DPRD Soroti DTW Eks Pelabuhan Buleleng
SINGARAJA, NusaBali
Fraksi NasDem DPRD Buleleng menyoroti Daerah Tujuan Wisata (DTW) Eks Pelabuhan Buleleng yang dikelola Dinas Pariwisata Buleleng.
Karena pengelolaan DTW ini tidak maksimal. Salah satu bagian yang jadi sorotan, DTW ini tidak terawat dengan baik. Fraksi NasDem DPRD Buleleng melalui anggita Nyoman Meliun, mengatakan Dinas Pariwisata harus melakukan optimalisasi, intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pengelolaan DTW. Hanya saja untuk meningkatkan PAD sektor pariwisata juga harus dilakukan peningkatan kualitas pengelolaan. Menurutnya, dengan tata kelola dan pemeliharaan DTW yang baik, secara otomatis disebut Meliun dapat meningkatkan kunjungan. Selain itu, hal lainnya yang tidak kalah penting yakni pembenahan fasilitas pendukung DTW yang rusak dan tidak produktif, perlu perhatian serius dari pemerintah.
“Seperti Pelabuhan Buleleng yang punya nilai sejarah kuat sebagai ikon dna identitas Kabupaten Buleleng, bagaimana mengupayakan agar menarik perhatian pengunjung. Jangan hanya memungut retribusi saja dan menyebar browsur, tetapi objek wisatanya tidak terawat dengan baik, mohon disikapi,” ujar kader asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara, dikonfirmasi terpisah, Senin (1/8) kemarin, tidak menampik jika ada kerusakan di sejumlah titik DTW Eks Pelabuhan Buleleng. Seperti di bagian Tugu Yuda Mandala Bhakti, beton bambu runcing dan patung Singa juga ada yang rusak. Dia mengatakan pemeliharaan dan perbaikan sejumlah kerusakan di DTW Eks Pelabuhan Buleleng ini sudah dialokasikan anggaran tahun ini. Pemerintah menyiapkan Rp 200 juta untuk anggaran perbaikan dan pemeliharaan DTW tersebut.
“Sudah kami agendakan untuk pemeliharaan dan perbaikan tahun ini. Memang ada sejumlah kerusakan seperti sayap patung singanya lepas, beton bambu runcingnya rusak. Termasuk di DTW lain juga ada tetapi dilakukan bertahap menyesuaikan dengan kemampuan anggaran,” kata pejabat asal Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini.*k23
“Seperti Pelabuhan Buleleng yang punya nilai sejarah kuat sebagai ikon dna identitas Kabupaten Buleleng, bagaimana mengupayakan agar menarik perhatian pengunjung. Jangan hanya memungut retribusi saja dan menyebar browsur, tetapi objek wisatanya tidak terawat dengan baik, mohon disikapi,” ujar kader asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara, dikonfirmasi terpisah, Senin (1/8) kemarin, tidak menampik jika ada kerusakan di sejumlah titik DTW Eks Pelabuhan Buleleng. Seperti di bagian Tugu Yuda Mandala Bhakti, beton bambu runcing dan patung Singa juga ada yang rusak. Dia mengatakan pemeliharaan dan perbaikan sejumlah kerusakan di DTW Eks Pelabuhan Buleleng ini sudah dialokasikan anggaran tahun ini. Pemerintah menyiapkan Rp 200 juta untuk anggaran perbaikan dan pemeliharaan DTW tersebut.
“Sudah kami agendakan untuk pemeliharaan dan perbaikan tahun ini. Memang ada sejumlah kerusakan seperti sayap patung singanya lepas, beton bambu runcingnya rusak. Termasuk di DTW lain juga ada tetapi dilakukan bertahap menyesuaikan dengan kemampuan anggaran,” kata pejabat asal Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini.*k23
Komentar