Gembok Dibuka, Bendesa Adat Selumbung Majaya-jaya di Pura Bale Agung
AMLAPURA, NusaBali
Pura Bale Agung Desa Adat Selumbung, Kecamatan Manggis, Karangasem sempat digembok.
Imbasnya, Bendesa Adat Selumbung I Made Gede Toya Cahaya Surya menjalani upacara majaya-jaya di catuspata atau perempatan Desa Adat Selumbung pada Purnama Kawulu, Soma Pon Matal, Senin (17/1). Konflik adat di Desa Adat Selumbung melandai dan gembok Pura Bale Agung dibuka. Maka Toya Cahaya Surya yang terpilih sebagai Bendesa Adat Selumbung kembali diupacarai majaya-jaya di Pura Bale Agung pada Purnama Karo, Sukra Kliwon Medangkungan, Jumat (12/8).
Upacara majaya-jaya Bendesa Adat Selumbung di Pura Desa dipuput Ida Pedanda Gede Buruan dari Geria Carik, Desa/Kecamatan Manggis, Karangasem. Upacara ini dihadiri paiketan dadia yang dikoordinasikan I Nyoman Gorsi, Koordinator Tim Perjuangan Desa Adat Selumbung I Gede Kartika Wijaya, dan krama Desa Adat Selumbung. Awig-awig Desa Adat Selumbung mengamanatkan upacara majaya-jaya digelar di Pura Bale Agung. Maka upacara majaya-jaya kembali digelar setelah Pura Bale Agung tidak digembok lagi.
Awig-awig Desa Adat Selumbung mengenal catur angga yakni bendesa, pasek, panyarikan, dan kubayan. Masing-masing angga dijabat berdasarkan keturunan (seserodan). Tahun ini hanya jabatan bendesa yang baru ditetapkan berdasarkan seserodan. Tiga jabatan lainnya telah terisi yakni pasek dijabat I Wayan Kekeran, panyarikan dijabat I Wayan Tinas, dan kubayan dijabat I Wayan Gede Wiratma. Sementara Toya Cahaya Surya jadi Bendesa Adat Selumbung setelah melalui paruman yang direkomendasi keluarga besar bendesa di Balai Desa Adat Selumbung, Minggu (9/1). Rekomendasi keluarga besar keturunan bendesa yang dilampirkan lengkap dengan tandatangan di antaranya I Wayan Gede, I Nengah Gede, I Wayan Sulandra, I Wayan Dek Juniarta, I Komang Alit Suryawan, dan lainnya. Dukungan buat Toya Cahaya Surya juga datang dari krama yang tidak bisa tandatangan hanya gunakan sidik jari atas nama Ni Wayan Purna.
Sebelumnya, selama 12 tahun Desa Adat Selumbung tanpa bendesa sejak Bendesa I Made Mandra meninggal pada tahun 2012. Toya Cahaya Surya sebelumnya sempat menjabat Bendesa Adat Selumbung periode tahun 1985-1990. Usai majaya-jaya, Toya Cahaya Surya mengatakan sah bertugas sebagai bendesa karena berdasarkan paruman dan sah secara niskala. Sementara I Gede Kartika Wijaya yang juga Ketua BPD Desa Selumbung mengatakan, setelah majaya-jaya semua krama dapat pelayanan seadil-adilnya tanpa membeda-bedakan. Apalagi telah dibentuk tempek di tiap banjar adat untuk memudahkan pelayanan.
Desa Adat Selumbung membawahi 5 banjar adat yakni Banjar Adat Tengah, Banjar Adat Kanginan, Banjar Adat Anyar, Banjar Adat Kajanan, dan Banjar Adat Kelodan. Di lima banjar adat dibentuk tempek. Hanya di Banjar Adat Kaleran dibentuk satu tempek, selebihnya masing-masing banjar adat dibentuk 4 tempek. * k16
1
Komentar