Hari Pariwisata Dunia, BVA Apresiasi Bali Jadi Tuan Rumah
DENPASAR,NusaBali
Bali Villa Association (BVA) mengapresiasi ditetapkannya Bali sebagai tuan rumah pelaksanaan Hari Pariwisata Dunia, pada 27 September depan. Hal tersebut terkait dengan fakta Bali sebagai sentral kegiatan kepariwisataan di Indonesia.
“Jadi kita menghargai dan berterimakasih dengan keputusan ini,” ujar Ketua Bali Villa Association (BVA) Putu Gede Hendrawan, Senin (15/8).
Putu Gede Hendrawan, optimistis pelaksanaan Hari Pariwisata Dunia akan semakin mengangkat kepariwisataan Bali yang sebelumnya sempat 2 tahun terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Sehingga, lanjut dia peringatan hari pariwisata se jagat tersebut, bisa menjadi momentum untuk mengintensifkan pemasaran dan me-rebranding pariwisata Bali ke depan.
“Bali sudah saatnya dikunjungi untuk berlibur, dengan konsep pariwisata berbasis budaya,” ujar praktisi pariwisata asal Desa Sedang, Kecamatam Abiansemal, Badung ini.
Dikatakan, setidaknya ada 3 hal yang mesti digaungkan dalam perayaan Hari Pariwisata Dunia nanti. Yang pertama pariwisata berbasis budaya. Kedua Bali merupakan salah satu ikon pariwisata di Indonesia, juga dunia. Ketiga mendorong sudah saatnya kembali berholiday atau melakukan perjalanan wisata.
Selain itu BVA berharap ada semacam kerjasama pariwisata dunia, baik antar negara, kawasan maupun daerah. “Saling mendukung dan saling memotivasi,” ucap Putu Gede Hendrawan.
Dia juga berharap peringatan Hari Pariwisata Dunia, juga bisa jadi momentum, bagi stakeholder kepariwisataan duduk bersama merumuskan konsep pariwisata pasca pandemi.
“Kita sesungguhnya sudah siap berwisata.” Yang tak kalah penting, bisa menghasilkan solusi- solusi terhadap persoalan kepariwisataan. Contohnya, kenyamanan akses bagi wisatawan di pintu-pintu masuk seperti di bandara. *K17
Putu Gede Hendrawan, optimistis pelaksanaan Hari Pariwisata Dunia akan semakin mengangkat kepariwisataan Bali yang sebelumnya sempat 2 tahun terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Sehingga, lanjut dia peringatan hari pariwisata se jagat tersebut, bisa menjadi momentum untuk mengintensifkan pemasaran dan me-rebranding pariwisata Bali ke depan.
“Bali sudah saatnya dikunjungi untuk berlibur, dengan konsep pariwisata berbasis budaya,” ujar praktisi pariwisata asal Desa Sedang, Kecamatam Abiansemal, Badung ini.
Dikatakan, setidaknya ada 3 hal yang mesti digaungkan dalam perayaan Hari Pariwisata Dunia nanti. Yang pertama pariwisata berbasis budaya. Kedua Bali merupakan salah satu ikon pariwisata di Indonesia, juga dunia. Ketiga mendorong sudah saatnya kembali berholiday atau melakukan perjalanan wisata.
Selain itu BVA berharap ada semacam kerjasama pariwisata dunia, baik antar negara, kawasan maupun daerah. “Saling mendukung dan saling memotivasi,” ucap Putu Gede Hendrawan.
Dia juga berharap peringatan Hari Pariwisata Dunia, juga bisa jadi momentum, bagi stakeholder kepariwisataan duduk bersama merumuskan konsep pariwisata pasca pandemi.
“Kita sesungguhnya sudah siap berwisata.” Yang tak kalah penting, bisa menghasilkan solusi- solusi terhadap persoalan kepariwisataan. Contohnya, kenyamanan akses bagi wisatawan di pintu-pintu masuk seperti di bandara. *K17
Komentar