Desa Aan Kembangkan Objek Wisata Air Terjun Celek
SEMARAPURA, NusaBali
Pemerintah Desa Aan kini mengembangkan Air Terjun Celek - celek di Banjar Sengkiding, Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, menjadi objek wisata.
Selain memiliki pemandangan masih asri, air terjun dengan ketinggian 30 meter di Tukad Bubuh ini juga bernilai historis. Keberadaan Air Terjun Celek-celek pada zaman dahulu dijadikan sebagai jalur penyeberangan dari Desa Aan, menuju Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, dengan cara menaiki tebing air terjun. Ketika memanjat tebing setinggi 30 meter itu, warga memasukkan tangan pada celah-celah tebing yang dibuat sedemikian rupa agar bisa naik. "Ketika memasukkan tangan itu kan harus memasukkan tangan atau dalam bahasa Bali istilahnya nyelek tebing. Untuk itu dinamai Air Terjun Celek-celek," ujar Perbekel Desa Aan I Wayan Wira Adnyana, saat dihubungi Rabu (3/8).
Namun, kini masyarakat sudah tidak lagi menyeberang lewat memanjat tebing dari Desa Aan menuju Desa Nyalian. Karena sudah ada akses jalan. Meskipun demikian lokasi ini sangat berpotensi dikembangkan untuk wahana panjat tebing di alam terbuka, tentu dengan fasilitas pengamanan. "Itu nanti bisa kami kembangkan, sehingga di samping menikmati pemandangan juga bisa manjat tebing, saat ini kita masih melakukan explore," kata Adnyana.
Pengembangan Air Terjun Celek-celek ini dimulai sejak akhir 2021, yang terintegrasi dengan Museum Sukanta Wahyu, di Banjar Sengkiding.
Biasanya ketika ada tamu yang berkunjung ke museum dan ingin menikmati air terjun tersebut akan diantar langsung ke lokasi oleh pengelola objek wisata di lokasi. "Untuk mencapai lokasi air terjun dari Museum Sukanta Wahyu hanya berjarak 200 meter, dan menuruni sekitar 50 anak tangga, selain itu juga bisa dijangkau dari akses jalan sebelah barat Balai Banjar Sengkiding," kata Adnyana.
Sedangkan untuk akses jalan kini sudah dibuatkan anak tangga dari gundukan tanah, dan berisi pagar pengaman bambu di pinggir. Sehingga aman untuk dilalui oleh wisatawan yang ingin menikmati keasrian air terjun tersebut. "Kami dari desa lewat BUMDes ke depannya akan menata infrastruktur berupa akses jalan," ukar Adnyana.
Desa Aan saat ini memiliki tiga objek air terjun, masing - masing Aan Secret Waterfall, di Banjar Salah, kemudian Air Terjun Petapan di Banjar Petapan, dan Air Terjun Celek -Celek. Menurut Adnyana, dalam pengembangan objek wisata di Desa Aan juga mendapat bantuan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, berupa proyek pembangunan sarana dan prasarana pariwisata di objek wisata Aan Secret Waterfall, pada (11/9/2021) lalu..Pembangunan infrastruktur, sarana, dan prasarana pariwisata ini merupakan bantuan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi berupa jalan setapak menuju Aan Secret Waterfall, sepanjang 400 meter, jembatan di bawah air terjun, dan 1 buah gazebo.
Bantuan ini juga untuk pembangunan sebuah restoran di objek wisata Petapan Park, dan sebuah gazebo, jalan setapak serta tangga pengaman di objek Bukit Batu Kembar, Desa Aan. "Total dana untuk tiga lokasi objek wisata tersebut Rp 600 juta," ujar Adnyana.
Namun, hingga saat ini bagi wisatawan yang berkunjung belum dikenakan tarif retribusi karena pihak desa masih menggodok hal tersebut, dengan bagian hukum. "Rencananya untuk tiket masuk setiap objek kita kenalan tarif hanya Rp 10.000/orang," ujar Adnyana.*wan
Komentar