Kejuaraan Dunia Pencak Silat, Kadek Wahyu Persembahkan Perak
MELAKA, NusaBali
Pesilat I Kadek Wahyu Rihartana Giri mempersembahkan medali perak kelas G di Kejuaraan Dunia (Kejurdun) Pencak Silat yang berlangsung di Melaka, Malaysia pada 26-31 Juli 2022.
Di final, pesilat dari Desa Belayu, Banjar Batannyuh, Kabupaten Tabanan ini kalah dari pesilat Thailand, Suthat Bunchit.
"Astungkara pertandingan sudah selesai. Saat ini, sedang dalam perjalanan pulang ke Indonesia. Hasilnya, saya mendapat perak. Saya kalah dari pesilat Thailand di final," ujar Kadek Wahyu, Senin (1/8).
Meski mendapat perak, anak kedua dari dua bersaudara ini tetap bersyukur. Lantaran dia sudah berusaha maksimal. Apalagi, dia mencapai final dengan penuh perjuangan. Kadek Wahyu bertemu pesilat Inggris di penyisihan. Selanjutnya di perempat final menghadapi pesilat Singapura. Lalu di semifinal bertemu pesilat Vietnam, Nguyen Tan Sang yang merupakan peraih medali emas di SEA Games 2022.
Baru di final, Kadek Wahyu bertemu pesilat Thailand, Suthat Bunchit. "Dengan pesilat Vietnam dan Thailand, saya belum pernah bertemu mereka. Saya hanya memperhatikan permainan mereka di You Tube. Hasil ini menjadi bahan evaluasi saya untuk lebih baik lagi ke depannya," terang peraih medali emas PON 2021 Papua ini.
Selain Kadek Wahyu, pesilat asal Bali lainnya di Kejuaraan Dunia adalah pasangan ganda putra I Putu Anom Wiraguna/I Kadek Nyeneng Jaya Wiguna. Mereka meraih medali perunggu. Pelatih Silat Pelatnas, Indro Catur Haryono menilai, hasil yang diperoleh pesilat asal Bali sudah bagus.
"Hasil itu sesuai prediksi, karena lawan yang mereka hadapi juga lebih bagus dan pengalaman," jelas Indro Catur. Secara keseluruhan Indonesia menjadi juara umum Kejuaraan Dunia dengan perolehan 11 medali emas, 9 medali perak dan 8 medali perunggu. Posisi kedua ditempati Malaysia dengan 7 medali emas, 7 medali perak dan 9 medali perunggu.
Tempat ketiga Vietnam dengan 6 emas, 4 medali perak dan 11 medali perunggu. Peringkat empat Singapura dengan 5 medali emas, 4 medali perak dan 8 medali perunggu. Peringkat kelima Thailand dengan 4 medali emas, 3 medali perak dan 7 medali perunggu.
Hasil tersebut, lanjut Indro Catur, membuktikan Indonesia bisa menjadi juara umum meski bermain di Malaysia. Selain itu, pencapaian 11 medali emas melebihi target. "Target kami menjadi juara umum dengan perolehan 8 medali emas, tetapi ini mendapat 11 medali emas," terang Indro Catur. *k22
Meski mendapat perak, anak kedua dari dua bersaudara ini tetap bersyukur. Lantaran dia sudah berusaha maksimal. Apalagi, dia mencapai final dengan penuh perjuangan. Kadek Wahyu bertemu pesilat Inggris di penyisihan. Selanjutnya di perempat final menghadapi pesilat Singapura. Lalu di semifinal bertemu pesilat Vietnam, Nguyen Tan Sang yang merupakan peraih medali emas di SEA Games 2022.
Baru di final, Kadek Wahyu bertemu pesilat Thailand, Suthat Bunchit. "Dengan pesilat Vietnam dan Thailand, saya belum pernah bertemu mereka. Saya hanya memperhatikan permainan mereka di You Tube. Hasil ini menjadi bahan evaluasi saya untuk lebih baik lagi ke depannya," terang peraih medali emas PON 2021 Papua ini.
Selain Kadek Wahyu, pesilat asal Bali lainnya di Kejuaraan Dunia adalah pasangan ganda putra I Putu Anom Wiraguna/I Kadek Nyeneng Jaya Wiguna. Mereka meraih medali perunggu. Pelatih Silat Pelatnas, Indro Catur Haryono menilai, hasil yang diperoleh pesilat asal Bali sudah bagus.
"Hasil itu sesuai prediksi, karena lawan yang mereka hadapi juga lebih bagus dan pengalaman," jelas Indro Catur. Secara keseluruhan Indonesia menjadi juara umum Kejuaraan Dunia dengan perolehan 11 medali emas, 9 medali perak dan 8 medali perunggu. Posisi kedua ditempati Malaysia dengan 7 medali emas, 7 medali perak dan 9 medali perunggu.
Tempat ketiga Vietnam dengan 6 emas, 4 medali perak dan 11 medali perunggu. Peringkat empat Singapura dengan 5 medali emas, 4 medali perak dan 8 medali perunggu. Peringkat kelima Thailand dengan 4 medali emas, 3 medali perak dan 7 medali perunggu.
Hasil tersebut, lanjut Indro Catur, membuktikan Indonesia bisa menjadi juara umum meski bermain di Malaysia. Selain itu, pencapaian 11 medali emas melebihi target. "Target kami menjadi juara umum dengan perolehan 8 medali emas, tetapi ini mendapat 11 medali emas," terang Indro Catur. *k22
Komentar