Jelang Bali United Kontra Arema FC, Adu Aksi Nadeo vs Maringa
Nadeo dan Maringa harus jatuh bangun mengamankan gawangnya. Sejumlah aksi penyelamatan krusial dilakukan keduanya, hingga membuat pertandingan jadi lebih menarik.
MANGUPURA, NusaBali
Bali United akan menjamu Arema FC, pada laga pekan keempat Kompetisi Liga 1 2022/2023, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (13/8) mendatang. Pertemuan kedua tim ini akan menarik atensi bukan hanya dari masing-masing suporter saja. Ya, Bali United dan Arema adalah tim sarat prestasi.
Jika melihat rekaman pertemuan musim lalu, atensi utama lebih cenderung mengarah ke sektor belakang, lebih tepatnya ke pos penjaga gawang. Hal itu pernah menjadi suguhan hiburan dari kiper masing-masing tim, yakni Nadeo Arga Winata di kubu Bali United dan Adilson Maringá di pihak Arema. Keduanya sama-sama tampil memukau dalam 90 menit pada pekan ke-30 Liga 1 2021/2022, 15 Maret 2022.
Pertandingan saat itu berlangsung sangat ketat dan diwarnai sejumlah serangan mematikan yang dilakukan kedua tim. Hal tersebut memaksa Nadeo maupun Maringa sama-sama harus jatuh bangun demi mengamankan gawangnya masing-masing.
Sejumlah aksi penyelamatan krusial pun dilakukan keduanya yang membuat pertandingan tersebut menjadi lebih menarik. Namun, berkat ketangguhan Nadeo di bawah mistar dan ditunjang permainan solid, Bali United berhasil menang 2-1 atas Arema FC.
“Maringa adalah salah satu kiper terbaik di Indonesia dengan beberapa penyelamatan krusial. Saya sendiri melihat dia dengan kepercayaan diri serta kualitasnya sebagai kiper,” puji Nadeo kepada Maringa, pada saat itu.
Secara statistik, penampilan Nadeo maupun Maringa tak perlu diragukan lagi setiap kali berlaga. Sepanjang musim lalu, pemilik nomor satu di Bali United itu turun 17 kali, 10 kebobolan, dan mencatatkan 10 nirbobol. Sedangkan, kiper asal Brasil milik Arema FC itu turun dalam 30 laga, kebobolan 23 gol, dan mengakhiri 14 laga tanpa kebobolan.
Memasuki musim baru BRI Liga 1 2022/2023, catatan statistik keduanya pun identik. Di mana, Nadeo dan Maringa sama-sama telah kebobolan empat gol dan mencatat satu nirbobol dari tiga pertandingan.
Melihat laga sebelumnya dan ditambah catatan statistik, duel antara Nadeo dan Maringa pasti akan menyuguhkan aksi terbaik di bawah mistar gawang.
Selain kiper, baik Bali United maupun Arema memiliki barisan pemain berkualitas dan mentereng. Kombinasi amunisi anyar dan penggawa berpengalaman teruji di tiga laga awal musim ini.
Pemain berkualitas Bali United seperti Ilija Spasojevic, Willian Pacheco, dan ditambah rekrutan baru Novri Setiawan menjadi tumpuan. Sedangkan di kubu Arema FC dihuni Evan Dimas, Johan Alfarizi, dan Adam Alis.
Sementara itu, pelatih Bali United Stefano ‘Teco’ Cugurra berharap, usai jeda panjang ini akan ada perubahan positif dari para perangkat pertandingan, khususnya kinerja wasit. Sebab evaluasi atas performa wasit patut dilakukan, agar ke depannya kualitas pertandingan Liga 1 semakin meningkat.
Meskipun sering kali mengambil keputusan kontroversial, kata Teco, tetapi seluruh pemain serta ofisial tetap patut menghormati keberadaan wasit di atas lapangan. Sebab, segala keputusan dari sang pengadil tersebut merupakan hal yang bersifat mutlak. *
Bali United akan menjamu Arema FC, pada laga pekan keempat Kompetisi Liga 1 2022/2023, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (13/8) mendatang. Pertemuan kedua tim ini akan menarik atensi bukan hanya dari masing-masing suporter saja. Ya, Bali United dan Arema adalah tim sarat prestasi.
Jika melihat rekaman pertemuan musim lalu, atensi utama lebih cenderung mengarah ke sektor belakang, lebih tepatnya ke pos penjaga gawang. Hal itu pernah menjadi suguhan hiburan dari kiper masing-masing tim, yakni Nadeo Arga Winata di kubu Bali United dan Adilson Maringá di pihak Arema. Keduanya sama-sama tampil memukau dalam 90 menit pada pekan ke-30 Liga 1 2021/2022, 15 Maret 2022.
Pertandingan saat itu berlangsung sangat ketat dan diwarnai sejumlah serangan mematikan yang dilakukan kedua tim. Hal tersebut memaksa Nadeo maupun Maringa sama-sama harus jatuh bangun demi mengamankan gawangnya masing-masing.
Sejumlah aksi penyelamatan krusial pun dilakukan keduanya yang membuat pertandingan tersebut menjadi lebih menarik. Namun, berkat ketangguhan Nadeo di bawah mistar dan ditunjang permainan solid, Bali United berhasil menang 2-1 atas Arema FC.
“Maringa adalah salah satu kiper terbaik di Indonesia dengan beberapa penyelamatan krusial. Saya sendiri melihat dia dengan kepercayaan diri serta kualitasnya sebagai kiper,” puji Nadeo kepada Maringa, pada saat itu.
Secara statistik, penampilan Nadeo maupun Maringa tak perlu diragukan lagi setiap kali berlaga. Sepanjang musim lalu, pemilik nomor satu di Bali United itu turun 17 kali, 10 kebobolan, dan mencatatkan 10 nirbobol. Sedangkan, kiper asal Brasil milik Arema FC itu turun dalam 30 laga, kebobolan 23 gol, dan mengakhiri 14 laga tanpa kebobolan.
Memasuki musim baru BRI Liga 1 2022/2023, catatan statistik keduanya pun identik. Di mana, Nadeo dan Maringa sama-sama telah kebobolan empat gol dan mencatat satu nirbobol dari tiga pertandingan.
Melihat laga sebelumnya dan ditambah catatan statistik, duel antara Nadeo dan Maringa pasti akan menyuguhkan aksi terbaik di bawah mistar gawang.
Selain kiper, baik Bali United maupun Arema memiliki barisan pemain berkualitas dan mentereng. Kombinasi amunisi anyar dan penggawa berpengalaman teruji di tiga laga awal musim ini.
Pemain berkualitas Bali United seperti Ilija Spasojevic, Willian Pacheco, dan ditambah rekrutan baru Novri Setiawan menjadi tumpuan. Sedangkan di kubu Arema FC dihuni Evan Dimas, Johan Alfarizi, dan Adam Alis.
Sementara itu, pelatih Bali United Stefano ‘Teco’ Cugurra berharap, usai jeda panjang ini akan ada perubahan positif dari para perangkat pertandingan, khususnya kinerja wasit. Sebab evaluasi atas performa wasit patut dilakukan, agar ke depannya kualitas pertandingan Liga 1 semakin meningkat.
Meskipun sering kali mengambil keputusan kontroversial, kata Teco, tetapi seluruh pemain serta ofisial tetap patut menghormati keberadaan wasit di atas lapangan. Sebab, segala keputusan dari sang pengadil tersebut merupakan hal yang bersifat mutlak. *
1
Komentar