nusabali

DPP Demokrat Dorong Kader Maju

  • www.nusabali.com-dpp-demokrat-dorong-kader-maju

Partai Demokrat dalam Pilgub Bali 2018 ini menarget bisa memenangkan pertarungan seperti sukses di Pilgub Bali 2013

Tak Berminat Nyalon, Tutik Fokus di DPR RI

DENPASAR,NusaBali
DPP Partai Demokrat mendorong Kader Demokrat di Bali untuk diprioritaskan maju sebagai Cagub-Cawagub dalam perhelatan Pilgub Bali 2018 mendatang.

Fungsionaris DPP Demokrat yang juga anggota Fraksi Demokrat DPRD Bali, Ni Putu Tutik Kusumawardhani Jumat (14/4) mengatakan, untuk Pilgub Bali Demokrat prioritaskan kader untuk dapat tiket.

Kata Tutik beberapa kali ada pembicaraan masalah Pilgub dan Pilkada serentak di DPP, kader-kader Demokrat diminta maju dan dapat skala prioritas. “Kader dapat skala priroritas. Baik sebagai Cagub maupun Cawagub. Kita di Bali mendorong ada kader yang siap dan mau berlaga di Pilgub Bali dan Pilkada serentak 2018 mendatang,” ujar Tutik Kusumawardhani.

Kata Tutik, pertimbangan mendorong kader maju nyalon di Pilkada adalah untuk mengangkat elektibilitas partai dan memberikan kesempatan kepada kader terbaik Partai Demokrat dalam pesta demokrasi. Meskipun Demokrat memang harus berkoalisi nantinya. “Demokrat mau tak mau harus berkoalisi. Tetapi kader partai diminta maju dan ini sudah sering dibahas DPP. Ini juga menunjukkan kita (Demokrat) punya banyak kader yang layak menjadi cagub-cawagub. Bukan krisis calon,” tegas mantan Ketua Komisi II DPRD Bali 2009-2014 ini.

Demokrat, kata Tutik, akan berkoalisi dengan partai politik di Pilgub Bali untuk memenuhi 11 kursi DPRD Bali hasil Pileg 2014 (20 persen) dari 55 kursi DPRD Bali, sesuai dengan persyaratan pencalonan. Saat ini Demokrat baru punya 8 kursi (14,54 persen). Menurut Tutik, kewenangan menjalin koalisi untuk Pilgub Bali 2018 adalah di tangan DPD Demokrat Bali. “Demokrat memang harus koalisi karena baru 8 kursi legislatif. Jadi masih butuh 3 kursi. Soal siapa nanti cagub-cawagub kan tergantung pembicaraan partai di koalisi,” ujar politisi asal Singaraja ini.

Soal dirinya akan nyalon apakah tidak di Pilkada serentak 2018 (Pilgub Bali), Tutik menegaskan, dirinya fokus melaksanakan tugas di DPR RI. Apalagi dirinya baru di DPR RI dan melaksanakan banyak tugas. “Kalau saya sudah pasti tidak mencalonkan diri,” tegasnya.
 
Apakah tidak siap? “Bukan tidak siap. Saya baru saja di DPR RI mengisi kursi DPR RI Demokrat. Tanggungjawab saya kepada konstituen juga masih banyak. Biarkanlah kader-kader yang senior di Bali maju ke Pilgub Bali 2018. Kita sebagai kader mendorong dan dukung siapapun nanti yang akan diusung partai. Apakah dia kapasitas sebagai Cagub atau Cawagub, saya akan maksimal berjuang dan mendukung untuk menang,” tegasnya

Sementara Ketua DPD Demokrat Bali I Made Mudarta secara terpisah mengatakan, dalam menentukan kandidat calon apakah itu kader atau non kader di Pilgub Bali, ada mekanisme dengan pelaksanaan survei. “Survei akan menentukan calon yang layak diusung. Karena survei cerminan keinginan rakyat. Suara rakyat itu yang penting. Apakah dia kader atau tidak tergantung hasil surveinya nanti,” kata Mudarta.

Politisi asal Jembrana ini menyebutkan, Partai Demokrat dalam Pilgub Bali menarget bisa memenangkan pertarungan seperti sukses di Pilgub Bali 2013 dimana saat itu Demokrat tergabung dalam Koalisi Bali Mandara (KBM) dengan mengusung I Made Mangku Pastika-I Ketut Sudikerta. Mangku Pastika adalah anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat, sementara Sudikerta adalah Ketua DPD I Golkar Bali. Sekarang ini menurut Mudarta, komunikasi politik antara Demokrat dengan sejumlah parpol yang potensial mengusung Cagub-Cawagub masih dinamis. “Belanda masih jauh, komunikasi kita masih cair dan tentunya Demokrat harus koalisi di Pilgub Bali 2018 untuk bisa mengusung calon,” tegas Mudarta. * nat   

Komentar