DPRD Denpasar Soroti Proyek Penataan Pantai Sanur
Minta Rekanan Disemprit, Pesimis Bisa Selesai Tepat Waktu
DENPASAR, NusaBali
Penataan Pantai Sanur, Sanur, Denpasar Selatan saat ini mendapat sorotan dari anggota Komisi III (membidangi ekonomi dan pembangunan) DPRD Kota Denpasar saat dilakukan sidak proyek penataan kawasan Pantai Sanur Tahap II, Senin (8/8) pukul 09.00 Wita.
Pengerjaan proyek senilai Rp 24 miliar itu dipandang terlalu lamban, sehingga diprediksi pengerjaannya tidak akan tepat waktu. Bahkan realisasi proyek dinilai tak sesuai gambar. Sidak ini dipimpin Ketua Komisi III DPRD Denpasar Eko Supriadi didampingi Kabid Tata Bangunan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar I Wayan Dirgayasa, Kepala Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Kota Denpasar MA Dezire Mulyani, Kasatpol PP Denpasar Anak Agung Ngurah Bawa Nendra dan sejumlah anggota Komisi III DPRD Denpasar.
Ketua Komisi III DPRD Denpasar, Eko Supriadi mengatakan pekerja yang dilibatkan sebanyak 147 orang. Jumlah ini dinilai kurang, sehingga pengerjaan proyek ini terkesan lamban. Anggota Fraksi PDIP ini menginginkan pihak rekanan agar menambah pekerja agar sesuai dengan waktu kontrak kerja.
Dia melihat, pekerja saat ini juga tidak terlalu maksimal kerjanya. Eko Supriadi mengkhawatirkan proses pengerjaan baru akan dikebut menjelang akhir kontrak. “Jangan sampai sekarang kerja santai, tapi di hari-hari terakhir baru digenjot. Nantinya kepung-kepungan. Jangan sampai dengan ini kualitas penataan akan turun atau tidak sesuai dengan perjanjian,” jelas politisi PDIP yang sudah tiga periode duduk di DPRD Denpasar ini.
Eko Supriadi menambahkan dengan anggaran yang cukup besar proyek penataan ini jangan sampai asal-asalan. Dia juga melihat beberapa kualitas lantai juga kurang rapi pengerjaannya. “Kami ingin rekanan ini disemprit jika memang kerjanya lamban seperti ini,” tegas Eko Supriadi. Anggota Komisi III DPRD Denpasar, Ida Bagus Kiana menambahkan kualitas lantai yang tidak bagus menyebabkan terjadinya genangan di beberapa titik. Apalagi pengerjaan proyek tersebut tinggal menyisakan waktu tak lama, yakni sekitar 45 hari lagi. Politisi Hanura ini berharap, rekanan juga melakukan perbaikan terhadap kondisi lantai tersebut sebelum diserahterimakan. IB Kiana juga mengaku pesimis dengan pengerjaan yang baru mencapai 53 persen akan selesai tepat waktu.
“Apalagi pekerja ini kemungkinan mereka tidak langsung dari pemenang tender, melainkan mereka disubkan kembali,” imbuhnya. Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi III Anak Agung Susruta Ngurah Putra. Dia mengatakan, penataan kawasan Pantai Sanur ini bahkan tidak sesuai dengan gambar aslinya yang dipresentasikan saat rapat sebelumnya.
“Ini sangat jauh dari gambar yang terlihat indah sekali, rapi, bersih. Kenyataannya kok tidak sesuai gambar. Katanya kesamaannya hampir 80 persen, tapi ini paling hanya 10-20 persen miripnya. Sangat jauh sekali, dan pengerjaannya juga cukup lamban,” ungkap politisi Demokrat asal Puri Gerenceng, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara ini.
Menanggapi temuan anggota Komisi III DPRD Denpasar ini, Kabid Tata Bangunan Dinas PUPR Kota Denpasar I Wayan Dirgayasa mengatakan saat ini progres penataan sudah mencapai 53 persen. Penataan ini meliputi pengerjaan pedestrian dan lanscape serta jogging track. Saat ini tengah dilakukan pembuatan toilet di Mercure Sanur, dan playground, juga pembangunan view deck di Pantai Duyung. Dirgayasa mengatakan penataan ini dimulai pada 26 April lalu dan berakhir 22 September 2022 mendatang. Terkait dengan masukan dari Komisi III tersebut, dia mengatakan akan segera menindaklanjutinya. Dia juga berusaha agar rekanan bisa melakukan pekerjaannya tepat waktu. “Kami akan menindaklanjuti apa saja masukan dari DPRD terkait kerapian dan waktu penyelesaian agar bisa tepat waktu,” kata Dirgayasa.
Sementara itu, Manager Pelaksana PT Inti Jawa Teknik selaku kontraktor, Nyoman Udiatmika membenarkan jumlah pekerja lapangan sebanyak 147 orang. Menurutnya, pihaknya saat ini juga sedang melakukan penataan pintu masuk ke pantai. Dari 5 titik yang ditata, saat ini baru dilakukan penataan sebanyak 2 titik.
