Buntut Marak Aksi Kriminalitas di Wilayah Kuta, Sekelompok Warga Bubarkan Pemuda Nongkrong
Desa Adat Kuta mengaku belum mengetahui siapa pihak yang melakukan sweeping, sebab tidak pernah menginstruksikan.
MANGUPURA, NusaBali
Pengguna media sosial (medsos) dihebohkan dengan aksi sweeping di seputaran kawasan Ground Zero, Kelurahan/Kecamatan Kuta, Badung. Sekelompok warga meminta warga yang nongkrong di pinggir jalan dengan tujuan tak jelas untuk segera pergi.
Informasi yang dihimpun di lapangan, aksi sweeping tersebut setelah beberapa kali terjadi penjambretan. Sekelompok warga yang geram dengan peristiwa tersebut langsung melakukan sweeping. Video yang diunggah pada Sabtu (6/8) itu dibagikan ratusan kali. Menariknya, aksi itu mendapat dukungan dari pengguna medsos. Warga menilai ketegasan perlu dilakukan untuk membuat kawasan wisata bebas dari aksi kriminalitas.
Kanit Reskrim Polsek Kuta AKP Ketut Sudarma, dikonfirmasi, Minggu (7/9) mangaku telah mengetahui video sweeping yang dilakukan sekelompok warga tersebut. “Kita sudah mengetahui adanya aksi sweeping itu. Sebenarnya kita di Polsek Kuta sudah melakukan patroli siang dan malam,” katanya.
Ditanya terkait langkah antisipasi Polsek Kuta terhadap aksi kejahatan jalanan yang menyasar turis asing, AKP Sudarma mengaku telah melakukan langkah-langkah. “Dalam melakukan pengamanan wilayah kami juga menggandeng keamanan desa dan tokoh masyarakat,” tegasnya.
Secara terpisah, Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista mengaku belum mengetahui siapa pihak yang melakukan sweeping tersebut, sebab tidak pernah menginstruksikan. Meski demikian, dia memperkirakan kemungkinan dilakukan oleh masyarakat yang geram terhadap maraknya aksi kriminal di Kuta yang belakangan ini meningkat. “Mungkin itu spontanitas sebagai bentuk perhatian, karena mereka merasa kesal dan jenuh dengan aksi kriminal. Kita akan cari tahu hal ini dan memastikan siapa yang melakukan. Apakah ini ada dari luar atau warga kami. Saya lihat di video mereka cuma mengusir paksa,” kata Wasista.
Meski tidak mengetahui kelompok orang yang melakukan pengusiran, namun video tersebut banyak menuai apresiasi dari pengguna medsos, karena menilai Kuta memang perlu dijaga agar tetap aman dan nyaman. Sebab saat pariwisata yang mulai ramai di Kuta, kriminalitas seperti jambret, pemalakan, ulah nakal money changer ilegal juga marak. “Saya berharap institusi terkait bisa memberikan atensi serius atas peristiwa kriminal di Kuta, ini demi mencegah luapan emosi masyarakat ke depan,” harap Wasista. *pol, dar
Informasi yang dihimpun di lapangan, aksi sweeping tersebut setelah beberapa kali terjadi penjambretan. Sekelompok warga yang geram dengan peristiwa tersebut langsung melakukan sweeping. Video yang diunggah pada Sabtu (6/8) itu dibagikan ratusan kali. Menariknya, aksi itu mendapat dukungan dari pengguna medsos. Warga menilai ketegasan perlu dilakukan untuk membuat kawasan wisata bebas dari aksi kriminalitas.
Kanit Reskrim Polsek Kuta AKP Ketut Sudarma, dikonfirmasi, Minggu (7/9) mangaku telah mengetahui video sweeping yang dilakukan sekelompok warga tersebut. “Kita sudah mengetahui adanya aksi sweeping itu. Sebenarnya kita di Polsek Kuta sudah melakukan patroli siang dan malam,” katanya.
Ditanya terkait langkah antisipasi Polsek Kuta terhadap aksi kejahatan jalanan yang menyasar turis asing, AKP Sudarma mengaku telah melakukan langkah-langkah. “Dalam melakukan pengamanan wilayah kami juga menggandeng keamanan desa dan tokoh masyarakat,” tegasnya.
Secara terpisah, Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista mengaku belum mengetahui siapa pihak yang melakukan sweeping tersebut, sebab tidak pernah menginstruksikan. Meski demikian, dia memperkirakan kemungkinan dilakukan oleh masyarakat yang geram terhadap maraknya aksi kriminal di Kuta yang belakangan ini meningkat. “Mungkin itu spontanitas sebagai bentuk perhatian, karena mereka merasa kesal dan jenuh dengan aksi kriminal. Kita akan cari tahu hal ini dan memastikan siapa yang melakukan. Apakah ini ada dari luar atau warga kami. Saya lihat di video mereka cuma mengusir paksa,” kata Wasista.
Meski tidak mengetahui kelompok orang yang melakukan pengusiran, namun video tersebut banyak menuai apresiasi dari pengguna medsos, karena menilai Kuta memang perlu dijaga agar tetap aman dan nyaman. Sebab saat pariwisata yang mulai ramai di Kuta, kriminalitas seperti jambret, pemalakan, ulah nakal money changer ilegal juga marak. “Saya berharap institusi terkait bisa memberikan atensi serius atas peristiwa kriminal di Kuta, ini demi mencegah luapan emosi masyarakat ke depan,” harap Wasista. *pol, dar
1
Komentar