TPK Capai 80 Persen, Pelaku Pariwisata Bali Makin Optimistis
DENPASAR,NusaBali
Pelaku pariwisata Bali semakin optimistis kunjungan wisatawan, baik wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan manca negara (wisman) meningkat terus.
Optimisme itu mengacu membaiknya tingkat penghunian kamar(TPK). Salah satunya di kawasan wisata Seminyak, Kuta Utara, Badung. Pada Juli-Agustus ini, TPK rata-rata 80 persen. Sebagai perbandingan, dua triwulan sebelumnya okupansi di bawah 80 persen. Triwulan I, Januari- Maret okupansi rata-rata 50 persen. Triwulan II, April-Juni meningkat jadi 60 persen.
"Ini memang kita patut bersyukur, kondisi pariwisata kita semakin membaik, " ucap Sekretaris PHRI Badung Gede Sukarta, Rabu (3/8).
Dari perkembangan tersebut, Sukarta optimistis trend tersebut terus berlanjut. Apalagi dalam beberapa waktu ke depan digelar perhelatan G20.
Dikatakan informasi event internasional G20 diyakini memberi pengaruh positif. Ditambah musim iburan Natal, 25 Desember 2022 serta Tahun Baru 1 Januari 2023.
"Mudah-mudahan, sebagaimana harapan kita, pariwisata bisa mendekati kondisi sebelum pandemi, " ujar Sukarta, yang sehari-hari GM Villa Kayu Raja di kawasan Seminyak.
Namun demikian, Sukarta menyatakan sejumlah persoalan harus menjadi atensi semua komponen. Antara lain hal -hal masalah keamanan seperti aksi copet, kemacetan, dugaan penipuan, pelayanan kedatangan wisatawan di pintu masuk, khususnya bandara. Ada yang merupakan problem klasik, ada juga persoalan baru. Menurutnya kadang mengundang keluhan wisatawan.
"Kami tidak mengatakan hal itu sebagai masalah. Tetapi tantangan yang mesti diatensi, sehingga kita semua semakin aware, " ucap Sukarta. Pihaknya percaya pariwisata Bali semakin cepat pulih jika persoalan-persoalan tersebut teratensi semua komponen. "Kita tidak menyalahkan siapa-siapa, tetapi untuk mendorong kita semakin alert," ujar Gede Sukarta.
Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat, jumlah kunjungan wisman pada Januari-Juni 2022 tercatat 371.504. Jumlah tersebut meningkat hingga ratusan ribu persen dibanding periode Januari-Juli 2021, dimana wisman yang datang ke Bali hanya 43. Untuk Januari-Juni 2022, wisman Australia yang paling banyak datang ke Bali yakni 107.946. Disusul India 31.945 dan wisman asal Inggris di posisi ketiga sebanyak 26.222 orang. *k17
"Ini memang kita patut bersyukur, kondisi pariwisata kita semakin membaik, " ucap Sekretaris PHRI Badung Gede Sukarta, Rabu (3/8).
Dari perkembangan tersebut, Sukarta optimistis trend tersebut terus berlanjut. Apalagi dalam beberapa waktu ke depan digelar perhelatan G20.
Dikatakan informasi event internasional G20 diyakini memberi pengaruh positif. Ditambah musim iburan Natal, 25 Desember 2022 serta Tahun Baru 1 Januari 2023.
"Mudah-mudahan, sebagaimana harapan kita, pariwisata bisa mendekati kondisi sebelum pandemi, " ujar Sukarta, yang sehari-hari GM Villa Kayu Raja di kawasan Seminyak.
Namun demikian, Sukarta menyatakan sejumlah persoalan harus menjadi atensi semua komponen. Antara lain hal -hal masalah keamanan seperti aksi copet, kemacetan, dugaan penipuan, pelayanan kedatangan wisatawan di pintu masuk, khususnya bandara. Ada yang merupakan problem klasik, ada juga persoalan baru. Menurutnya kadang mengundang keluhan wisatawan.
"Kami tidak mengatakan hal itu sebagai masalah. Tetapi tantangan yang mesti diatensi, sehingga kita semua semakin aware, " ucap Sukarta. Pihaknya percaya pariwisata Bali semakin cepat pulih jika persoalan-persoalan tersebut teratensi semua komponen. "Kita tidak menyalahkan siapa-siapa, tetapi untuk mendorong kita semakin alert," ujar Gede Sukarta.
Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat, jumlah kunjungan wisman pada Januari-Juni 2022 tercatat 371.504. Jumlah tersebut meningkat hingga ratusan ribu persen dibanding periode Januari-Juli 2021, dimana wisman yang datang ke Bali hanya 43. Untuk Januari-Juni 2022, wisman Australia yang paling banyak datang ke Bali yakni 107.946. Disusul India 31.945 dan wisman asal Inggris di posisi ketiga sebanyak 26.222 orang. *k17
Komentar