Proyek Jalan Lingkar Selatan Dilanjutkan
Setelah Sempat Tertunda Akibat Pandemi
Masih ada sejumlah lahan yang masih menjadi PR untuk dibebaskan. Lahan tersebut berada di tiga wilayah, seperti Ungasan, Pecatu, dan Jimbaran.
MANGUPURA, NusaBali
Proyek Jalan Lingkar Selatan (JLS) yang digadang-gadang sebagai solusi pemecah kemacetan di wilayah Badung Selatan kembali akan dilanjutkan. Beberapa ruas jalan bahkan sudah mendapat lampu hijau untuk pelebaran. Saat ini Dinas PUPR Kabupaten Badung tinggal merampungkan pembebasan beberapa lahan yang masih terkendala di tiga wilayah.
Kepala Dinas PUPR Badung Ida Bagus Surya Suamba, mengatakan pelebaran Jalan Raya Nusa Dua Selatan atau biasa disebut Jalan Terompong, selain untuk kepentingan KTT G-20, ke depan juga akan menjadi akses Jalan Lingkar Selatan. Akses jalan yang dilebarkan beberapa hari lalu itu, saat ini sedang dilakukan pengaspalan.
“Saat ini yang sedang kami kerjakan adalah pengaspalan, total yang sudah kami bebaskan sepanjang 1 kilometer di wilayah Sawangan,” katanya, Senin (8/8).
Meski begitu, masih ada sejumlah lahan yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) untuk dibebaskan. Lahan-lahan tersebut berada di tiga wilayah, seperti Ungasan, Pecatu, dan Jimbaran. Hal ini dikarenakan akses JLS itu mulai dari Peminge, Sawangan, Kutuh, Ungasan, Pecatu, dan Jimbaran. Nantinya JLS akan memiliki lebar sepanjang 24 meter. “Untuk pembebasan lahan dibutuhkan anggaran sekitar Rp 800 miliar. Kalau soal anggaran itu, silahkan tanyakan langsung ke Pak Sekda,” kata Suamba.
Sementara, sebelumnya Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, mengatakan proyek JLS merupakan salah satu program yang telah dicanangkan sejak lama. Namun, katanya, sempat terhambat akibat pandemi Covid-19. Selama pandemi, lanjut Bupati Giri Prasta, pemerintah lebih fokus untuk membantu kebutuhan masyarakat Badung, seperti terkait urusan masalah bantuan langsung tunai, begitu juga dengan bantuan keluarga harapan. Namun demikian, dirinya memastikan proyek JLS masih berproses. Hal tersebut dibuktikan adanya pembebasan lahan yang telah dilaksanakan di wilayah Sawangan.
“Saya masih fokus pada bantuan saat pandemi. Saya tidak mau masyarakat Kabupaten Badung sampai kekurangan makan dan minum. Namun, untuk Jalan Lingkar Selatan itu kita masih proses,” tegas Bupati Giri Prasta.
Untuk diketahui, sesuai masterplan proyek JLS diproyeksikan untuk membuka akses destinasi di wilayah Badung Selatan serta untuk mengurai kemacetan. Proyek tersebut akan dibagi menjadi beberapa segmen. Antara lain segmen 1 (Jalan Siligita-Sawangan-Ungasan), segmen II (Ungasan-Pecatu), segmen III sepenuhnya memakai Jalan Nasional, serta segmen IV dari Labuan Sait-Jimbaran. *dar
Kepala Dinas PUPR Badung Ida Bagus Surya Suamba, mengatakan pelebaran Jalan Raya Nusa Dua Selatan atau biasa disebut Jalan Terompong, selain untuk kepentingan KTT G-20, ke depan juga akan menjadi akses Jalan Lingkar Selatan. Akses jalan yang dilebarkan beberapa hari lalu itu, saat ini sedang dilakukan pengaspalan.
“Saat ini yang sedang kami kerjakan adalah pengaspalan, total yang sudah kami bebaskan sepanjang 1 kilometer di wilayah Sawangan,” katanya, Senin (8/8).
Meski begitu, masih ada sejumlah lahan yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) untuk dibebaskan. Lahan-lahan tersebut berada di tiga wilayah, seperti Ungasan, Pecatu, dan Jimbaran. Hal ini dikarenakan akses JLS itu mulai dari Peminge, Sawangan, Kutuh, Ungasan, Pecatu, dan Jimbaran. Nantinya JLS akan memiliki lebar sepanjang 24 meter. “Untuk pembebasan lahan dibutuhkan anggaran sekitar Rp 800 miliar. Kalau soal anggaran itu, silahkan tanyakan langsung ke Pak Sekda,” kata Suamba.
Sementara, sebelumnya Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, mengatakan proyek JLS merupakan salah satu program yang telah dicanangkan sejak lama. Namun, katanya, sempat terhambat akibat pandemi Covid-19. Selama pandemi, lanjut Bupati Giri Prasta, pemerintah lebih fokus untuk membantu kebutuhan masyarakat Badung, seperti terkait urusan masalah bantuan langsung tunai, begitu juga dengan bantuan keluarga harapan. Namun demikian, dirinya memastikan proyek JLS masih berproses. Hal tersebut dibuktikan adanya pembebasan lahan yang telah dilaksanakan di wilayah Sawangan.
“Saya masih fokus pada bantuan saat pandemi. Saya tidak mau masyarakat Kabupaten Badung sampai kekurangan makan dan minum. Namun, untuk Jalan Lingkar Selatan itu kita masih proses,” tegas Bupati Giri Prasta.
Untuk diketahui, sesuai masterplan proyek JLS diproyeksikan untuk membuka akses destinasi di wilayah Badung Selatan serta untuk mengurai kemacetan. Proyek tersebut akan dibagi menjadi beberapa segmen. Antara lain segmen 1 (Jalan Siligita-Sawangan-Ungasan), segmen II (Ungasan-Pecatu), segmen III sepenuhnya memakai Jalan Nasional, serta segmen IV dari Labuan Sait-Jimbaran. *dar
1
Komentar