Nakes RSUD Buleleng Mulai Booster Kedua
SINGARAJA, NusaBali
Ratusan tenaga kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng, mulai mendapatkan vaksin booster kedua pada Jumat (5/8).
Vaksinasi booster kedua di parkir gedung Hemodialisa ini diberikan kepada 1.300 nakes secara bertahap.
RSUD Buleleng menargetkan vaksinasi booster kedua yang diberikan kepada nakes, termasuk dokter magang, dokter muda, dokter residen tuntas dalam empat hari ke depan.
Direktur Utama (Dirut) RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha SpPD, menjelaskan sesuai ketentuan vaksinasi booster kedua diberikan setengah dosis dengan merk Moderna. Menurutnya seluruh nakes di RSUD Buleleng diwajibkan mendapatkan booster kedua untuk memperkuat imun tubuh dari serangan pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
“Kita tahu bersama ada lonjakan kasus, konsen kita memberikan penguatan antibody teman-teman di rumah sakit. Setelah ini akan melihat trend, kalau masih mewabah, booster akan diberikan kepada kalangan masyarakat, tergantung keadaannya nanti,” ucap Arya Nugraha.
Mengacu pada perkiraan epidemiologi nasional, lonjakan kasus yang terjadi saat ini sudah diprediksi sebelumnya. Puncak lonjakan kasus terjadi pada bulan Juli dan mulai mereda di bulan Agustus dan menuju ke fase endemi. “Ya mudah-mudahan saja sesuai perkiraan epidemiolog. Tetapi dengan kondisi saat ini vaksinasi sangat efektif menangkal penyebaran sehingga RSUD dukung penuh nakes kami segera mendapatkan booster kedua,” kata Dirut yang juga dokter spesialis penyakit dalam ini.
Selain itu masyarakat juga jangan pernah meninggalkan protokol kesehatan (prokes). Terutama penggunaan masker di ruang terbuka meskipun sudah diberikan kelonggaran untuk dibuka, tetap diharapkan dipakai saat berkerumun. Termasuk prokes 3M yakni mencuci tangan, menjaga jarak dan menjaga imun tubuh.
Sementara itu dengan lonjakan kasus konfirmasi baru yang terjadi di Buleleng sebulan terakhir, membuat tingkat hunian ruang isolasi di RSUD Buleleng juga meningkat. Arya Nugraha menyebutkan dari 30 bed isolasi yang disiapkan sementara sudah terisi 80 persen. Pasien yang dirawat pun pasien Covid-19 yang memiliki gejala sedang dan berat.
“Tetapi jumlah ini kurang dari 5 persen jika kita cek semua kasus yang ada, karena yang dirawat di RS hanya yang sedang berat. Tetapi tingkat kesembuhannya tinggi, banyak pasien yang kami pulangkan sebelum masa isolasi berakhir dan melanjutkannya di rumah. Justri yang lebih banyak merawat komorbidnya. Tingkat kematian juga rendah,” jelas dia.
Seorang perawat yang bertugas di ruang hemodialisa Putu Suastini, 41, ditemui usai observasi setelah divaksin mengaku tidak merasakan keluhan apapun. Kondisi yang sama juga disebutnya dialami di vaksinasi sebelumnya saat dosis I, II dan III. “Mudah-mudahan terus stabil, kalau dari vaksin-vaksin sebelumnya hanya sempat panas waktu habis booster pertama, selebihnya tidak,” aku Suastini.
Selama pandemi Suastini mengaku sempat terkonfirmasi Covid-19 saat varian Delta menyerang. “Bulan Agustus 2021 sempat kena sampai dirawat karena gejalanya cukup berat diare, panas, anosmia dan makan juga susah. Tapi setelah booster pertama dan mudah-mudahan seterusnya tidak pernah kena lagi,” harap dia.
Di sisi lain data Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, dari target 3.965 tenaga kesehatan yang diprioritaskan mendapatkan booster kedua, di hari pertama baru mencapai 204 orang. Vaksinasi booster hari pertama baru dilakukan RSUD Buleleng, selanjutnya baru akan menyusul fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di Buleleng. *k23
Direktur Utama (Dirut) RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha SpPD, menjelaskan sesuai ketentuan vaksinasi booster kedua diberikan setengah dosis dengan merk Moderna. Menurutnya seluruh nakes di RSUD Buleleng diwajibkan mendapatkan booster kedua untuk memperkuat imun tubuh dari serangan pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
“Kita tahu bersama ada lonjakan kasus, konsen kita memberikan penguatan antibody teman-teman di rumah sakit. Setelah ini akan melihat trend, kalau masih mewabah, booster akan diberikan kepada kalangan masyarakat, tergantung keadaannya nanti,” ucap Arya Nugraha.
Mengacu pada perkiraan epidemiologi nasional, lonjakan kasus yang terjadi saat ini sudah diprediksi sebelumnya. Puncak lonjakan kasus terjadi pada bulan Juli dan mulai mereda di bulan Agustus dan menuju ke fase endemi. “Ya mudah-mudahan saja sesuai perkiraan epidemiolog. Tetapi dengan kondisi saat ini vaksinasi sangat efektif menangkal penyebaran sehingga RSUD dukung penuh nakes kami segera mendapatkan booster kedua,” kata Dirut yang juga dokter spesialis penyakit dalam ini.
Selain itu masyarakat juga jangan pernah meninggalkan protokol kesehatan (prokes). Terutama penggunaan masker di ruang terbuka meskipun sudah diberikan kelonggaran untuk dibuka, tetap diharapkan dipakai saat berkerumun. Termasuk prokes 3M yakni mencuci tangan, menjaga jarak dan menjaga imun tubuh.
Sementara itu dengan lonjakan kasus konfirmasi baru yang terjadi di Buleleng sebulan terakhir, membuat tingkat hunian ruang isolasi di RSUD Buleleng juga meningkat. Arya Nugraha menyebutkan dari 30 bed isolasi yang disiapkan sementara sudah terisi 80 persen. Pasien yang dirawat pun pasien Covid-19 yang memiliki gejala sedang dan berat.
“Tetapi jumlah ini kurang dari 5 persen jika kita cek semua kasus yang ada, karena yang dirawat di RS hanya yang sedang berat. Tetapi tingkat kesembuhannya tinggi, banyak pasien yang kami pulangkan sebelum masa isolasi berakhir dan melanjutkannya di rumah. Justri yang lebih banyak merawat komorbidnya. Tingkat kematian juga rendah,” jelas dia.
Seorang perawat yang bertugas di ruang hemodialisa Putu Suastini, 41, ditemui usai observasi setelah divaksin mengaku tidak merasakan keluhan apapun. Kondisi yang sama juga disebutnya dialami di vaksinasi sebelumnya saat dosis I, II dan III. “Mudah-mudahan terus stabil, kalau dari vaksin-vaksin sebelumnya hanya sempat panas waktu habis booster pertama, selebihnya tidak,” aku Suastini.
Selama pandemi Suastini mengaku sempat terkonfirmasi Covid-19 saat varian Delta menyerang. “Bulan Agustus 2021 sempat kena sampai dirawat karena gejalanya cukup berat diare, panas, anosmia dan makan juga susah. Tapi setelah booster pertama dan mudah-mudahan seterusnya tidak pernah kena lagi,” harap dia.
Di sisi lain data Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, dari target 3.965 tenaga kesehatan yang diprioritaskan mendapatkan booster kedua, di hari pertama baru mencapai 204 orang. Vaksinasi booster hari pertama baru dilakukan RSUD Buleleng, selanjutnya baru akan menyusul fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di Buleleng. *k23
1
Komentar