nusabali

Minimalisir Penyebaran PMK yang Terbawa Melalui Alas Kaki Penumpang

Karantina Denpasar Pasang Karpet Merah Disinfektan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai

  • www.nusabali.com-minimalisir-penyebaran-pmk-yang-terbawa-melalui-alas-kaki-penumpang
  • www.nusabali.com-minimalisir-penyebaran-pmk-yang-terbawa-melalui-alas-kaki-penumpang
  • www.nusabali.com-minimalisir-penyebaran-pmk-yang-terbawa-melalui-alas-kaki-penumpang

Sebanyak 10 karpet disinfektan dipasang, lima karpet di pintu kedatangan/keberangkatan domestik dan lima karpet di pintu kedatangan/keberangkatan internasional.

DENPASAR, NusaBali

Balai Karantina Pertanian Denpasar memasang karpet merah disinfektan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta. Badung. Pemasangan tersebut bekerjasama dengan PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai. Tujuan pemasangan merah disinfektan ini untuk mencegah penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kemungkinan virusnya terbawa atau menempel pada alas kaki penumpang, baik yang datang maupun yang berangkat melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Sebanyak 10 karpet disinfektan yang dipasang oleh Balai Karantina. Lima karpet di pintu kedatangan/keberangkatan domestik dan 5 (lima) karpet disfektan di pintu kedatangan/keberangkatan internasional. Disinfektan ini berisi cairan dengan komposisi Benzalkonium chloride 3 persen yang disemprotkan di karpet disinfektan yang dilewati seluruh penumpang yang melalui pintu pemasukan dan pengeluaran dari dan ke Bali. “Ini merupakan salah satu upaya untuk menanggulangi penyebaran PMK di Bali khususnya,“ ujar Kepala Balai Karantina Pertanian Denpasar I Putu Terunanegara, Rabu (27/7).

Dijelaskan Terunanegara, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit yang disebabkan  infeksi virus (family Picornaviridae) yang bersifat merusak jaringan sel. Virus akan berkembang dalam jaringan faring, kulit dan menyebar ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah. PMK dapat ditularkan melalui beberapa cara, antara lain melalui kontak langsung (antara hewan ternak, melalui droplet, leleran hidung, serpihan kulit), sisa makanan/sampah yang terkontaminasi produk hewan seperti daging dan tulang hewan yang tertular, kontak tidak langsung melalui vektor hidup yakni terbawa oleh manusia (virus dapat terbawa melalui sepatu, tangan, tenggorokan atau pakaian yang terkontaminasi) serta dapat tersebar melalui udara.  

Pemasangan karpet disifektan di Bandara kata Terunanegara, sudah dilakukan sejak dua pekan lalu. Hal tersebut menyusul upaya pencegahan penularan PMK di pintu-pintu masuk yang lain, yakni di Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai dan Pelabuhan Benoa. Untuk Pelabuhan Gilimanuk dan Padangbai dengan gate disinfektan. Setiap kendaraan yang keluar atau masuk disemprot disinfektan. Demikian juga di Pelabuhan Benoa di Denpasar Selatan. Untuk di Pelabuhan Benoa, dipasang Bilik Disinfektan. Fungsinya sama untuk pencegahan. “Pemasangan sudah dilakukan Mei lalu, saat mulainya wabah PMK merebak,” jelas Terunanegara.

"Dengan pemasangan karpet disinfektan ini, diharapkan dapat meminimalisir penyebaran virus PMK yang kemungkinan dibawa melalui alas kaki penumpang baik yang masuk maupun keluar Bali, domestik dan internasional" terang dia. Terunanegara berharap, upaya-upaya tersebut dapat  menekan persebaran penyakit mulut dan kuku. “Hewan ternak tetap sehat dan roda ekonomi Bali dapat terus bergulir,” ucapnya. *k17

Komentar