Vakum 20 Tahun, Siswa SD Ambil Alih Generasi Sekaa Angklung
AMLAPURA, NusaBali
Sanggar Angripta Santhi Buana di Desa Adat Pesedahan, Kecamatan Manggis, Karangasem melakukan alih generasi sekaa angklung.
Setelah vakum selama 20 tahun atau sejak tahun 2002, kini anggota sekaa dari siswa SD kelas III, kelas IV, dan kelas V. Jumlah sekaa angklung Sanggar Angripta Santhi Buana sebanyak 22 orang. Penasihat Sanggar Angripta Santhi Buana, I Nyoman Sumadi, mengatakan penabuh angklung sebelumnya adalah generasi tua. Namun belakangan sulit mendapatkan penabuh angklung. Tercetus alih generasi dengan melibatkan anak-anak SD. Sebanyak 22 siswa SD di Desa Adat Pesedahan diajak bergabung. “Mereka kami latih sejak tiga bulan lalu. Sementara telah menguasai tabuh manis, tabuh gilak, dan tabuh kreasi,” ungkap Sumadi saat ditemui di Banjar Kanginan, Desa Pesedahan, Minggu (24/7).
Sekaa angklung anak-anak ini dilatih oleh I Wayan Agus Pradipta dari Banjar Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis. Latihan setiap Selasa dan Rabu sore, sedangkan latihan di hari Minggu digelar pagi hari. “Anak-anak mau dan bersemangat latihan. Lebih baik menabuh angklung daripada bermain game,” kata Sumadi didampingi Kelian Sekaa Angklung, I Ketut Puja.
Sebanyak 22 siswa yang bergabung cukup untuk satu sekaa angklung. “Hanya saja belum mendapatkan penabuh secara khusus, sebagai peniup seruling,” kata Sumadi yang juga anggota Fraksi Golkar DPRD Karangasem ini. Sumadi bersyukur kegiatan di Sanggar Angripta Santhi Buana dapat dukungan dari Desa Adat Pesedahan. Angklung untuk kepentingan upacara adat.
Kelian sekaa, I Ketut Puja mengaku terus memotivasi anak-anak se-Desa Adat Pesedahan agar mau belajar tabuh. “Menabuh angklung juga bisa dijadikan ajang pemersatu kaum remaja,” ungkap Ketut Puja. Kebetulan perangkat angklung tersedia lengkap, tinggal mencari penabuhnya. Setelah dapat penabuh, maka dilatih secara rutin. Semuanya mulai belajar dari awal, terpenting ada semangat dan niat untuk bisa menabuh angklung. *k16
1
Komentar