Janda Nekat Hendak Lompat dari Jembatan
Korban Suwerni sebelum hendak bunuh diri berjalan kaki dari Terminal Pesiapan setelah gagal menemui mantan suaminya.
Berhasil Digagalkan Warga, Diduga Depresi Setelah Bercerai
TABANAN, NusaBali
Aksi bunuh diri seorang janda bernama Ni Kadek Suwerni, 32, berhasil digagalkan warga di Jembatan Shortcut Banjar Penyalin, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Sabtu (8/4) sore. Belum jelas motif wanita asal Banjar Loloan, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana yang baru bercerai 5 bulan lalu ini nekat ingin mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari atas jembatan. Tetapi diduga gara-gara hubungan dengan mantan suaminya tidak harmonis.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Kapolsek Kerambitan, Kompol I Wayan Suana, peristiwa itu berawal pada pukul 15.30 Wita, korban Suwerni yang pernah menikah di Banjar Baturiti Kelod, Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan berangkat menumpang bus dari rumahnya di Banjar Loloan, Desa Medewi, Jembrana ke Tabanan berencana mencari mantan suaminya, I Nyoman Ekasudaya di Terminal Pesiapan, Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Tabanan.
Suwerni mencari suaminya kemungkinan ada yang perlu dikoordinasikan terkait pengurusan surat perceraian. Sebab setelah cerai 5 bulan lalu, di desa asalnya di Banjar Loloan, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Suwerni belum diakui secara adat telah bercerai. Maklum, dia tidak membawa surat-surat dari pengadilan secara sah. Terkait inilah, Suwerni kemudian mencari suaminya yang menjadi karyawan usaha air minum di kawasan Pesiapan, Tabanan, namun tidak ketemu. Kondisi itu diduga membuatnya frustasi.
Akhirnya Suwerni pulang dari Pesiapan dengan berjalan kaki. Sesampai di jembatan Shortcut Desa Samsam, Kerambitan atau sekitar 2 kilometer perjalanan dengan kondisi pikiran yang kosong, Suwerni nekat ingin lompat dari atas jembatan setinggi sekitar 25 meter itu. Namun ketika kakinya sudah dimasukan ke besi pembatas jembatan, sejumlah warga yang saat itu melintas turun dari kendaraannya dan memeluk Suwerni dari belakang untuk mencegahnya melompat. Ketika dipegang dari belakang, Suwerni saat itu langsung pingsan.
"Saat pingsan di tepi jembatan itu warga kemudian melaporkannya ke petugas kepolisian yang kemudian membawanya ke BRSUD Tabanan untuk diberikan perawatan," ungkap Kompol Suana. Hingga pukul 18.20 Wita, Suwerni masih dirawat di ruang IGD BRSUD Tabanan namun belum bisa diajak berkomunikasi. Sehingga belum bisa menggali informasi secara jelas. "Korban sudah siuman, tetapi masih dirawat," tambah Kompol Suana.
Kompol Suana menambahkan, pihaknya saat ini tengah menghubungi keluarga yang ada di Jembrana, dan mantan keluarga dari pihak suami yang ada di Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan. "Kami sudah telepon dan SMS kelurga yang di Jembrana namun belum ada jawaban. Sementara personel kami sudah menuju ke rumah mantan suaminya untuk melakukan koordinasi agar menjemput korban," jelasnya.
Sedangkan menurut Direktur BRSUD Tabanan, dr Nyoman Susila, pasien atas nama Kadek Suwerni sudah bisa diajak komunikasi. Kondisi lemas setiba di IGD BRSUD Tabanan. "Dia tidak ada luka apapun, saat ini kondisinya sudah membaik," ujarnya. Susila menambahkan, Suwerni sempat ditanya sama perawat mengapa melakukan percobaan bunuh diri, pasien saat itu hanya mengatakan ada masalah bersama keluarga. "Dia tak mau memberikan informasi jelas, hanya mengatakan ada masalah keluarga. Dan sekarang sudah ada pihak kepolisian yang menjaga," tandas dr Susila.
Informasi yang dihimpun, Suwerni saat menikah di Banjar Baturiti Kelod, Desa Baturiti, Kerambitan, Tabanan belum punya anak, karena baru dua bulan menikah. Sebelumnya, Suwerni sudah pernah menikah ke Karangasem dan memiliki dua orang anak. * d
Komentar