Sandiaga Uno Buka Ubud Village Jazz Festival 2022
GIANYAR, NusaBali.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, membuka secara resmi Ubud Village Jazz Festival (UVJF) 2022 di ARMA Museum Ubud pada Jumat (12/8/2022) malam.
Dalam festival yang sudah digelar untuk kali kesembilan itu, Sandiaga Uno berpesan bahwa UVJF merupakan suatu bentuk pembuktian kepada dunia internasional bahwa Indonesia siap untuk G20 dan momentum kebangkitan ekonomi kreatif pasca pandemi Covid-19.
Menurut Sandiaga, Bali saat ini secara ekonomi tengah bertumbuh di atas 3 persen dan diharapkan bisa meningkat di triwulan ketiga dan keempat tahun ini sebesar 4-5 persen. Namun, ia berpesan kepada para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk tetap waspada dan siap menghadapi krisis global dan inflasi yang mendisrupsi harga.
“Pesan dari Pak Presiden (Joko Widodo) adalah kebangkitan ini harus terus dijaga momentumnya, tetapi kita juga harus waspada karena ada ancaman inflasi, harga-harga akan naik termasuk harga tiket,” kata Sandiaga di Arma Museum, Jalan Raya Pengosekan, Jumat malam.
Meski demikian, ia cukup senang melihat kondisi Bali yang terlihat mulai pulih. Hal ini ditandai dengan kawasan Jimbaran dan Kuta yang sudah sangat macet, kemudian toko-toko di Ubud sudah mulai buka dan menunjukkan geliat ekonomi serta kondisi jalanan di Ubud yang mulai padat.
Kata Sandiaga, UVJF sendiri dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyegarkan diri pasca pandemi, di mana mereka dapat berinteraksi, bersosialisasi, serta membuka kesempatan bisnis. Sebab, festival yang digagas oleh Yuri Mahatma dan Anom Darsana itu melibatkan 23 tenant yang didominasi oleh UMKM.
Kemanfaatan ini pun diamini oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun yang hadir mendampingi Menparekraf. Kata Tjok Bagus, UVJF merupakan penyuaraan untuk dunia bahwa Bali siap untuk dikunjungi sehingga nantinya mampu mengundang lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman), di samping itu, mereka diharapkan tinggal lebih lama sehingga pengeluaran mereka menjadi meningkat.
Sementara itu, Sandiaga optimis UVJF mampu menggemakan Bali lebih jauh, sebab dalam kesempatan berkeliling di Arma Museum, ia mengaku sempat menemui wisman dari Amerika Serikat (AS) dan Malaysia yang sengaja datang untuk festival terkurasi Kharisma Event Nusantara (KEN) itu.
Kata Sandiaga, wisman dari AS tersebut tinggal di Bali selama delapan hari sedangkan yang dari Malaysia memutuskan tinggal lebih dari empat hari.
Menurut Tjok Bagus, saat ini Bali sudah menerima rata-rata lebih dari 9.000 wisman dan menghadapi G20 ini, Sandiaga Uno meyakini angka tersebut bisa naik menjadi lebih dari 12.000 wisman.
Kemenparekraf sendiri mencanangkan bidang pariwisata dan ekonomi kreatif tahun ini mampu menciptakan 1,1 juta lapangan pekerjaan sehingga Indonesia mampu pulih lebih kuat dan pulih bersama-sama ‘recover together, recover stronger.’
Ia juga meyakini momentum kebangkitan ini dapat dijaga dan masalah ancaman krisis dapat dimitigasi dengan inovasi, memperbanyak event yang diselenggarakan dengan baik, dan solusi-solusi lain bermodalkan kearifan lokal.
“(Ancaman krisis) bisa kita mitigasi, bisa kita atasi dengan inovasi, dengan event yang diselenggarakan dengan baik dan solusi-solusi yang menurut saya bisa dilakukan, karena kita memiliki kearifan lokal,” ujar Sandiaga.
Pada kesempatan tersebut pula, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini memberikan apresiasi yang tinggi terhadap dua pendiri UVJF yang sudah dengan semangat mempertahankan acara tersebut selama 9 tahun berturut-turut meski kala pandemi menyerang.
“Kami atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih kepada kedua co-founders, selama 9 tahun tanpa merasa jenuh dan lelah terus membuat acara ini sebagai acara yang luar biasa,” ucap Sandi Uno. *rat
1
Komentar