sekolah lainnya menyatakan siap untuk mengikuti Ujian Basional Berbasis Komputer (UNBK). Khusus kelompok SMA/MA diikuti oleh sepuluh sekolah dengan jumlah peserta sebanyak 1.388 orang. Untuk kelompok SMK, diikuti 22 sekolah dengan 2.932 orang peserta. Sehingga total peserta ujian, dari jenjang SMA/MA/SMK dari 65 sekolah berjumlah siswa 8.467 orang.
Sementara itu khusus untuk pelaksanaan UNBK, Ngadeg pun mengaku sudah melaksanakan sejumlah koordinasi dengan pihak terkait seperti PLN, untuk antisipasi potensi gangguan dan hambatan saat pelaksanaan UNBK. Ia pun juga sudah membicarakan khusus terkait pasokan listrik yang akan digunakan saat itu, jangan sampai terjadi pemadaman listrik. “Selain itu sekolah yang punya genset kami minta untuk menyiapkan saja untuk jaga-jaga jika ada gangguan listrik,” kata dia. *k23
1
Komentar