Pengisian 140 Jabatan di Gianyar Molor, Ratusan Pegawai Harap-harap Cemas
Semua OPD kesulitan bekerja maksimal karena banyak posisi jabatan kosong.
GIANYAR,NusaBali
Ratusan ASN (aparatur sipil negara) alias pegawai di lingkungan Pemkab Gianyar mengidap sindrome ‘harap-harap cemas’. Karena menanti cukup lama menanti pengisian 140 jabatan puluhan eselon III dan ratusan eselon IV di lingkungan pemkab setempat.
Kondisi itu terjadi sejak sebulan lebih karena unsur pimpinan Pemkab Gianyar belum memastikan kapan pengisian 140 jabatan itu akan digulirkan. Informasi di Pemkab Gianyar, Senin (11/4), ‘harap-harap cemas’ para ASN hingga kalangan pejabat eselon III ini karena pengisian jabatan tersebut dipastikan akan disertai pergantian atau mutasi pejabat. Mutasi dimaksud berlaku untuk puluhan pejabat baik tingkat kepala bidang dan sekretaris OPD (organisasi perangkat daerah)/eselon III hingga para kepala seksi (kasi)/eselon IV.
Para pegawai menduga-duga pengisian posisi 140 jabatan itu akan berlangsung awal Maret 2017. Namun hingga Hari Raya Nyepi, Selasa (28/3) lalu. Galungan, Rabu (5/4) usai, pengisian ini belum juga digelar. Akibatnya muncul spekulasi, antara lain, Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata dan Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra, selaku pemegang kewenangan mutasi masih kesulitan mencari orang yang pas. Karena selain mengisi 140 jabatan kosong, juga harus mencari penukar pejabat yang kurang pas pada posisi yang ada kini. Hal ini terkait dengan program penataan OPD (organisasi perangkat daerah) dan mencari pejabat berkualitas, namun loyal hingga akhir masa kepemimpinan Paket Bagus (AA Gde Agung Bharata – Made Mahayastra). Di lain sisi, kuat dugaan sedikitnya belasan pejabat aktif yang masih ‘beraroma’ loyalis Sekda Gianyar (non aktif) Ida Bagus Gaga Adi Saputra alias Gus Gaga. Pejabat loyalis ini tentu rentan terkena pergeseran.
Sebagaimana diketahui, Ida Bagus Gaga Adi Saputra diberhentikan sementara dari jabatan Sekda oleh Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata, 9 Desember 2016. Akibatnya, Gus Gaga menggugat SK pemberhentian sementara dari Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata, ke PTUN Denpasar. Gugatan itu kini sedang menjalani proses persidangan.
Spekulasi lain, atas molornya pengisian jabatan itu karena masih adanya tarik-menarik persepsi penilaian figur pejabat dan calon pejabat, antara bupati dan wakil bupati. Dikonfirmasi, Senin (11/4) sore, Wakil Bupati Made Mahayastra membenarkan, berapa kali ada rencana pengisian 140 jabatan itu, namun terus molor. Molornya karena pihaknya berhati-hati, karena ratusan pejabat yang dimutasi sebelumnya, banyak yang tak pas. ‘’Kini, daftar pegawai yang mengisi dan dimutasi sudah ada. Sekarang tinggal tunggu pelantikan, kecuali yang eselon II (Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, dan Kepala Dinas PPKB dan Perlindungan Anak, masih dijabat Plt,Red). Dua jabatan ini belum diisi karena harus melalui Pansel (panitia sleeksi) dan pelelangan,’’ jelasnya.
Mahayastra mengakui, pengisian jabatan nanti juga akan disertai mutasi belasan pejabat eselon III dan IV. Hal ini dilakukan karena kesalahan mutasi pejabat sebelum yang mencapai 500an orang, hingga banyak pejabat yang tak pas dengan jabatannya.
Dirinya membantah rumor tentang pembagian kewenangan menempatkan orang masing-masing 50 persen antara bupati dan wabup. ‘’Tak ada seperti itu, pengisian ini 100 persen kewenangan Bupati. Saya hanya memberi pertimbangan. Jangankan saya, asisten dan BKD saja bisa mengajukan nama. Dan, ini tak ada jatah-jatahan (bupati dan wabup,Red),’’ bantahnya.
