Ketua Dekranasda Sumut Kagumi Taksu Kerajinan Bali
DENPASAR, NusaBali.com – Kemampuan orang-orang Bali dalam berkarya seni tidak perlu diragukan lagi. Faktor ini juga yang menunjang pariwisata Bali tetap ‘ajeg’ memamerkan kekhasan tradisionalnya yang adiluhung, mulai dari kain Endek yang berhasil melantai di Paris Fashion Week hingga kain Gringsing yang jadi salah satu souvenir G20 tahun ini.
Hal ini pun diakui oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Hj Nawal Lubis Edy Rahmayadi yang memutuskan untuk membawa 30 orang rombongannya termasuk 6 orang perajin untuk studi banding dan belajar dari ‘taksu’ orang Bali dalam berkerajinan.
Aura atau daya pesona kerajinan Bali inilah yang ingin dipelajari oleh Dekranasda Sumut, sehingga komoditas kerajinan di wilayahnya juga lebih memiliki kekuatan.
“Kami datang dari Medan, Sumatera Utara, datang ke Bali karena kami tahu Bali itu seninya sangat tinggi, kita tidak bisa pungkiri itu,” kata Hj Nawal Lubis kepada NusaBali.com di sela-sela kunjungannya ke pameran IKM (Industri Kecil Menengah) Bali Bangkit Tahap VI, di Taman Budaya, Denpasar, Senin (1/8/2022) pagi.
Kunjungannya ke beberapa stan di pameran tersebut merupakan serangkaian acara audiensi Hj Nawal Lubis dengan Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Putri Suastini Koster.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Utara itu pun berharap Bali bisa menjadi inspirasi dan teladan bagi perkembangan IKM di Sumatera Utara yang memiliki 33 kabupaten/kota dengan motif kain yang berbeda-beda di setiap daerah tersebut.
Kekayaan motif yang dimiliki provinsi dari tanah Batak itu membuat Hj Nawal Lubis ingin meniru cara kerja hingga kiat-kiat pemasaran yang dilakukan perajin Bali yang diayomi Dekranasda Provinsi.
“Apa-apa yang baik di sini bisa ditiru, maksudnya bukan ditiru motifnya, tetapi terinspirasi cara kerjanya, cara pemasarannya, semuanya kami ingin studi banding, supaya kami di Sumut bisa lebih lagi,” ujar Hj Nawal Lubis.
Selain studi banding dan mengajak 6 orang perwakilan perajinnya ke Bali untuk diberikan pelatihan, Hj Nawal Lubis juga berharap nantinya bisa terjalin kerja sama antarprovinsi yang dimotori Dekranasda masing-masing. Hal ini dikarenakan untuk Kabupaten Tapanuli Utara saja, terdapat lebih dari 3.500 penenun dan semua pimpinan Dekranasda tingkat dua di Sumatera Utara bersiap untuk maju setelah industri menggeliat lagi pasca pandemi.
Harapan ini pun dijawab langsung oleh Putri Suastini Koster yang mendampingi Hj Nawal Lubis berkeliling di pameran IKM Bali Bangkit. Bagai gayung bersambut, Pustri Koster menghendaki produk-produk kerajinan dari Sumatera Utara bisa turut hadir di Bali dan dijadikan hilir pemasaran.
“Tiang (saya) ingin produk-produk khas tradisional dari Sumut bisa hadir di Bali, kita pasarkan bersama karena Bali selalu siap menjadi etalase produk-produk nasional kita yang berasal dari daerah-daerah lain,” jawab Putri Suastini Koster.
“Terima kasih banget Ibu, dari Bali sudah menawarkan. Tadi saya tidak berani ngomong begitu, Alhamdullilah,” ucap Hj Nawal Lubis dengan nada bercanda yang disambut gelak tawa ringan para anggota rombongan.
Ia pun menambahkan bahwa Sumatera Utara siap menerima tawaran tersebut, sebab jumlah penenun yang begitu banyak di provinsi yang dipimpin Edy Rahmayadi itu memang memerlukan tempat pemasaran yang lebih luas. *rat
1
Komentar