Gubernur Koster Pilih Fokus Bangun Infrastruktur Penunjang
Tanggapi Bandara Bali Utara yang Dicoret dari PSN
SINGARAJA, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster akhirnya memberikan tanggapan terkait pencoretan rencana pembangunan Bandara Bali Utara dari Program Strategis Nasional (PSN) oleh pemerintah pusat.
Gubernur Koster menilai hal tersebut adalah hal yang biasa dalam pengambilan kebijakan oleh pemerintah. Dia pun tetap optimis Bandara Bali Utara tetap dibangun. Dia pun pilih fokus membangun salah satu infrastruktur penunjang bandara, yakni Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi.
Gubernur Koster tak menganggap masalah pencoretan rencana pembangunan Bandara Bali Utara dari PSN. Menurut dia, itu adalah hal yang biasa terjadi dan sudah ada pertimbangan. Pengambil kebijakan telah mempertimbangkan kapan suatu perencanaan pembangunan dijalankan dan sebaliknya kapan akan dihentikan.
"Tidak ada masalah (pencoretan rencana pembangunan Bandara Bali Utara dari PSN). Itu kan proses kebijakan, kapan di-on-kan kapan di-off-kan akan selalu ada. Saya ahlinya bikin kebijakan," ujar Gubernur Koster di sela kunjungan kerja di Kantor UPTD Samsat Buleleng di Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Rabu (3/8) pagi.
Gubernur bergelar Doktor Ilmu Matematika jebolan ITB Bandung ini mengaku sekarang tengah fokus untuk membangun infrastruktur penunjang berupa Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi sembari menunggu kepastian Bandara Bali Utara akan dibangun. Kata Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini, jalan tol tersebut yang nantinya dijadikan akses penunjang bandara baru yang digadang-gadang akan dibangun di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini.
"Bandara sudah pasti jadi tinggal tunggu waktunya saja. Akses dibuat dulu baru bandara. Kalau bandara dibikin, tidak ada akses, siapa yang mau pakai. Karena itu saya selesaikan tol dulu. Jangan sampai seperti Bandara Kertajati di Jawa Barat, bandara ada akses kurang memadai. Akses ada tapi jauh, jangkauannya membutuhkan waktu 4 jam. Akhirnya masyarakat tidak mau gunakan. Sekarang bandara yang investasinya triliunan itu malah menjadi tempat konser," beber politisi senior yang sempat tiga periode duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini.
Sebelumnya diberitakan pemerintah pusat bakal mencoret 8 proyek dari Proyek Strategi Nasional (PSN). Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo mengatakan hal ini akan diatur oleh Permenko Nomor 9 Tahun 2022. Wahyu membocorkan beberapa proyek yang bakal dicoret. Beberapa di antaranya adalah Bendungan Tiro di Aceh, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-api di Sumatera Selatan, Proyek Kereta Api di Kalimantan Utara, Inland Waterway Cikarang-Bekasi-Laut Jawa (CBL), dan Bandara Bali Utara (Buleleng).
Dari data Kemenko Perekonomian, menjelang semester II 2022, terdapat perubahan atas daftar PSN yang mengubah 208 proyek dan 10 program menjadi 200 proyek dan 12 program. "Beberapa proyek yang keluar ini tentunya karena saran dari pak Menteri, atau ada salah satu contoh bendungan di Aceh yang ditolak masyarakat," ungkap Wahyu dalam konferensi persnya di Jakarta, Selasa (26/7). Ketua Komisi III DPRD Bali membidangi perhubungan, Anak Agung Ngurah Adi Ardhana secara terpisah mengatakan pembangunan Bandara Bali Utara optimis akan terwujud. Kata dia, pencabutan dari PSN justru karena atas permasalahan yang ada di lapangan, dalam rapat koordinasi 6 menteri terkait beberapa waktu lalu.
Atas hasil rapat menteri terkait secara virtual itu, ditindaklanjuti dengan surat permohonan pertimbangan oleh Gubernur Bali Wayan Koster kepada Presiden Joko Widodo. “Bandara Bali Utara akan tetap menjadi perjuangan kita bersama dan keyakinan kami tetap terealisasi,” ujar politisi PDIP asal Puri Gerenceng, Denpasar ini. *mz
1
Komentar