Songsong Pemulihan Pariwisata Bali, Genjot SDM dan Produk UMKM Desa Wisata

Salah satunya melalui pelatihan atau training untuk meningkatkan kualitas SDM.  “Tidak bisa tidak, SDM yakni para pelaku UMKM di desa wisata mesti digenjot untuk menunjang mutu dan layanan produk desa wisata,” kata Ketua Forkom Dewi Bali I Made Mendra Astawa, Jumat (12/8).

Dikatakan Mendra Astawa, peningkatan kualitas SDM dan produk UMKM, berkaitan dengan keberadaan desa wisata sebagai trend wisata yang semakin  menjadi pilihan. “Itu karena kecenderungan wisata kembali alam atau eco tourism,” jelas Mendra Astawa.

Dengan SDM yang berkualifikasi, tentunya akan menghasilkan produk-produk UMKM yang qualified. “Ini untuk mendukung kemandirian desa wisata bersangkutan,” tambahnya.

Dijelaskan Mendra Astawa, peningkatan SDM di desa-desa wisata itulah salah satu program Forkom Dewi Bali. Seperti yang dilaksanakan di Desa Wisata Taro, Tegallalang, Kabupaten Gianyar. Bermitra dengan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melalui ISR (Industry Social Responsibility), Forkom Dewi Bali mulai 10 Agustus memberi pelatihan kepada 30 pelaku UMKM di Desa Wisata Taro, Tegalallang. Mulai dari produk kuliner, snack atau camilan, produk herbal, dan lainnya. “Karena kebetulan di sini sudah ada UMKM yang dikoordinir badan usaha milik desa (BUMDa) setempat,”  jelas Mendra Astawa.

Materi pelatihan di antaranya pemilihan bahan baku, pengolahan, kemasan, branding, dan pemasaran. Termasuk membuat narasi (story telling), sampai buat website untuk pemasaran online. “Kami akan terus berupaya menjadi mitra untuk pelatihan SDM dan UMKM di desa wisata,” kata Mendra Astawa.

Data dari Forkom Dewi tercatat ada 238 desa wisata di Bali. Namun desa wisata berstatus mandiri belum banyak. Desa wisata mandiri di antaranya, Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, Karangasem, Desa Wisata Pengelipuran di Bangli, dan Desa Wisata Taro di Tegallalang, Gianyar. *k17