Untuk finishing jogging track akan mulai dilaksanakan dua hari ke depan. “Titik masuk Pantai Segara yang paling terakhir kami kerjakan karena di sini tempat masuknya material untuk penataan,” ujarnya. Selain itu juga akan dilaksanakan pemasangan lampu yang akan dimulai pada minggu ketiga Agustus 2022. Dia pun mengatakan akan menambah pekerja untuk penyelesaian pintu masuk ke pantai. *mis
Ketua Komisi III DPRD Denpasar, Eko Supriadi mengatakan pekerja yang dilibatkan sebanyak 147 orang. Jumlah ini dinilai kurang, sehingga pengerjaan proyek ini terkesan lamban. Anggota Fraksi PDIP ini menginginkan pihak rekanan agar menambah pekerja agar sesuai dengan waktu kontrak kerja.
Dia melihat, pekerja saat ini juga tidak terlalu maksimal kerjanya. Eko Supriadi mengkhawatirkan proses pengerjaan baru akan dikebut menjelang akhir kontrak. “Jangan sampai sekarang kerja santai, tapi di hari-hari terakhir baru digenjot. Nantinya kepung-kepungan. Jangan sampai dengan ini kualitas penataan akan turun atau tidak sesuai dengan perjanjian,” jelas politisi PDIP yang sudah tiga periode duduk di DPRD Denpasar ini.
Eko Supriadi menambahkan dengan anggaran yang cukup besar proyek penataan ini jangan sampai asal-asalan. Dia juga melihat beberapa kualitas lantai juga kurang rapi pengerjaannya. “Kami ingin rekanan ini disemprit jika memang kerjanya lamban seperti ini,” tegas Eko Supriadi. Anggota Komisi III DPRD Denpasar, Ida Bagus Kiana menambahkan kualitas lantai yang tidak bagus menyebabkan terjadinya genangan di beberapa titik. Apalagi pengerjaan proyek tersebut tinggal menyisakan waktu tak lama, yakni sekitar 45 hari lagi. Politisi Hanura ini berharap, rekanan juga melakukan perbaikan terhadap kondisi lantai tersebut sebelum diserahterimakan. IB Kiana juga mengaku pesimis dengan pengerjaan yang baru mencapai 53 persen akan selesai tepat waktu.
“Apalagi pekerja ini kemungkinan mereka tidak langsung dari pemenang tender, melainkan mereka disubkan kembali,” imbuhnya. Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi III Anak Agung Susruta Ngurah Putra. Dia mengatakan, penataan kawasan Pantai Sanur ini bahkan tidak sesuai dengan gambar aslinya yang dipresentasikan saat rapat sebelumnya.
“Ini sangat jauh dari gambar yang terlihat indah sekali, rapi, bersih. Kenyataannya kok tidak sesuai gambar. Katanya kesamaannya hampir 80 persen, tapi ini paling hanya 10-20 persen miripnya. Sangat jauh sekali, dan pengerjaannya juga cukup lamban,” ungkap politisi Demokrat asal Puri Gerenceng, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara ini.
Menanggapi temuan anggota Komisi III DPRD Denpasar ini, Kabid Tata Bangunan Dinas PUPR Kota Denpasar I Wayan Dirgayasa mengatakan saat ini progres penataan sudah mencapai 53 persen. Penataan ini meliputi pengerjaan pedestrian dan lanscape serta jogging track. Saat ini tengah dilakukan pembuatan toilet di Mercure Sanur, dan playground, juga pembangunan view deck di Pantai Duyung. Dirgayasa mengatakan penataan ini dimulai pada 26 April lalu dan berakhir 22 September 2022 mendatang. Terkait dengan masukan dari Komisi III tersebut, dia mengatakan akan segera menindaklanjutinya. Dia juga berusaha agar rekanan bisa melakukan pekerjaannya tepat waktu. “Kami akan menindaklanjuti apa saja masukan dari DPRD terkait kerapian dan waktu penyelesaian agar bisa tepat waktu,” kata Dirgayasa.
Sementara itu, Manager Pelaksana PT Inti Jawa Teknik selaku kontraktor, Nyoman Udiatmika membenarkan jumlah pekerja lapangan sebanyak 147 orang. Menurutnya, pihaknya saat ini juga sedang melakukan penataan pintu masuk ke pantai. Dari 5 titik yang ditata, saat ini baru dilakukan penataan sebanyak 2 titik.
Untuk finishing jogging track akan mulai dilaksanakan dua hari ke depan. “Titik masuk Pantai Segara yang paling terakhir kami kerjakan karena di sini tempat masuknya material untuk penataan,” ujarnya. Selain itu juga akan dilaksanakan pemasangan lampu yang akan dimulai pada minggu ketiga Agustus 2022. Dia pun mengatakan akan menambah pekerja untuk penyelesaian pintu masuk ke pantai. *mis
Komentar