Diikuti 77 Personel, Jalan Kaki 2 Jam untuk ke Tempat Upacara
Polres Badung Kibarkan Merah Putih di Puncak Mangu, Desa Pelaga, Petang, Badung
Dalam sambutannya, Kapolres Badung AKBP Leo Dedy Defretes mengutip kata bijak Presiden pertama RI Soekarno, ‘Jika kita mempunyai keinginan kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan merestuinya’.
MANGUPURA, NusaBali
Sebanyak 77 personel Polres Badung mengibarkan bendera Merah Putih di Puncak Mangu Gunung Catur, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, Sabtu (13/8). Kegiatan yang dipimpin oleh Kapolres Badung AKBP Leo Dedy Defretes dan Wakapolres Kompol I Ketut Dana, diikuti oleh 77 personel. Pemilihan jumlah 77 personel itu sesuai dengan usia kemerdekaan RI. Puluhan personel itu adalah pejabat utama Polres Badung dan dari jajaran Polsek.
Pengibaran bendera merah putih di atas puncak gunung setinggi 1.778 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu dalam rangka HUT ke–77 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kapolres AKBP Leo mengatakan kegiatan dengan tema Gebyar Merah Putih Cinta Tanah Air (Gempita) ini juga diisi doa bersama. “Kita bawa cita-cita ke puncak yang paling tinggi. Sebagai anggota Polri berharap menjadi pengayom dan pengaman masyarakat. Melalui doa bersama ini kita memohon kepada Yang Maha Kuasa, semoga semakin kuat dan maju pasca dihantam pandemi Covid-19,” ujar Kapolres asal Manado, Sulawesi Utara ini.
Untuk menuju tempat pengibaran bendera merah putih di puncak gunung tersebut dilakukan dengan jalan kaki, yang ditempuh selama 2 jam. Dari 77 personel yang terlibat, empat orang di antaranya adalah anggota polisi wanita (Polwan). Keempat Polwan tangguh tersebut mampu menaklukkan jalan setapak dan licin hingga sampai puncak.
Pada saat upacara pengibaran bendera tersebut, Kapolres AKBP Leo membawakan puisi berjudul ‘Gempita’.
Kupancangkan engkau bendera ku Merah Putih
Kukibarkan engkau di Puncak Mangu
Kubaktikan diri untuk kemajuan ibu pertiwi
Berkibarlah Indonesia ku
Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat
Sementara masing-masing peserta melambai-lambaikan bendera merah putih yang ditalikan pada tongkat.
“Spirit perayaan kemerdekaan ke-77 RI ini menjadikan semangat untuk lebih kuat lagi dalam membangun bangsa. Ada kata bijak Presiden pertama RI Soekarno, ‘jika kita mempunyai keinginan kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan merestuinya’. Mari kita bahu membahu membangun Indonesia yang lebih kuat,” tandas Kapolres AKBP Leo. *pol
Pengibaran bendera merah putih di atas puncak gunung setinggi 1.778 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu dalam rangka HUT ke–77 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kapolres AKBP Leo mengatakan kegiatan dengan tema Gebyar Merah Putih Cinta Tanah Air (Gempita) ini juga diisi doa bersama. “Kita bawa cita-cita ke puncak yang paling tinggi. Sebagai anggota Polri berharap menjadi pengayom dan pengaman masyarakat. Melalui doa bersama ini kita memohon kepada Yang Maha Kuasa, semoga semakin kuat dan maju pasca dihantam pandemi Covid-19,” ujar Kapolres asal Manado, Sulawesi Utara ini.
Untuk menuju tempat pengibaran bendera merah putih di puncak gunung tersebut dilakukan dengan jalan kaki, yang ditempuh selama 2 jam. Dari 77 personel yang terlibat, empat orang di antaranya adalah anggota polisi wanita (Polwan). Keempat Polwan tangguh tersebut mampu menaklukkan jalan setapak dan licin hingga sampai puncak.
Pada saat upacara pengibaran bendera tersebut, Kapolres AKBP Leo membawakan puisi berjudul ‘Gempita’.
Kupancangkan engkau bendera ku Merah Putih
Kukibarkan engkau di Puncak Mangu
Kubaktikan diri untuk kemajuan ibu pertiwi
Berkibarlah Indonesia ku
Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat
Sementara masing-masing peserta melambai-lambaikan bendera merah putih yang ditalikan pada tongkat.
“Spirit perayaan kemerdekaan ke-77 RI ini menjadikan semangat untuk lebih kuat lagi dalam membangun bangsa. Ada kata bijak Presiden pertama RI Soekarno, ‘jika kita mempunyai keinginan kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan merestuinya’. Mari kita bahu membahu membangun Indonesia yang lebih kuat,” tandas Kapolres AKBP Leo. *pol
1
Komentar