Teten Masduki Dorong UMKM Optimalkan Ekosistem Digital
Tokopedia Usung Teknologi Geo-tagging
JAKARTA, NusaBali.com – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memuji peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang di masa pandemi mampu bertahan, dan membuktikan sebagai pilar ekonomi nasional.
Namun Teten juga mengingatkan pentingnya UMKM untuk mengoptimalkan ekosistem digital, bukan hanya untuk bertahan, namun untuk semakin memperkokoh.
Pesan ini disampaikan oleh sosok yang sebelumnya dikenal sebagai aktivis antikorupsi ini dalam rangka menyambut Hari UMKM Nasional 12 Agustus 2022.
Dalam virtual media briefing yang digelar Kamis (11/8/2022) siang, Teten Masduki mengapresiasi Tokopedia sebagai bagian dari Grup GoTo yang terus berkolaborasi membantu UMKM lokal menciptakan peluang melalui pemanfaatan teknologi.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada Tokopedia yang senantiasa menjadi mitra pemerintah dalam mengakselerasi transformasi digital UMKM di tanah air. Tiga tahun ke belakang berjuang bersama menghadapi tantangan pandemi, kita memahami pentingnya UMKM untuk mengoptimalkan ekosistem digital,” kata Teten yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan ini.
Tokopedia diketahui telah bekerja sama dengan Garda Transformasi Formal Usaha Mikro (Transfumi) dalam memberikan sosialisasi dan fasilitasi penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi pelaku UMKM di Tokopedia, Digitalisasi Warung dan Kelas Akselerasi Digital.
Menteri Teten yakin, peningkatan jumlah UMKM bertransformasi digital akan menjadi fondasi bagi Indonesia untuk dapat mengoptimalkan potensi ekonomi digital, di mana pada tahun 2030 akan mencapai Rp 4.531 triliun. Pada Juni 2022, KemenKopUKM mencatat sudah ada sebanyak 19,5 juta pelaku UMKM atau sebesar 30,4% dari total UMKM telah hadir pada platform e-commerce.
Di sisi lain, Tokopedia melalui inisiatif Hyperlocal, mengusung teknologi geo-tagging untuk mendekatkan penjual dengan pembeli setempat agar UMKM di seluruh penjuru Indonesia punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh. Salah satu manifestasinya, yaitu halaman kurasi produk UMKM setempat ‘Kumpulan Toko Pilihan’ (KTP) berdasarkan lokasi pengguna.
“Deretan inisiatif tersebut berdampak positif. Selama semester I 2022 dibandingkan dengan periode yang sama di 2021, Mempawah, Lampung Barat dan Lombok Utara adalah beberapa daerah dengan kenaikan jumlah penjual tertinggi,” kata VP of Marketplace Tokopedia, Yudhiaji Kusuma.
Sebelum merumuskan inisiatif atau inovasi, yang sesuai dengan kebutuhan sekitar 12 juta penjual di Tokopedia, Tokopedia melakukan riset komprehensif lewat tim yang dipimpin oleh Head of Product and UX Research Tokopedia, Jesslyn Siswanto.
Contoh lain dari inisiatif atau inovasi yang sesuai kebutuhan penjual, antara lain pengembangan konten di Pusat Edukasi Seller, fitur Bundling Produk dan Banner Toko, serta masih banyak lagi. Kemudahan ini dimanfaatkan oleh UMKM lokal, seperti UniNam, iniTempe dan Heritage Brass.
Pemilik usaha rendang UniNam, Merri Aisir, memberdayakan ibu-ibu di sekitar dapur UniNam dan membantu para petani dan peternak di Payakumbuh, Sumatera Barat. Dengan modal awal hanya Rp 2 juta, kini omzet UniNam bisa mencapai puluhan juta.
“Saya tidak berhenti belajar memakai berbagai fitur di Tokopedia karena sangat memudahkan dalam berjualan online. Salah satu yang terus saya manfaatkan adalah fitur Bundling Produk, yang membantu mengelola persediaan produk agar tidak menumpuk,” jelas Merri.
Pemilik iniTempe, Benny Santoso (26) asal Surakarta, melihat peluang bisnis olahan tempe sejak 2016. iniTempe memberdayakan petani kedelai lokal dari wilayah Grobogan, Jawa Tengah dan Pulaki, Bali. Benny membeli langsung kedelai mentah dari para petani dengan harga yang lebih tinggi dari harga tengkulak.
Ketika memulai bisnis, pelanggan iniTempe ialah turis asing di Bali, namun saat pandemi melanda, pasar lokal dan platform online Tokopedia justru menjadi penyelamatnya. “Kini lewat Tokopedia, omzet kami mencapai belasan juta. Para petani kedelai pun bisa semakin sejahtera,” kata Benny.
Sementara itu pemilik UMKM dari Semarang Heritage Brass, Mita Nurul Fajar Indah, mengungkap kepedulian dan pemberdayaan perajin lokal kuningan. Dengan menggandeng perajin dari Juwana, Jawa Tengah, Mita membuat seluruh aksesoris dekorasi rumah dari material kuningan daur ulang.
“Berkat pemanfaatan platform online, saya bisa meneruskan usaha keluarga saya yang sudah berdiri puluhan tahun. Tokopedia berkontribusi signifikan terhadap penjualan Heritage Brass. Omzet kami meningkat dua kali lipat dibanding sebelum bergabung di Tokopedia,” tutup Mita.
Komentar