UNBK di SMAN 2 Tabanan Molor 30 Menit
Ombudsman pantau UN di SMAN 1 Kediri, Tabanan. Hari pertama terjadi soal tertukar.
TABANAN, NusaBali
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMAN 2 Tabanan molor selama 30 menit, Senin (10/4). Sedianya UN berlangsung pukul 07.30 Wita, namun akibat gangguan server, para siswa baru bisa menggunakan komputer pukul 08.00 Wita.
Kepala SMAN 2 Tabanan, I Gede Wayan Samba saat dikonfirmasi membenarkan UNBK hari pertama mengalami gangguan server loading. Kejadian ini berlangsung 15 menit. Baginya wajar terjadi loading karena server digunakan di seluruh Bali dan Indonesia. Kondisi ini hanya dialami pada sesi pertama, sesi kedua, dan ketiga berjalan lancar. Namun Samba sempat memberikan keterangan berubah-ubah. Sempat bilang UNBK molor selama 1,5 jam, kemudian diralat molor hingga 30 menit.
Samba mengatakan, UNBK tahun ajaran 2016/2017 diikuti 444 siswa. Masing-masing 300 peserta jurusan IPA dan 144 jurusan IPS. Selama pelaksanaan UNBK molor, mahasiswa diimbau tidak panik. Tak hanya SMAN 2 Tabanan, pelaksanaan UNBK di SMAN 1 Tabanan (Smasta) juga menemui kendala. Gangguan server ini terjadi di sesi kedua. “Loadingnya lama. Kami langsung hubungi petugas telkom, 15 menit kemudian tertangani,” terang Wakasek Kesiswaan, Mulyadi Djoyo Astowo. Ditambahkan, peserta UN tahun ini sebanyak 408 siswa dengan 143 komputer. SMAN 1 Tabanan juga mengantisipasi pemadaman listrik dengan menyiapkan genset.
Kendala UN tak hanya dialami sekolah yang menggelar UNBK, SMAN 1 Kediri, Tabanan (Bakta) yang menerapkan UNKP (Ujian Kertas Pensil) juga menemui kendala berupa soal tertukar. Soal yang tertukar yakni jurusan IPA dengan jurusan IPS. “Kami cepat atasi dalam waktu beberapa menit,” ungkap Kepala SMAN 1 Kediri, Dewa Nyoman Maryono. Pelaksanaan UN di Bakta dipantau Ombudsman RI Perwakilan Bali karena salah satu ruangan tertutup gorden. Saat dikonfirmasi, ternyata siswa tutup gorden karena silau. Ditambahkan, peserta UN sebanyak 451 siswa. Seluruh siswa bisa mengikuti UN hari pertama.
Sementara UN kejar paket C setara SMA/SMK diundur pada bulan Oktober 2017 mendatang. Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Wayan Adnyana mengatakan UN Paket C dilaksanakan di empat PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yakni Kecamatan Kediri, Baturiti, Penebel, dan Selemadeg. UN Paket C diundur diduga karena ada gangguan server sehingga data yang dikirim melalui online pada bulan Januari 2017 tidak diterima karena sudah ditutup.
Atas kejadian itu, Dinas Pendidikan Tabanan membawa soft copy berupa CD ke Kementrian Pendidikan, tetap tidak diterima karena mendaftar harus online. “Dibilang sudah ditutup, apa karena gangguan server atau lainnya, belum jelas,” terang Adnyana. Dikatakan, UN Paket C semestinya berbarengan dengan jadwal UN pendidikan formal yang diselanggarakan pada bulan April ini. Jumlah peserta UN Paket C sebanyak 70 orang, 45 perempuan dan 25 laki-laki. * d
Kepala SMAN 2 Tabanan, I Gede Wayan Samba saat dikonfirmasi membenarkan UNBK hari pertama mengalami gangguan server loading. Kejadian ini berlangsung 15 menit. Baginya wajar terjadi loading karena server digunakan di seluruh Bali dan Indonesia. Kondisi ini hanya dialami pada sesi pertama, sesi kedua, dan ketiga berjalan lancar. Namun Samba sempat memberikan keterangan berubah-ubah. Sempat bilang UNBK molor selama 1,5 jam, kemudian diralat molor hingga 30 menit.
Samba mengatakan, UNBK tahun ajaran 2016/2017 diikuti 444 siswa. Masing-masing 300 peserta jurusan IPA dan 144 jurusan IPS. Selama pelaksanaan UNBK molor, mahasiswa diimbau tidak panik. Tak hanya SMAN 2 Tabanan, pelaksanaan UNBK di SMAN 1 Tabanan (Smasta) juga menemui kendala. Gangguan server ini terjadi di sesi kedua. “Loadingnya lama. Kami langsung hubungi petugas telkom, 15 menit kemudian tertangani,” terang Wakasek Kesiswaan, Mulyadi Djoyo Astowo. Ditambahkan, peserta UN tahun ini sebanyak 408 siswa dengan 143 komputer. SMAN 1 Tabanan juga mengantisipasi pemadaman listrik dengan menyiapkan genset.
Kendala UN tak hanya dialami sekolah yang menggelar UNBK, SMAN 1 Kediri, Tabanan (Bakta) yang menerapkan UNKP (Ujian Kertas Pensil) juga menemui kendala berupa soal tertukar. Soal yang tertukar yakni jurusan IPA dengan jurusan IPS. “Kami cepat atasi dalam waktu beberapa menit,” ungkap Kepala SMAN 1 Kediri, Dewa Nyoman Maryono. Pelaksanaan UN di Bakta dipantau Ombudsman RI Perwakilan Bali karena salah satu ruangan tertutup gorden. Saat dikonfirmasi, ternyata siswa tutup gorden karena silau. Ditambahkan, peserta UN sebanyak 451 siswa. Seluruh siswa bisa mengikuti UN hari pertama.
Sementara UN kejar paket C setara SMA/SMK diundur pada bulan Oktober 2017 mendatang. Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Wayan Adnyana mengatakan UN Paket C dilaksanakan di empat PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yakni Kecamatan Kediri, Baturiti, Penebel, dan Selemadeg. UN Paket C diundur diduga karena ada gangguan server sehingga data yang dikirim melalui online pada bulan Januari 2017 tidak diterima karena sudah ditutup.
Atas kejadian itu, Dinas Pendidikan Tabanan membawa soft copy berupa CD ke Kementrian Pendidikan, tetap tidak diterima karena mendaftar harus online. “Dibilang sudah ditutup, apa karena gangguan server atau lainnya, belum jelas,” terang Adnyana. Dikatakan, UN Paket C semestinya berbarengan dengan jadwal UN pendidikan formal yang diselanggarakan pada bulan April ini. Jumlah peserta UN Paket C sebanyak 70 orang, 45 perempuan dan 25 laki-laki. * d
1
Komentar