BPD Bali dan OJK Sosialisasi Uang Elektronik
DENPASAR, NusaBali
Bank BPD Bali bersama OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara mengadakan sosialisasi Program Simpel (Simpanan Pelajar) dan uang elektronik Balipay di SMA Negeri 1 Denpasar, Senin (8/8).
Kegiatan tersebut serangkaian puncak perayaan HUT sekolah yang ke-62. Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudharma, menyampaikan selain memperkenalkan produk Balipay, tujuan digelarnya sosialisasi adalah untuk lebih mengenalkan program pemerintah Simpel yang bisa meningkatkan kapasitas dan dedikasi mengelola keuangan.
"Anak-anak harus dididik mulai sekarang untuk mengelola keuangan dengan lebih baik. Dan juga OJK sudah menyampaikan mengenai investasi-investasi aman yang dilindungi dan diawasi oleh OJK," ujarnya.
Diharapkan dengan melek produk-produk perbankan, para siswa nantinya bisa merintis menjadi pengusaha dan mengamankan investasinya di masa depan.
Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK, dan Kemitraan Pemerintah Daerah OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, I Nyoman Hermanto Darmawan, sangat mendukung adanya Balipay. Balipay diharapkan bisa memberikan kontribusi yang positif apalagi di masa pandemi penggunaan uang elektronik banyak dianjurkan untuk meminimalisir risiko penukaran penyakit.
"Banyak risiko yang dapat kita hindarkan dari penggunaan uang cash. Balipay merupakan terobosan yang sangat bagus," kata Hermanto.
Lebih lanjut dijelaskan literasi anak-anak usia 15-17 tahun terhadap produk perbankan di Indonesia cukup rendah di angka 15,82 persen. Sementara tingkat pemanfaatan produknya sudah cukup tinggi 58 persen.
"Pelajar sudah ikut menjadi nasabah bank tetapi tidak paham produknya, kalau ini berlanjut, ini berbahaya," ungkapnya.
Untuk di Bali sendiri tingkat literasi keuangan masyarakat berada di angka 38,06 persen. Namun, pemanfaatan produknya sudah mencapai 92 persen
"Ada gap, ini kenapa sering terjadi pengaduan-pengaduan karena masyarakat tidak paham produk yang dibeli, tidak memahami produknya tapi sudah membeli," ucap Hermanto.
Melalui program Kejar Prestasi Kreasi Muda OJK berharap generasi muda bisa belajar disiplin dan sabar untuk menabung, sehingga bisa menghargai uang. Dengan begitu ketik melakukan investasi di masa depan mereka akan berpikir kembali ternyata uang tidak didapat dengan mudah. "Dia harus menggunakan uang dengan semestinya dan sadar akan risiko," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Denpasar, Made Rida, Spd, Mpd, menyambut baik sosialisasi yang digelar di sekolahnya. Ia mengungkapkan 700 rekening Simpel sudah dimiliki siswanya di BPD Bali. Rida mengatakan produk BPD Bali seperti Balipay juga sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini sehingga bisa menarik kalangan muda. Bahkan untuk berbelanja di kantin sekolah sudah bisa menggunakan aplikasi Balipay. "Proses sosialisasi berjalan terus dan kita berharap kerjasama ini akan terus berlanjut," kata Rida. *cr78
"Anak-anak harus dididik mulai sekarang untuk mengelola keuangan dengan lebih baik. Dan juga OJK sudah menyampaikan mengenai investasi-investasi aman yang dilindungi dan diawasi oleh OJK," ujarnya.
Diharapkan dengan melek produk-produk perbankan, para siswa nantinya bisa merintis menjadi pengusaha dan mengamankan investasinya di masa depan.
Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK, dan Kemitraan Pemerintah Daerah OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, I Nyoman Hermanto Darmawan, sangat mendukung adanya Balipay. Balipay diharapkan bisa memberikan kontribusi yang positif apalagi di masa pandemi penggunaan uang elektronik banyak dianjurkan untuk meminimalisir risiko penukaran penyakit.
"Banyak risiko yang dapat kita hindarkan dari penggunaan uang cash. Balipay merupakan terobosan yang sangat bagus," kata Hermanto.
Lebih lanjut dijelaskan literasi anak-anak usia 15-17 tahun terhadap produk perbankan di Indonesia cukup rendah di angka 15,82 persen. Sementara tingkat pemanfaatan produknya sudah cukup tinggi 58 persen.
"Pelajar sudah ikut menjadi nasabah bank tetapi tidak paham produknya, kalau ini berlanjut, ini berbahaya," ungkapnya.
Untuk di Bali sendiri tingkat literasi keuangan masyarakat berada di angka 38,06 persen. Namun, pemanfaatan produknya sudah mencapai 92 persen
"Ada gap, ini kenapa sering terjadi pengaduan-pengaduan karena masyarakat tidak paham produk yang dibeli, tidak memahami produknya tapi sudah membeli," ucap Hermanto.
Melalui program Kejar Prestasi Kreasi Muda OJK berharap generasi muda bisa belajar disiplin dan sabar untuk menabung, sehingga bisa menghargai uang. Dengan begitu ketik melakukan investasi di masa depan mereka akan berpikir kembali ternyata uang tidak didapat dengan mudah. "Dia harus menggunakan uang dengan semestinya dan sadar akan risiko," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Denpasar, Made Rida, Spd, Mpd, menyambut baik sosialisasi yang digelar di sekolahnya. Ia mengungkapkan 700 rekening Simpel sudah dimiliki siswanya di BPD Bali. Rida mengatakan produk BPD Bali seperti Balipay juga sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini sehingga bisa menarik kalangan muda. Bahkan untuk berbelanja di kantin sekolah sudah bisa menggunakan aplikasi Balipay. "Proses sosialisasi berjalan terus dan kita berharap kerjasama ini akan terus berlanjut," kata Rida. *cr78
Komentar