Seram! Hantu Hotel PI Bedugul Bergentayangan di Ramayana Bali Mall
DENPASAR, NusaBali.com – Para hantu dari bangunan angker Hotel Puncak Indah (PI) Bedugul bergentayangan menghantui pengunjung Ramayana Bali Mall, Minggu (14/8/2022).
Alih-alih ketakutan, para pengunjung justru mengular berdiri di depan pintu masuk rumah para hantu tersebut di lantai empat mall yang terletak di Jalan Diponegoro nomor 103 Denpasar tersebut.
Terlihat pengunjung dari berbagai kalangan usia tampak tenang, beberapa terlihat cemas, dan bahkan ada pengunjung yang terisak menangis sebelum memasuki wahana rumah hantu berkonsep ‘Misteri PI Bedugul’ yang disediakan oleh Rumah Hantu Indonesia: Spectacular Live Horror Show tersebut.
Menurut Dadang Mustafa, 36, salah satu pemilik saham di perusahaan hiburan horor tersebut, sekitar sepuluh sosok mistis akan menantang adrenalin, mental, dan keberanian para pengunjung untuk mencari satu pintu keluar dari rumah berkonsep hotel tua tak terpakai itu.
“Kita permainan alur, mentalitas pengunjung di sini benar-benar diuji; tidak hanya sekadar rumah yang hanya mengageti saja,” kata Dadang kepada NusaBali.com di sela-sela memantau hari pertama wahana tersebut beroperasi.
Wahana yang sudah kali ketiga hadir di Bali tersebut, dilengkapi boneka-boneka dan teknologi robot hantu. Para pengunjung akan dijebak masuk ke dalam beberapa pintu ruangan kosong ‘berpenghuni’ sampai akhirnya berhasil menemukan jalan keluar.
Beberapa penguji adrenalin pun terlihat memberikan kesan yang berbeda-beda setelah keluar dari wahana tersebut. Ada yang berlari tunggang langgang merasa masih dikejar sosok astral sampai ke luar wahana, ada yang berlari keluar sambil menertawai tingkah mereka sendiri di dalam wahana, ada yang tidak berekspresi seakan tidak terjadi apa-apa, dan beberapa terlihat keluar dengan terisak.
“Setannya enggak terlalu kelihatan banget, tapi (saya) teriak-teriak aja dan didorong sampai jatuh,” ujar Dinda Ananta, 18, setelah keluar dari wahana tersebut.
Senada dengan rekannya, Ayu Maharani, 18, juga tidak terlalu merasakan sensasi dicegat hantu sebab ia lari terbirit-birit karena dikejar sosok hantu di belakang mereka tanpa melihat apa-apa yang terjadi di sekitar mereka.
“Saya dikejar ya udah otomatis lari teriak-teriak aja enggak ngeliatin. Pas di pintu keluar nambrak tembok,” ungkap Ayu kepada NusaBali.com.
Meski demikian, dua sahabat itu tetap ingin mencoba pilihan wahana kedua yaitu Mussimulator atau yang lebih dikenal sebagai ‘mobil hantu.’ Dalam wahana tersebut pengunjung diajak duduk di kursi penumpang yang diprogram memberikan kesan mobil tersebut sedang bergerak menyusuri hutan lebat.
Pilihan wahana yang baru kali pertama dihadirkan di Bali oleh Rumah Hantu Indonesia itu, kata Dadang, dibuat sendiri oleh perusahaannya untuk memberikan sensasi pengunjung sebagai penumpang yang diteror makhluk halus selama perjalanan.
“Kami pakai rangka mobil, di depan itu ada monitor, jadi seolah-olah video yang menggambarkan jalanan melintasi hutan itu membuat pengunjung merasakan sensasi kendaraan itu benar-benar berjalan ditambah dengan getaran mesin sambil diteror sama hantu,” jelas Dadang.
Tidak hanya melalui monitor, para hantu-hantu itu pun bisa memasuki dan menghampiri langsung para penumpang. Reaksi penumpang dalam wahana itu pun menjadi tontonan para pengunjung yang sedang menunggu giliran melalui layar siaran langsung dari dalam mobil.
Kata Dadang dalam pilihan wahana ini terdapat satu sosok yang dirahasiakan untuk menjadi klimaks dari ketakutan penonton. Berdasarkan siaran langsung yang ditampilkan, sosok tersebut kemungkinan diperlihatkan melalui efek komputer melalui layar monitor.
Walaupun terlihat menarik, salah satu pengunjung, Melvin Wibowo, 20, yang sudah terbiasa menonton film horor mengaku wahana ‘mobil hantu’ tersebut tidak lebih seram dari wahana rumah hantu yang ia coba lebih dulu.
“Enggak terlalu seram sih, lebih seram yang ini, rumah hantunya,” kata Melvin ketika ditanya kesannya setelah mencoba wahana ‘mobil hantu.’
Sementara itu, wahana yang dihadirkan oleh Rumah Hantu Indonesia itu akan tetap setia menghantui warga Denpasar dan sekitarnya selama 30 hari ke depan. Jika animo masyarakat baik dan terus meningkat, durasinya akan diperpanjang beberapa hari ke depan.
Dadang sendiri mengatakan telah mempersiapkan wahana tersebut sejak 4 Agustus lalu ketika tiba di Bali setelah sebelumnya pindah dari Kota Batu, Jawa Timur. Selama sepuluh hari persiapan, berbagai keperluan diperlengkapi seperti properti, kelistrikan, pencahayaan, soundsystem, dekorasi, dan lainnya.
Pria asal Yogyakarta itu menyatakan bahwa pihaknya menargetkan 1.000 pengunjung setiap harinya yang akan dilayani mulai pukul 13.00-22.00 Wita pada hari kerja dan pukul 12.00-22.00 Wita pada akhir pekan. Harga tiket pun divariasikan yakni Rp 25.000 pada hari kerja dan Rp 30.000 pada akhir pekan.
Dadang berharap setelah pelonggaran aturan beraktivitas pasca pandemi Covid-19 ini, para pengunjung bisa mendapatkan hiburan baru dari wahana yang disediakan walaupun genre yang ditawarkan horor. *rat
1
Komentar