Cuaca Buruk, Nelayan Kedonganan Paceklik Ikan
Akibat cuaca buruk yang terjadi belakangan ini membuat para nelayan di Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung enggan melaut.
MANGUPURA, NusaBali
Akibatnya ikan di pasar ikan tradisional Kedonganan terpaksa dipasok dari wilayah lain dan bahkan dari luar Bali. "Kalau kami tunggu ikan hasil tangkapan dari nelayan di sini tak bisa hidup, karena pasokannya sangat sedikit. Jumlahnya tak sebanding dengan banyaknya pedagang yang ada," kata Nur salah seorang pedagang di Pasar Kedonganan, Sabtu (8/4).
Nur mengatakan untuk mengatasi masalah kurangnya pasokan ikan oleh nelayan setempat dirinya terpaksa membeli pasokan ikan yang datang dari luar. Misalnya dari Situbondo, Jawa Timur, dan dari Klungkung. "Karena kondisinya seperti ini terpaksa saya mengambil ikan yang datang dari luar sambil menanti kondisi cuaca membaik," pungkasnya.
Sementara Jen, pedagang yang lainnya mengaku meski nelayan Kedonganan paceklik namun pedagang di pasar tradisional itu tak mengalami kekurangan ikan. "Pasokan ikan dari luar tak mengalami kendala, sehingga sampai sejauh ini kami masih bisa melayani permintaan konsumen yang tinggi. Memang resiko dari kondisi ini harga ikan sedikit mengalami kenaikan tapi masih dalam kondisi wajar. Harga fluktuatif seperti ini di pasar itu biasa. Rata-rata kenaikan harga ikan sekitar Rp 5.000. Namun yang mengalami kenaikan harga paling tinggi adalah kepiting. Karena pasokannya datang dari jauh, bahkan ada yang datang dari Papua," tuturnya. * cr64
Akibatnya ikan di pasar ikan tradisional Kedonganan terpaksa dipasok dari wilayah lain dan bahkan dari luar Bali. "Kalau kami tunggu ikan hasil tangkapan dari nelayan di sini tak bisa hidup, karena pasokannya sangat sedikit. Jumlahnya tak sebanding dengan banyaknya pedagang yang ada," kata Nur salah seorang pedagang di Pasar Kedonganan, Sabtu (8/4).
Nur mengatakan untuk mengatasi masalah kurangnya pasokan ikan oleh nelayan setempat dirinya terpaksa membeli pasokan ikan yang datang dari luar. Misalnya dari Situbondo, Jawa Timur, dan dari Klungkung. "Karena kondisinya seperti ini terpaksa saya mengambil ikan yang datang dari luar sambil menanti kondisi cuaca membaik," pungkasnya.
Sementara Jen, pedagang yang lainnya mengaku meski nelayan Kedonganan paceklik namun pedagang di pasar tradisional itu tak mengalami kekurangan ikan. "Pasokan ikan dari luar tak mengalami kendala, sehingga sampai sejauh ini kami masih bisa melayani permintaan konsumen yang tinggi. Memang resiko dari kondisi ini harga ikan sedikit mengalami kenaikan tapi masih dalam kondisi wajar. Harga fluktuatif seperti ini di pasar itu biasa. Rata-rata kenaikan harga ikan sekitar Rp 5.000. Namun yang mengalami kenaikan harga paling tinggi adalah kepiting. Karena pasokannya datang dari jauh, bahkan ada yang datang dari Papua," tuturnya. * cr64
1
Komentar