Sering Macet, Badung Bakal Tata Kawasan Canggu-Tibubeneng
MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Badung berencana menata kawasan Desa Canggu dan Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara.
Hal ini bersamaan dengan semakin menggeliatnya sektor pariwisata yang mengakibatkan kawasan tersebut kerap dilanda kemacetan parah. Penegasan ini disampaikan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dalam Rapat Paripurna dengan agenda Jawaban Pemerintah Terhadap Pemandangan Umum (PU) Fraksi-Fraksi DPRD Badung atas rancangan KUA-PPAS Tahun Anggaran 2023 dan empat ranperda di Gedung DPRD Badung, Kamis (4/8).
Lalu lintas di kawasan Desa Canggu dan Tibubeneng, memang kerap jadi sorotan lantaran sering macet terutama pada jam-jam sibuk dan akhir pekan. Bahkan, sorotan ini disampaikan langsung Ketua Komisi III DPRD Badung, I Wayan Sandra saat rapat Banggar DPRD Badung bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), belum lama ini.
Menurut politisi PDIP asal Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, perkembangan pariwisata di Desa Canggu dan Tibubeneng dinilai tidak dibarengi dengan perbaikan infrastruktur, sehingga kondisi macet total menjadi persoalan yang tak bisa dihindari setiap hari. “Saat ini sangat macet. Bukan macet bergerak, tapi macet tidak bergerak,” katanya.
Karena itu, Sandra meminta pemerintah memberikan perhatian lebih untuk perbaikan infrastruktur di dua desa itu. Apalagi akomodasi pariwisata seperti hotel mulai tumbuh, sehingga anggaran perbaikan infraktruktur ini menjadi hal yang wajib.
“Setiap tahun agar ada perbaikan. Jika tidak segera ditangani, bukan tidak mungkin akan menjadi sorotan nasional karena infrastruktur yang buruk,” ucap Sandra.
Bupati Badung I Nyoman Giri menegaskan akan menata kawasan Desa Canggu dan Tibubeneng seiring mulai pulihnya pariwisata. Meski begitu, penataan dimaksud bergantung sepenuhnya kepada keuangan daerah. “Terkait dengan kemacetan di daerah pariwisata, khususnya jalan menuju Canggu, maka dari sisi infrastruktur jalan nanti akan dilakukan penataan di simpang Canggu-Tibubeneng yang diawali dengan pembebasan lahan, menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” ujarnya.
Disinggung mengenai realisasi perbaikan infrastruktur tersebut, bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang ini menegaskan akan segera menindaklanjuti di perubahan APBD 2022. “Sesegera mungkin kita tindaklanjuti. Nanti kita berhitung di perubahan ini dan lanjut di induk. Kalau bisa di perubahan, kenapa tidak,” tegas Bupati Giri Prasta. *ind
Komentar