Siswa SMK Diberi Pemahaman Peraturan Ketenagakerjaan oleh Dosen UI
SINGARAJA, NusaBali
Masih ada pekerja masih belum memahami peraturan seputar ketenagakerjaan, agar mereka bisa terlindungi.
Untuk itu, pemberian pemahaman terkait aturan ketenagakerjaan perlu dilakukan sejak dini. Salah satunya, menyasar anak-anak sekolah menengah kejuruan SMK yang nantinya dicetak siap terjun ke lapangan kerja.
Hal ini seperti disampaikan salah seorang dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Indonesia (UI), Luaditta Humaira, saat melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di beberapa SMK yang ada di wilayah Buleleng pada Kamis (21/7) hingga Sabtu (23/7) kemarin. Dalam program tersebut, pihaknya memberikan pemahaman seputar peraturan ketenagakerjaan kepada siswa.
Lauditta mengatakan, setidaknya ada 3 SMK yang disasarnya untuk diberikan pemahaman tentang aturan Ketenagakerjaan, yakni di SMKN 1 Sawan, SMKN 2 Tejakula dan SMKN 1 Kubutambahan. Tujuannya, agar para siswa yang nantinya lulus sekolah dan siap terjun ke dunia kerja, dapat memahami aturan-aturan ketenagakerjaan sehingga mereka terlindungi.
"Klausul apa yang harus dipahami bagi para pencari kerja baru, terkait perjanjian kerja dan juga seputaran Ketenagakerjaan, agar nanti mereka paham dan bisa terlindungi secara hukum seperti jam kerja, UMR dan jaminan sosial," ungkap Lauditta.
Di tengah situasi Covid-19, banyak pekerja yang terkena PHK. Dan tak sedikit juga, pekerja yang di PHK secara sepihak tidak mendapatkan pesangon yang semestinya. "Di Bali kan saya dengar banyak pekerja di PHK sepihak, karena kasus Covid sektor pariwisata turun. Jadi itu kami berikan pemahaman kepada anak-anak siswa, hak-hak apa yang mereka harus terima," ujar Lauditta.
Diharapkan Lauditta, siswa-siswa SMK ini nantinya agar memahami aturan Ketenagakerjaan yang sifatnya krusial ketika nanti mereka terjun ke dunia kerja. Sebab diakui Lauditta, anak-anak SMK memang dipersiapkan untuk terjun langsung ke dunia kerja karena telah dibekali skil sesuai jurusan.
"Harapan kami, saat kerja mereka sudah tahu hak apa yang didapat karena itu sangat krusial. Antusias siswa saat kami keliling sangat bagus. Kedepan, sosialisasi ini akan lebih banyak kami lakukan di Buleleng menyasar sekolah lain, agar mereka memahami," pungkas dia.*mz
1
Komentar