Urip Maju ke Senayan Lagi
Bakal Naik Keenam Kalinya, Serahkan Pencalegkan ke Ketum
'Saya menyerahkan semua kepada Ketum, karena itu hak prerogratif beliau. Jika saya ditugaskan kembali di DPR RI, matur suksma (terimakasih)'
JAKARTA, NusaBali
Politisi senior PDI Perjuangan Made Urip memastikan bakal maju ke senayan (DPR RI) lagi. Urip yang sudah 5 periode bercokol di DPR RI memastikan tarung dari dapil (daerah pemilihan) Bali dengan alasan berstatus incumbent dan pengurus DPP PDIP.
Urip adalah politisi asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Saat ini dia menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pangan, Kehutanan dan Lingkungan Hidup DPP PDIP. Urip sudah bercokol di DPR RI selama 5 periode, yakni periode 1999-2004, 2004-2009, 2009-2014 dan 2014-2019. Selain itu, dia adalah peraih suara terbesar di Bali dan nomor tujuh nasional dengan perolehan 255.130 suara.
Kalau lolos di Pemiu 2024, Urip akan mengukir sejarah lolos DPR RI 6 kali berturut-turut tanpa terputus dari dapil Bali. Namun, belakangan bergulir isu di intern PDIP, Urip tidak akan diplot ke DPR RI lagi dengan alasan akan ada regenerasi. Namun Urip langsung mematahkan isu tersebut.
Urip mengatakan dirinya punya peluang besar maju ke DPR RI lagi. Karena dia berstatus incumbent dan menjadi pengurus DPP PDIP, yang menentukan tiket bagi caleg DPR RI dapil Bali. Namun, dirinya tetap tunduk dan menyerahkan pencalegan kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. "Incumbent bisa dipertahankan dan dipertimbangkan dengan matang untuk maju lagi. Sebab, incumbent punya basis, program dan maping di dapilnya untuk mempertahankan serta mengumpulkan suara bagi partai. Jadi, saya menyerahkan sepenuhnya kepada Ketum mengenai caleg,” ujar Urip diwawancara NusaBali, Senin (15/8) siang.
"Mengenai tidak diplot lagi ke DPR RI itu hanya isu. Saya menyerahkan semua kepada Ketum, karena itu hak prerogratif beliau. Jika saya ditugaskan kembali di DPR RI, matur suksma (terimakasih). Jika tidak, yang terpenting kita kerja dengan baik, loyal, taat, tunduk dan tegak lurus kepada partai,” ujar anggota Komisi IV membidangi pertanian dan kelautan ini.
Menurut Urip, saat ini belum ada pembicaraan mengenai calon legislatif (caleg) dari PDI Perjuangan baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Pembicaraan tentang caleg baru dilaksanakan pada Mei 2023 mendatang sehingga masih satu tahun lagi.
Lalu sekitar Oktober atau November 2023 akan diketahui caleg-caleg yang maju. "Jadi, ada mekanisme dan prosedur. Pada waktunya nanti, DPP PDI Perjuangan akan memproses caleg baik tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota," jelas Urip.
Hasil Pileg 2019 lalu, dari 9 kursi DPR RI dapil Bali sebanyak 6 kursi dikuasai PDIP, 2 kursi direbut Partai Golkar. Sementara satu-satunya sisa kursi direbut Partai Demokrat.
PDIP meloloskan Made Urip, IGA Rai Wirajaya, politisi asal Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara, IGN Alit Kusuma Kelakan, politisi asal Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, I Nyoman Parta, politisi asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar, I Wayan Sudirta, politisi asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem, dan I Ketut Kariyasa Adnyana, politisi asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng.
Sementara 2 kursi DPR RI dikuasai Partai Golkar dengan meloloskan Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng dan Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, politisi asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Sementara satu-satunya kursi DPR RI direbut Demokrat dengan meloloskan Putu Supadma Rudana, politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar. *K22
Urip adalah politisi asal Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Saat ini dia menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pangan, Kehutanan dan Lingkungan Hidup DPP PDIP. Urip sudah bercokol di DPR RI selama 5 periode, yakni periode 1999-2004, 2004-2009, 2009-2014 dan 2014-2019. Selain itu, dia adalah peraih suara terbesar di Bali dan nomor tujuh nasional dengan perolehan 255.130 suara.
Kalau lolos di Pemiu 2024, Urip akan mengukir sejarah lolos DPR RI 6 kali berturut-turut tanpa terputus dari dapil Bali. Namun, belakangan bergulir isu di intern PDIP, Urip tidak akan diplot ke DPR RI lagi dengan alasan akan ada regenerasi. Namun Urip langsung mematahkan isu tersebut.
Urip mengatakan dirinya punya peluang besar maju ke DPR RI lagi. Karena dia berstatus incumbent dan menjadi pengurus DPP PDIP, yang menentukan tiket bagi caleg DPR RI dapil Bali. Namun, dirinya tetap tunduk dan menyerahkan pencalegan kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. "Incumbent bisa dipertahankan dan dipertimbangkan dengan matang untuk maju lagi. Sebab, incumbent punya basis, program dan maping di dapilnya untuk mempertahankan serta mengumpulkan suara bagi partai. Jadi, saya menyerahkan sepenuhnya kepada Ketum mengenai caleg,” ujar Urip diwawancara NusaBali, Senin (15/8) siang.
"Mengenai tidak diplot lagi ke DPR RI itu hanya isu. Saya menyerahkan semua kepada Ketum, karena itu hak prerogratif beliau. Jika saya ditugaskan kembali di DPR RI, matur suksma (terimakasih). Jika tidak, yang terpenting kita kerja dengan baik, loyal, taat, tunduk dan tegak lurus kepada partai,” ujar anggota Komisi IV membidangi pertanian dan kelautan ini.
Menurut Urip, saat ini belum ada pembicaraan mengenai calon legislatif (caleg) dari PDI Perjuangan baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Pembicaraan tentang caleg baru dilaksanakan pada Mei 2023 mendatang sehingga masih satu tahun lagi.
Lalu sekitar Oktober atau November 2023 akan diketahui caleg-caleg yang maju. "Jadi, ada mekanisme dan prosedur. Pada waktunya nanti, DPP PDI Perjuangan akan memproses caleg baik tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota," jelas Urip.
Hasil Pileg 2019 lalu, dari 9 kursi DPR RI dapil Bali sebanyak 6 kursi dikuasai PDIP, 2 kursi direbut Partai Golkar. Sementara satu-satunya sisa kursi direbut Partai Demokrat.
PDIP meloloskan Made Urip, IGA Rai Wirajaya, politisi asal Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara, IGN Alit Kusuma Kelakan, politisi asal Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, I Nyoman Parta, politisi asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar, I Wayan Sudirta, politisi asal Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Karangasem, dan I Ketut Kariyasa Adnyana, politisi asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng.
Sementara 2 kursi DPR RI dikuasai Partai Golkar dengan meloloskan Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng dan Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, politisi asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Sementara satu-satunya kursi DPR RI direbut Demokrat dengan meloloskan Putu Supadma Rudana, politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar. *K22
Komentar