Ditanya tentang target pengisian/mutasi pejabat itu, Mahayastra mengatakan masih mencari dewasa ayu (hari baik,Red). ‘’Karena Pak Bupati orang spiritul, maka selalu harus menunggu dewasa. Draf nama pejabatnya sudah ada, tinggal sekarang tergantung feeling bupati,’’ jelasnya. Ia berharap pengisian ini bisa digelar habis Kuningan, Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (15/4). Ia mengakui, semua OPD kesulitan bekerja maksimal karena banyak posisi jabatan kosong. * lsa
Kondisi itu terjadi sejak sebulan lebih karena unsur pimpinan Pemkab Gianyar belum memastikan kapan pengisian 140 jabatan itu akan digulirkan. Informasi di Pemkab Gianyar, Senin (11/4), ‘harap-harap cemas’ para ASN hingga kalangan pejabat eselon III ini karena pengisian jabatan tersebut dipastikan akan disertai pergantian atau mutasi pejabat. Mutasi dimaksud berlaku untuk puluhan pejabat baik tingkat kepala bidang dan sekretaris OPD (organisasi perangkat daerah)/eselon III hingga para kepala seksi (kasi)/eselon IV.
Para pegawai menduga-duga pengisian posisi 140 jabatan itu akan berlangsung awal Maret 2017. Namun hingga Hari Raya Nyepi, Selasa (28/3) lalu. Galungan, Rabu (5/4) usai, pengisian ini belum juga digelar. Akibatnya muncul spekulasi, antara lain, Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata dan Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra, selaku pemegang kewenangan mutasi masih kesulitan mencari orang yang pas. Karena selain mengisi 140 jabatan kosong, juga harus mencari penukar pejabat yang kurang pas pada posisi yang ada kini. Hal ini terkait dengan program penataan OPD (organisasi perangkat daerah) dan mencari pejabat berkualitas, namun loyal hingga akhir masa kepemimpinan Paket Bagus (AA Gde Agung Bharata – Made Mahayastra). Di lain sisi, kuat dugaan sedikitnya belasan pejabat aktif yang masih ‘beraroma’ loyalis Sekda Gianyar (non aktif) Ida Bagus Gaga Adi Saputra alias Gus Gaga. Pejabat loyalis ini tentu rentan terkena pergeseran.
Sebagaimana diketahui, Ida Bagus Gaga Adi Saputra diberhentikan sementara dari jabatan Sekda oleh Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata, 9 Desember 2016. Akibatnya, Gus Gaga menggugat SK pemberhentian sementara dari Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata, ke PTUN Denpasar. Gugatan itu kini sedang menjalani proses persidangan.
Spekulasi lain, atas molornya pengisian jabatan itu karena masih adanya tarik-menarik persepsi penilaian figur pejabat dan calon pejabat, antara bupati dan wakil bupati. Dikonfirmasi, Senin (11/4) sore, Wakil Bupati Made Mahayastra membenarkan, berapa kali ada rencana pengisian 140 jabatan itu, namun terus molor. Molornya karena pihaknya berhati-hati, karena ratusan pejabat yang dimutasi sebelumnya, banyak yang tak pas. ‘’Kini, daftar pegawai yang mengisi dan dimutasi sudah ada. Sekarang tinggal tunggu pelantikan, kecuali yang eselon II (Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, dan Kepala Dinas PPKB dan Perlindungan Anak, masih dijabat Plt,Red). Dua jabatan ini belum diisi karena harus melalui Pansel (panitia sleeksi) dan pelelangan,’’ jelasnya.
Mahayastra mengakui, pengisian jabatan nanti juga akan disertai mutasi belasan pejabat eselon III dan IV. Hal ini dilakukan karena kesalahan mutasi pejabat sebelum yang mencapai 500an orang, hingga banyak pejabat yang tak pas dengan jabatannya.
Dirinya membantah rumor tentang pembagian kewenangan menempatkan orang masing-masing 50 persen antara bupati dan wabup. ‘’Tak ada seperti itu, pengisian ini 100 persen kewenangan Bupati. Saya hanya memberi pertimbangan. Jangankan saya, asisten dan BKD saja bisa mengajukan nama. Dan, ini tak ada jatah-jatahan (bupati dan wabup,Red),’’ bantahnya.
Ditanya tentang target pengisian/mutasi pejabat itu, Mahayastra mengatakan masih mencari dewasa ayu (hari baik,Red). ‘’Karena Pak Bupati orang spiritul, maka selalu harus menunggu dewasa. Draf nama pejabatnya sudah ada, tinggal sekarang tergantung feeling bupati,’’ jelasnya. Ia berharap pengisian ini bisa digelar habis Kuningan, Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (15/4). Ia mengakui, semua OPD kesulitan bekerja maksimal karena banyak posisi jabatan kosong. * lsa
1
Komentar